Saya menyaksikan tiap hari dengan sangat senang adanya fenomena kebangkitan ekonomi di Jakarta, walaupun Covid-19 belum berakhir.
Adapun fenomena yang bisa dijadikan indikator kebangkitan ekonomi di Jakarta setelah runtuh akibat diterpa wabah Covid-19 antara lain:
Pertama, mulai padatnya kendaraan di berbagai jalan protokol di Jakarta. Hal tersebut tidak terjadi satu tahun yang lalu, mulai Maret 2020-Maret 2021. Fenomena ini pasti menggerakkan ekonomi karena warga Jakarta walaupun Covid-19 belum berakhir, tetapi telah beraktivitas di luar rumah untuk mencari rezeki.
Kedua, mulai ramai warga berbelanja di mal dan diberbagai tempat penjualan kebutuhan sandang-pangan terutama menjelang lebaran Idul Fitri.
Ketiga, hotel mulai ramai yang menginap, yang sebelumnya sangat sepi. Walaupun belum pulih, tetapi muncul optimisme bahwa ekonomi di Jakarta tengah menuju pemulihan seperti sediakala
Keempat, pembangunan pisik di Jakarta semakin marak. Di jalan MH Thamrin Jakarta sebagai contoh, kita saksikan pembangunan MRT dibawah tanah dari stasiun Hotel Indonesia sampai Monas sedang dilaksanakan. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru menyaksikan penandatangan pembangunan jalur MRT Fase 2A (CP203) sepanjang 6,3 kilometer (Bundaran HI-Kota) sebagai ikhtiar pembangunan kawasan Kota Tua.
Ini sekaligus untuk penyempurnaan sistem transportasi secara ideal di Jakarta. https://t.co/vmkRfKBKEu
— Republika.co.id (@republikaonline) April 20, 2021
Kelanjutan pembangunan jalur MRT Fase 2A (CP203) ini diwujudkan dengan dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama antara PT MRT Jakarta dengan konsorsium Sumitomo Mitsui Construction Company-Hutama Karya Joint Operation (SMCC-HK JO) yang berlangsung di Taman Fatahillah, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (20/4).
Kelima, sangat ramai kegiatan bersepeda pada hari libur nasional, Jum’at, Sabtu dan Ahad. Kegiatan ini berkurang pada saat bulan ramadan, tetapi digantikan buka puasa bersama di restoran cukup ramai dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, belanja Online untuk konsumsi buka puasa, makan malam serta sahur sangat ramai.
Disamping itu, banyak lagi fenomena yang dapat dijadikan indikator bahwa ekonomi di Jakarta tengah bangkit dari keterpurukan.
Pemerintah berjanji mendukung pelaksanaan FIBA Asia Cup 2021. Kegiatan ini diyakini akan memengaruhi banyak sektor di tengah pandemi COVID-19. https://t.co/DJc5XeDE2D
— detiksport (@detiksport) April 14, 2021
Sementara itu, produser Jakarta Melayu Festival Geisz Chalifah dalam sambutannya juga menyampaikan terima kasih dan rasa syukurnya karena JMF telah dilaksanakan untuk ke-9 kalinya. https://t.co/E4xJ6BmMYz
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) April 7, 2021
Bangkitkan Pariwisata
Pariwisata atau tourism merupakan salah satu sektor yang sangat terpuruk dalam satu tahun terakhir ini khususnya di Jakarta.
Sektor ekonomi di Jakarta mengalami keterpurukan yang dalam, karena sektor jasa dan pariwisata yang menjadi andalannya, mengalami maasalah besar di masa pandemi Covid-19.
Untuk mendorong pemulihan pariwisata di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Walaupun begitu, kita tidak boleh menyerah apalagi pasrah.
Oleh karena itu, kita harus dukung dan ikut ambil bagian dari upaya Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata yang dapat dikatakan mati suri sejak Covid-19 menghantam Jakarta dan Indonesia serta hampir seluruh negara di dunia.
Imbau Tidak Mudik, Sandiaga Uno Ajak Berwisata di Destinasi Lokal https://t.co/ZqGB6nTHuM
— detikTravel (@detikTravel) April 21, 2021
Sandiaga memproyeksikan pariwisata Jakarta tumbuh 20 persen jika covid terkendali https://t.co/GgywXk6dQm
— Republika.co.id (@republikaonline) April 19, 2021
Pertanyaannya، apa yang bisa dilakukan untuk menggerakkan kembali ekonomi di sektor pariwisata (tourism)? Menurut saya, setidaknya harus dilakukan lima hal.
Pertama, membangun citra positif bahwa berwisata atau melancong ke Jakarta dan Indonesia aman dari wabah Covid-19.
Kedua, seluruh sektor yang berkaitan dengan perjalanan wisata atau melancong ke Jakarta dan Indonesia sampai tempat menginap di hotel aman dari Covid-19.
Ketiga, mereka yang berwisata ke Jakarta atau daerah lain diberi discount (potongan harga) tiket pesawat, hotel dan sebagainya.
Keempat, untuk menghidupkan kembali pariwisata di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia, maka wisatawan dalam negeri harus di dorong berlibur ke Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia.
Oleh karena yang memiliki dana adalah pemerintah, maka harus dialokasikan dana promosi dan berwisata bagi pegawai untuk berlibur di Jakarta, Bali, Lombok dan berbagai daerah di Indonesia.
Kelima, Pemerintah DKI Jakarta dapat bekerjasama dengan berbagai stakeholder di bidang pariwisata untuk menggerakkan industri pariwisata di Jakarta.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
