Islam di Kawasan Timur Indonesia: Sebelum dan sesudah Indonesia merdeka tahun 1945, setidaknya ada 4 kesultanan di Maluku (sejak 1999) menjadi Maluku Utara yang besar dan berpengaruh yaitu Kesultanan Ternate, Jailolo, Tidore dan Bacan.
Keempat kesultanan tersebut kuat dan berpengaruh secara ekonomi dan militer, karena menguasai perdagangan rempah-rempah, sehingga mampu membangun kekuatan militer. Dampaknya, keempat Kesultanan Islam itu mempunyai pengaruh politik di Nusantara, yang waktu itu belum ada Indonesia.
Akan tetapi, datangnya kolonialisme Portugis, kemudian Spanyol dan Belanda, keempat kesultanan Islam itu harus berkompromi agar mereka tidak dihabisi. Kompromi yang dilakukan adalah dalam bidang perdagangan rempah-rempah.
Di Maluku sblm dan ssdh RI merdeka pernah berkembang 4 Kesultanan Islam yg besar di Ternate, Tidore, Jailolo, Bacan. Ssdh RI diproklamasikan, ke-4 Kesultanan Islam itu meleburkan ke NKRI. Welcome to Malut: Provinsi Sejuta Pulau di Kawasan Timur Indonesia – https://t.co/yjPoPDzDdP
— Musni Umar (@musniumar) May 23, 2021
Kesultanan Islam Tertua
Ada yang menyebutkan bahwa kesultanan Islam yang pertama dan tertua di Nusantara adalah kesultanan Ternate, yang didirikan Murhum tahun 1257. Kesultanan Gapi atau yang lebih dikenal Kesultanan Ternate berkembang sangat maju dan masif berkat besarnya penerimaan negara dari perdagangan rempah- rempah.
Besarnya penerimaan negara dari sektor zakat (pajak) dan perdagangan rempah-rempah, Kesultanan mampu membangun militer yang kuat dan besar.
Penyebab kemajuan Kesultanan saat itu, banyak saudagar dari Arab, India dan bahkan China yang datang untuk melakukan perdagangan di Kerajaan Ternate.
Setelah Sultan Mahrum wafat sebagai pendiri Kesultanan Ternate, diteruskan kepemimpinannya oleh Sultan Khairun dan kemudian digantikan oleh putranya, Sultan Baabullah.
Sultan Baabullah telah diabadikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara dengan memberi nama Bandara Baabullah di Maluku Utara.
Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya. Setelah Sultan Baabulah wafat 1583, tampuk kekuasaan dialihkan pada putranya, Sahid Barkat.
Sisa peninggalan sejarah peradaban Kesultanan Ternate masih dapat disaksikan saat ini yaitu Masjid Sultan Ternate, Keraton Kesultanan Ternate, Makam Sultan Baabullah, dan Benteng Tolukko.
Benteng Islam di Kawasan Timur Indonesia
Kawasan Timur Indonesia khususnya di Maluku termasuk daerah yang banyak didatangi saudagar dari Arab, India dan China, kemudian datang koloniasme Portugis, Kemudian Spanyol dan Belanda.
Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis sekitar tahun 1570, kemudian Portugis menyingkir ke Nusa Tenggara. Setelah Indonesia merdeka, Nusa Tenggara dibagi dua yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mayoritas Muslim, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mayoritas Katolik.
Kolonialisme barat tidak hanya ingin menguasai perdagangan rempah-rempah seperti cengkeh dan pala di Maluku, tetapi juga menyebarkan agama Nasrani.
Berkat adanya Kesultanan Ternate, Jailolo, Tidore dan Bacan, maka Islam di kawasan Timur Indonesia khususnya di Maluku dapat dipertahankan.
Jasa besar Kesultanan Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan, menyebabkan Islam di kawasan Timur Indonesia masih bisa dipertahankan sampai saat. Maka, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Kesultanan Islam di Maluku Utara merupakan benteng Islam di Kawasan Timur Indonesia.
Sekedar informasi, populasi Muslim di Provinsi Maluku sebesar 52 persen, sedang populasi Muslim di Provinsi Maluku Utara sebesar 74 persen.
Masa Depan Islam di Kawasan Timur Indonesia
Dunia telah berubah luar biasa berkat kemajuan teknologi. Masa depan Muslim di Maluku dan Maluku Utara, Kawasan Timur Indonesia, Indonesia dan di manapun sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.
Jepang sebagai contoh, tidak memiliki rempah-rempah dan sumber daya alam seperti Maluku Utara, tetapi berkat sumber daya manusia yang berkualitas, negara itu bisa maju. Begitu pula Korea Selatan, Singapura dan lain-lain.
Oleh karena itu, masa depan Muslim di Maluku Utara dan dimanapun di Indonesia dan seluruh dunia, sangat ditentukan sumber daya manusia.
Kemajuan Maluku dan Indonesia di masa depan, sangat ditentukan kemampuan kita mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas yang memiliki kepakaran dan daya saing nasional dan internasional. Pada tataran tersebut, pendidikan yang berkualitas merupakan kunci kemajuan di masa depan.
Berikut foto-foto kegiatan
Simbol Kesultanan Ternate
Di depan Masjid Kesultanan Ternate
Benteng Kesultanan Ternate
Di Kapal cepat menuju Ibukota Provinsi Maluku Utara
Di depan Pendopo Kesultanan Ternate
Di Pendopo Kesultanan Ternate

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
