Sudah dua kali umat Islam Indonesia dan umat Islam diberbagai negara di dunia mengalami lebaran Idul Fitri dalam suasana pandemi Covid-19. Tahun ini lebaran Idul Fitri 1442H yang bertepatan pada 13 Mei 2021, terjadi kontroversi karena hukum tidak diberlakukan secara adil antara WNI dan WNA. Pada hal Covid-19 masih merajalela.
Akan tetapi, tahun ini lebih soft karena umat Islam sudah bisa salat rawatib dan Taraweh di Masjid dengan menerapkan protokol kesehatan.
Walaupun begitu, ada beberapa catatan yang masih menyedihkan dan bersifat kontroversi.
Pertama, larangan mudik lebaran Idul Fitri di kampung halaman. Tujuan pemerintah melarang mudik adalah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Walaupun begitu, fakta menunjukkan bahwa masih banyak yang kucing-kucingan pulang kampung dan bahkan ada yang menerobos batas pembatas untuk mudik.
Kedua, peraturan tidak sama untuk semua (equality before the law). Mudik lebaran dilarang, salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal dilarang, tetapi TKA China masih membanjiri Indonesia. Hukum tidak berlaku kepada mereka. Pada hal sumber Covid-19 dari Wuhan (China).
Ketiga, pada masa lebaran Idul Fitri berbagai pusat rekreasi dibuka. Seharusnya kalau mau konsisten, semua dilarang karena berpotensi menghadirkan kerumunan massa.
Keempat, wisatawan dari luar negeri tidak dilarang masuk ke Indonesia. Seharusnya kalau mau konsisten mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 dan variannya, tidak boleh WNA masuk Indonesia dalam masa pandemi Covid-19.
Rakyat terusik rasa keadilannya atas pelarangan mudik. Sementara
TKA China Bebas Masuk ke Indonesia Dimasa Covid-19. Sila baca tulisan saya berikut ini. https://t.co/pjQUiAEnro— Musni Umar (@musniumar) May 10, 2021
Sebagai Sosiolog saya memahami kebijakan pemerintah yg larang mudik karena itu sy dukung, ttpi sejak awal sy yakini larangan tsb tdk bisa 100 persen stop mudik.
Mudik Fenomena Budaya Dibalut Kepercayaan Agama Yang Memiliki Dampak Ekonomi Tinggi – https://t.co/aRrUMkRptt— Musni Umar (@musniumar) May 6, 2021
Silaturrahim Dibatasi
Silaturrahim dalam rangka Idul Fitri 1 Syawal 2021, masih dibatasi.
Pertama, salat Idul Fitri tidak bisa bebas dilaksanakan. Masjid Istiqlal sebagai contoh, tahun ini tidak melaksanakan salat Idul Fitri. Akan tetapi, berbagai Masjid masih melaksanakan salat Idul Fitri dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Ketiga, silaturrahim dengan keluarga dekat tidak bisa dilakukan dengan bebas karena masyarakat masih dihantui ketakutan akan bahaya Covid-19.
Keempat, halal bihalal di kantor yang biasanya dilaksanakan sesudah Hari Raya Idul Fitri, mungkin ditiadakan untuk mencegah timbulnya klaster Covid di kantor.
Idulfitri terasa sedikit berbeda, tapi pasti ada hikmahnya.
Inilah hikmah #lebarandirumahaja. Nah, kalau versimu gimana? #energiramadanjkt #lebarandijakarta #idulfitri #dkijakarta #kotakolaborasi pic.twitter.com/rMNV0F122P
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) May 12, 2021
Mereka yg tidak mudik lebaran Idul Fitri tahun ini, sebaiknya keliling Jakarta bersama Transjakarta menikmati keindahan Jakarta dan obyek wisatanya. https://t.co/k6QkY93s5A
— Musni Umar (@musniumar) May 9, 2021
Solusi Lebaran Idul Fitri
Setiap ada masalah pasti ada solusi atau jalan keluar untuk bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Pertama, Youtube. Youtube merupakan salah satu jenis media sosial untuk mengirim dan berbagi video untuk kirim ucapan selamat Idul Fitri.
Kedua, Whatsapp. Media sosial dengan singkatan WA ini bisa digunakan untuk mengirim ucapan Selamat Idul Fitri.
Ketiga, Facebook. Media sosial FB atau Facebook bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan famili pada momentum Idul Fitri 1 Syawal 1442 H.
Keempat, Instagram. Jenis media sosial ini juga banyak digunakan dengan singkatan IG. Media sosial ini bisa kirim ucapan selamat Idul Fitri beserta foto.
Kelima, Tiktok. Jenis media sosial ini sudah termasuk 10 besar yang banyak dioergunakan terutama anak-anak muda (milenial). Media ini bisa dimanfaatkan untuk mengirim pesan Selamat Hari Raya Idul Fitri.
Keenam, Twitter. Jenis media sosial ini paling sering digunakan oleh orang Indonesia termasuk penulis. Para penggunanya bisa mengirim ucapan Selamat Hari Raya idul Fitri. Hanya bisa menulis paling banyak 280 karakter atau huruf.
Segenap Direksi, Manajemen, dan Insan PT Transportasi Jakarta mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H kepada seluruh pelanggan Transjakarta yang merayakannya. Minal Aidin Walfaidzin, Mohon maaf lahir dan batin. pic.twitter.com/wM9VUTNU7h
— Transportasi Jakarta (@PT_Transjakarta) May 12, 2021
Saya pikir cukup 6 jenis media sosial yang saya rekomendasikan untuk digunakan menyampaikan pesan Selamat Idul Fitri.
Selain itu, bisa juga bicara langsung dengan keluarga di daerah atau luar negeri dengan video call, video meeting melalui zoom dan lain sebagainya.
Walaupun banyak jenis media sosial yang bisa digunakan sebagai pengganti mudik lebaran Idul Fitri, tetapi mudik masih banyak yang anggap lebih asyik dan manfaatnya banyak bagi yang menjalani.
Semoga Covid-19 segera berakhir, supaya kita bisa hidup normal, bisa mudik, bersilaturrahim, berhalal bihalal dikampung halaman atau dikantor tempat kita bekerja.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H. maaf lahir batin.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
