Sepanduk bertuliskan Lebih Baik Miskin Daripada Berkhianat dipasang di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Universitas Ibnu Chaldun dan berbagai tempat strategis di Jakarta hari ini.
Saya tidak ingin menyebut siapa yang memasang spanduk tersebut karena bagi saya yang penting adalah pesan yang disampaikan tentang berkhianat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa makna khianat adalah: perbuatan tidak setia; tipu daya; perbuatan yang bertentangan dengan janji. Contoh: jangan sekali-kali berbuat khianat.
Dari pengertian khianat tersebut dapat dikemukakan bahwa khianat merupakan perbuatan tidak setia, tipu daya, ingkar janji atau perbuatan yang bertentangan dengan janji.
Cegah Berbuat Khianat
Berbuat khianat sangat buruk dalam kehidupan ini. Setidaknya ada 3 alasan untuk memastikan bahwa perbuatan itu sangat buruk dan tidak baik dilaksanakan oleh siapapun.
Pertama, tidak akan dipercaya jika berkhianat. Pada hal kepercayaan merupakan mahkota kehidupan. Jika sudah tidak dipercaya, maka pasti kehidupannya sulit karena teman, sahabat dan bahkan famili akan menjauh.
Kedua, akan dijauhi sahabat dan teman bahkan keluarga dekat akan menjauhi orang yang berkhianat. Oleh karena itu, kalimat yang ditulis di spanduk “Lebih baik miskin daripada berkhianat” perlu direnungkan dan dihayati, betapa pentingnya menjadi manusia yang “amanah” bukan manusia pengkhianat. Kalau kita amanah, dapat dipercaya, yakin Allah akan memberi rezeki yang tidak terduga dari sahabat, teman, keluarga dan manusia pada umumnya.
Ketiga, rezeki akan jauh dari pengkhianat karena yang memberi pada hakikatnya adalah Allah, tetapi rezeki datang melalui sahabat, teman dan keluarga. Kalau semua sudah tidak percaya, maka pasti rezeki jauh.
Allah Tidak Menyukai Pengkhianat
Khianat diambil dari kata bahasa Arab. Menurut Nabi Muhammad SAW ciri-ciri orang munafik ada tiga:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik tiga, jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, jika dipercaya berkhianat.”
Orang yang berkhianat tidak saja tidak disukai oleh sahabat, teman, keluarga dan seluruh manusia, tetapi Allah sangat tidak suka pengkhianat karena merupakan salah satu ciri orang munafik.
Dalam surat An-Nisa ayat 145, Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ
“Sesungguhnya orang-orang munafik akan ditempatkan di neraka paling bawah dan sekali-sekali mereka tidak akan mendapat pertolongan.”
Oleh karena, saya mengajak supaya seluruh bangsa Indonesia khususnya umat Islam untuk menjadi umat yang baik, umat bersemangat dan yang terus berlomba menjadi orang baik mengikuti junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang amanah (terpercaya), sidiq (benar), fathanah (cerdas), tabligh (komunikator).
Selain itu, kita selalu saling menolong, saling membantu, saling memberi empati dengan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari “silih asuh, silih asih dan silih asah”
dengan menjauhi sifat-sifat munafik diantaranya “pengkhianat.”

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
