Ramadan Mubarak, maknanya Ramadan yang diberkati atau Ramadan yang bahagia telah datang.
Seluruh umat Islam menyambutnya dengan shaum (puasa), taraweh, membaca dan mendalami Al-qur’an, berinfak, bersadaqah, berzakat dan sebagainya.
Mereka yang mengamalkan shaum (puasa) Ramadan dengan iman dan berharap pahala dan ridha dari Allah, akan mendapat pahala yang berlipat ganda, dan diampuni dosa-dosanya oleh Allah.
Setiap tahun ada 12 bulan. Satu bulan disebut syahru ramadhan (bulan ramadan), Allah menyediakan satu bulan sebagai sayyidus syuhur (bulan agung) tempat beribadah bagi para hambanya yang beriman dan bertakwa. Pahala bagi mereka yang beribadah pada bulan ramadan luar biasa. Tidak saja pahalanya yang berlipat ganda bagi mereka yang berpuasa dan mengamalkan amalan Ramadan, tetapi juga dosa-dosanya diampuni oleh Allah sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [رواه البخاري ومسلم
Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu pasti diampuni.” [dalam riwayat lain]: “Siapa saja yang melakukan qiyam [di malam hari] Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka maka dosanya yang lalu pasti diampuni.” [Hr. Bukhari dan Muslim]
Ada segitiga kebahagiaan yang sangat penting, yaitu puasa, Alquran, dan takwa. https://t.co/qsFs0GE7T4
— Republika.co.id (@republikaonline) April 14, 2021
Alquran diberikan ke 36 negara selama bulan suci Ramadhan. https://t.co/x4cE7WXTm6
— Republika.co.id (@republikaonline) April 14, 2021
Keagungan Al-qur’an
Al-qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril. Adapun isi kandungan Al-qur’an terdiri dari akidah, ibadah dan muamalah, hukum, sejarah, akhlak, dan ilmu pengetahuan.
#Foto Mushaf Alquran di Masjid Al Muhtaram Kajen ini bisa jadi yang terberat. Lembaran halamannya terbuat dari marmer dengan lebar 60 cm, tinggi 90 cm dan tebal 2 cm. Begini penampakannya!
Selengkapnya di https://t.co/I4bDsyMEXn
Foto: Robby Bernardi/detikcom pic.twitter.com/hYwwmqes2x— detikcom (@detikcom) April 14, 2021
Keagungan Al-qur’an tidak saja karena memuat segala macam ayat yang bisa dijadikan panduan, kompas dan petunjuk bagi manusia dan orang-orang yang bertakwa, tetapi tidak ada kitab suci di dunia yang dibaca dan dihafal begitu banyak orang. Di Indonesia diperkirakan puluhan ribu orang yang hafal Al-qur’an, dan ribuan anak-anak yang sedang menghafal Al-qur’an.
Keagungan Al-qur’an yang lain, tidak ada perbedaan walaupun satu ayat. Apa yang dibaca dan dihafal di Mesir, Iran, Turki, Indonesia, Amerika Serikat, Rusia dan dimanapun, semua sama-tidak ada yang beda sedikitpun.
Selain itu, keagungan Al-qur’an ialah Allah memelihara otentikasi dan orisinalitas (keaslian) Al-qur’an. Allah memelihara otentikasi dan orisinalitas (keaslian) Al-qur’an dari pemalsuan dan salah cetak, selain ada tim tashih sebelum Al-qur’an dicetak, di seluruh dunia sangat banyak penghafal (hafiz) Al-qur’an. Jumlah penghafal Al-qur’an di Indonesia mencapai 30 ribu orang. Arab Saudi memiliki 6.000 orang penghafal Al-qur’an.
Keagungan lain Al-qur’an ialah sebagai mu’jizat terbesar Nabi Muhammad saw yaitu dengan diksi dan gaya bahasa yang tidak akan ada yang mampu menandinginya meski pun satu ayat saja.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutip salah satu ayat dari Al-Qur'an, saat mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam di seluruh dunia. #TempoDunia https://t.co/Eq3hXTrnfC
— TEMPO.CO (@tempodotco) April 13, 2021
Setiap Rasul dan Nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah mempunyai mu’jizat. Mu’jizat merupakan kejadian (peristiwa) luar biasa dan ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia.
Nabi Musa alaihissalam sebagai contoh, Allah memberikan 9 mu’jizat kepada beliau. Hal ini seperti dijelaskan di dalam Al-qur’an surah Al-Isra’ ayat 101:
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَىٰ تِسْعَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ ۖ فَاسْأَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُمْ فَقَالَ لَهُ فِرْعَوْنُ إِنِّي لَأَظُنُّكَ يَا مُوسَىٰ مَسْحُورًا
“Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mu’jizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir’aun berkata kepadanya: “Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir.”
Selain Nabi Musa, juga para Rasul dan Nabi diberi mu’jizat sebagai tanda, Allah telah mengangkat mereka sebagai Rasul dan Nabi untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya agar beriman kepada Allah yang esa, tidak menyekutukanNya, menyembah kepadaNya dan berbuat baik.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
