Sebagai sosiolog saya sangat bergembira melihat dinamika masyarakat yang kembali berdenyut akhir-akhir ini di Jakarta. Terlihat banyak kegiatan di Jakarta mulai berjalan seperti sebelum Covid-19 menghantam DKI Jakarta dan Indonesia setahun yang lalu.
Ini amat membahagiakan karena merupakan tanda-tanda akan pulihnya ekonomi Ibukota DKI Jakarta dan semoga juga perekonomian Indonesia.
Paling tidak ada tiga indikator untuk mengatakan bahwa tanda-tanda pemulihan ekonomi di DKI Jakarta mulai terjadi.
Pertama, setiap pagi, siang dan sore sejak pertengahan Februari – Maret 2021 mulai mengalami kepadatan jalan protokol di DKI Jakarta seperti Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin. Menurut saya, kepadatan lalu lintas di DKI yang mulai terjadi, merupakan indikator awal, warga mulai bergerak untuk membangun kembali kegiatan ekonomi yang terpuruk sangat dalam akibat Covid-19.
Kedua, tempat-tempat di DKI Jakarta mulai ramai dikunjungi pengunjung untuk berkegiatan dengan tetap mengamalkan protokol kesehatan secara ketat. Hal tersebut jarang terjadi sebelumnya, pada awal Covid-19 menghantam DKI pada khususnya.
Ketiga, mal dan restoran mulai ramai dikunjungi konsumen. Walaupun belum seramai seperti sebelum Covid-19 menghantam DKI Jakarta dan Indonesia. Tentunya dengan mematuhi aturan PPKM Mikro Jakarta.
Mulai hari ini hingga 22 Maret mendatang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM mikro. #TempoTravel https://t.co/XjAirTImiQ
— TEMPO.CO (@tempodotco) March 9, 2021
Kios Jakpreneur untuk UMKM Binaan Pemprov DKI Jakarta
Yuk gabung jakpreneur!@aniesbaswedan @ArizaPatria @DKIJakarta #ppkukm #jakpreneur #pemprovdki https://t.co/bGJhcZAITD pic.twitter.com/cPgmAO6uXU
— Dinas PPKUKM DKI JAKARTA (@KUKMPDKIJKT) February 26, 2021
Ramai Berolah Raga
Pada saat yang bersamaan, saya juga menyaksikan sangat banyak warga yang berolah raga dengan jalan kaki di Gelora Bung Karno (GBK).
Tiap hari sejak pukul 05.00 pagi, siang, sore bahkan sesudah Magrib masih banyak warga yang berolah raga. Pada Sabtu dan Ahad {Minggu) lebih banyak lagi warga DKI yang berolah raga, tidak hanya di GBK, tetapi dilingkungan GBK. Sampai JCC (Jakarta Convention Center) membuka kuliner untuk sarapan pagi bagi mereka yang berolah raga jalan kaki dan naik sepeda.
Selain itu, setiap hari banyak warga DKI yang naik sepeda, tidak hanya di jalan Jenderal Sudirman, jalan MH Thamrin dan lain-lain tempat, tetapi sangat ramai warga yang naik sepeda (gowes) untuk olahraga.
Menikmati suasana Ibu Kota sambil bersepeda, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, Duta Besar Denmark, Duta Besar Kanada, Wakil Duta Besar Belanda, serta Duta Besar Uni Eropa utk ASEAN, pagi tadi (11/3).https://t.co/02WRPucWZs#jakartaramahbersepeda #jakartalangitbiru pic.twitter.com/5oklfqOSZB
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) March 11, 2021
Disiplin 3M
Satu hal yang amat menggembirakan ialah kesadaran warga untuk mengamalkan 3M.
Pertama, mencuci tangan. Di depan pintu masuk GBK telah dipasang 4 tempat cuci serta sabun cair dan tissue untuk mengeringkan tangan yang basah.
Warga yang mau olah raga dan sesudah olah raga jalan kaki atau berlari mengelilingi GBK dianjurkan melalui pengumuman dari pengelola GBK yang sudah direkam sebelumnya agar mencuci yang sudah disiapkan.
Kedua, memakai masker. Saya menyaksikan warga yang berolah raga jalan kaki, berlari di GBK maupun yang bersepeda dikawasan GBK semuanya memakai masker.
Ketiga, menjaga jarak. Warga yang jalan kaki di GBK, berlari dan bersepeda di lingkungan GBK. Bahkan yang duduk sarapan di Corner GBK, di Indomart, Restoran Baso Tembak dan sebagainya, disediakan tempat yang memakai jarak 1 meter.
Berikan Pelayanan Prima Saat Pandemi Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Raih Penghargaan https://t.co/H5aKAQWmse pic.twitter.com/rWkDjSGjC6
— BeritaSatu (@Beritasatu) March 12, 2021
Sebagai sosiolog saya lihat saat ini cukup menggembirakan. 1) Partisipasi & kolaborasi masy. dan Transjakarta utk lawan Covid-19. 2) Tumbuh gairah utk bangkitkan kembali ekonomi. 3) Tumbuh disiplin di masy utk amalkan 3M dan olahraga. Baca tulisan inihttps://t.co/vVzBhKimhZ
— Musni Umar (@musniumar) March 5, 2021
Stimulus Ekonomi
Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan ekonomi dengan kredit rumah dan kredit kendaraan dengan DP 0 Rupiah.
Kebijakan tersebut diharapkan bisa mendorong warga untuk membeli rumah dan kendaraan dengan mencicil tanpa uang muka (DP=Downpayment).
Jika kebijakan ini berhasil, maka ekonomi akan segera tumbuh dan kembali terbuka lapangan kerja.
DP 0% untuk pembelian kendaraan dan hunian merupakan salah satu langkah Bank Indonesia untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Bagaimana penjelasannya? Penting banget nih buat #SobatRupiah yang sedang tertarik membeli kendaraan ataupun hunian. pic.twitter.com/FwlfQJ81Zc
— Bank Indonesia (@bank_indonesia) February 24, 2021
Jakarta percepat perizinan gedung, dari 360 hari menjadi 57 hari, melalui Pergub No. 118/2020 tentang Izin Pemanfaatan Ruang untuk mendorong geliat sektor properti, menghasilkan multiplier effects terhadap pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.#dkijakarta #kotakolaborasi pic.twitter.com/2pYgokqZo8
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) February 15, 2021
Selain itu, vaksinasi warga yang gencar dilaksanakan, diharapkan warga DKI semakin sehat dan daya tahan pisiknya semakin kuat, sehingga tidak mudah tetjangkit Covid-19
Akhirnya partisipasi warga serta kolaborasi semua stakeholder dalam mencegah dan mengobati mereka yang terkena Covid-19 merupakan kunci pemilihan ekonomi DKI Jakarta serta Indonesia pada umumnya.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
