Kita mengecam dan mengutuk keras serbuan tentara Zionis Israel di Masjid Al-Aqsa. Telah diberitakan bahwa dalam bentrokan sejak jumat, lebih dari 300 warga Palestina terluka.
Bentrokan semakin memanas di Yerusalem. Lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan antara warga dengan aparat keamanan Israel di dekat Masjid Al-Aqsa.
https://t.co/z1Ar2woGQM— BBC News Indonesia (@BBCIndonesia) May 10, 2021
Setidaknya ada lima alasan umat Islam mengecam dan mengutuk keras peristiwa penyerbuan tentara zionis Israel terhadap Masjidil Aqsa.
Pertama, Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama Umat Islam yang sangat dihormati dan dimuliakan oleh umat Islam.
Kedua, Masjid Aqsa merupakan tempat persinggahan Nabi Muhammad saw saat melakukan Isra Mi’raj dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa dan seterusnya ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah rabbul a’lamiin.
Ketiga, Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu dari tiga Masjid suci umat Islam yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi. Di Masjid Al-Aqsa Nabi Muhammad saw melakukan salat Sunat dua rakaat dalam perjalanan Isra Mi’raj.
Keempat, Masjid Al-Aqsa merupakan Masjid yang amat dimuliakan dan dihormati oleh umat Islam karena memiliki sejarah yang amat penting dalam peradaban Islam, bukan saja tempat persinggahan Nabi Muhammad saw dalam perjalanan Isra Mi’raji, tetapi merupakan kilat pertama umat Islam.
Kelima, serbuan zionis Israel terhadap Masjidil Aqsa merupakan penodaan terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa dan penghinaan terhadap umat Islam.
Khatib Masjid Al Azhar Beberkan 3 Alasan Umat Islam Wajib Bela Palestina https://t.co/4m5kNt34fh #TempoMetro
— TEMPO.CO (@tempodotco) May 13, 2021
Reaksi Keras Dunia
Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki mengutuk keras serangan Israel terhadap masjidil Aqsa Yerusalem pada Sabtu Kemarin di saat Ramadan. Ia mengungkapkan solidaritas dengan warga Palestina. Erdogan juga ajak Negara Islam lawan Israel.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meningkatkan manuvernya guna menanggapi serangan Israel ke Palestina. Terbaru ia menghubungi Raja Yordania dan Emir Kuwait. #TempoDuniahttps://t.co/l6M3Mo0Wjp
— TEMPO.CO (@tempodotco) May 11, 2021
Presiden Erdogan dalam pembicaraan dengan Presiden Putin melalui telepon untuk membahas ketegangan yang terjadi antara Palestina dan Israel. Erdogan mengatakan kepada Putin bahwa komunitas internasional perlu memngajarkan “pelajaran pencegahan kepada Israel. Erdogan juga menyerukan agar dikirimkannya penjaga perdamaian internasional ke wilayah tersebut untuk membantu melindungi Palestina. Bahkan hal ini sudah disampaikan Turki sejak 2018.
Dukung Palestina, Erdogan & Putin Beri 'Pelajaran' ke Israel https://t.co/xazKOJUFtt
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) May 13, 2021
Sementara itu, Raja Salman mengatakan Arab Saudi mengutuk tindakan Israel di Yerusalem dan tindakan kekerasan yang dilakukan pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa. Raja Salman mendukung rakyat Palestina untuk mrndapatkan hak mereka yang sah.
Pernyataan Raja salman mencul selama pembicaraan melalui telepon dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada hari Rabu untuk membahas serangan Israel di Yerusalem.
Dukung Penuh Palestina, Raja Salman Kutuk Aksi Keji Israel https://t.co/pd5QoVJmdO
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) May 13, 2021
Presiden Jokowi dalam pernyataannya menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa, tidak bisa dibiarkan. “indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Kemanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran yang terus dilakukan Israel. Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Disamping itu, terjadi demontrasi di New York untuk mengutuk Israel karena tentaranya melakukan penyerbuan di Masjid Al-Aqsa dan para warga sipil Palestina yang mempertahankan hak atas tanah tanah mereka yang diambil paksa oleh Israel.
Juga terjadi demonstrasi di London untuk memprotes kebiadaban Israel yang menyerbu masjid Al-Aqsa sehingga menimbulkan banyak warga sipil yang luka-luka dan meninggal dunia.
Dukung Palestina, Ribuan Orang di AS Demo Serukan Diakhirinya Kekerasan https://t.co/QBVdgfUAed
— VIVAcoid (@VIVAcoid) May 13, 2021
Penyelesaian Permanen
Jika melihat sejarah terbentuknya negara zionis Israel di Palestina, pada 14 Mei 1948, sehari sebelum akhir mandat Britania (Inggris), David Ben Gurion sebagai pemimpin organisasi Agensi Yahudi Internasional memproklamirkan kemerdekaan negara Israel.
Kemerdekaan negara yahudi kemudian direspon oleh 5 negara Arab yaitu Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irak dengan menyerang Israel, yang menimbulkan perang Arab-Israel tahun 1948.
Perang Arab-Israel itu dimenangkan oleh Israel, karena negara-negara barat terutama Inggris dan Amerika Serikat yang merupakan sponsor terbentuknya negara Yahudi itu memberi dukungan penuh kepada Israel.
Maka penderitaan yang dialami bangsa Palestina puluhan tahun lamanya, berawal dari terbentuknya negara Israel yang didukung zionisme internasional.
Untuk mengakhiri penjajahan yang dialami bangsa Palestina, tidak mungkin melalui perundingan sebab bangsa Palestina berjuang sendiri dan bangsa Arab sudah banyak yang memilih berdamai dengan Israel. Pada hal Israel adalah penjajah yang telah merampas tanah-tanah bangsa Palestina dan mengusir mereka dari tanah air mereka “Palestina.”
[VIDEO] Suasana Perayaan Idul Fitri di Komplek Masjid Al-Aqsa https://t.co/x6lVIL4AI8 #vlix
— VIVAcoid (@VIVAcoid) May 13, 2021
Satu-satunya cara untuk membebaskan Palestina dari tangan penjajah ialah perang seperti yang pernah dialami bangsa Indonesia yang dijajah Belanda selama 3,5 abad lamanya.
Kekuatan bersenjata diperlukan untuk menciptakan keseimbangan dan kemenangan. Dalam sejarah umat manusia tidak ada bangsa apalagi negara yang rela menyerahkan tanah-tanah bangsa lain yang dicaplok dengan melalui perundingan. Apalagi Israel yang didirikan diatas tanah bangsa Palestina.
Solusinya persatuan bangsa Palestina dan negara-negara Muslim yang para pemimpinnya gagah berani untuk membebaskan tanah-tanah palestina yang didalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa.
Anies Kenakan Serban Bendera Palestina saat Salat Ied https://t.co/0uNMvEuc0m
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) May 13, 2021

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
