Pada 23-27 Mei 2021 saya menghadiri pelantikan Bupati & wakil Bupati Halmahera Selatan di Sofifi, Ibukota Maluku Utara.
Kehadiran saya di Maluku Utara adalah untuk pertama kali. Walaupun begitu, sebagai sosiolog dan juga warga yang lahir dan besar di Kawasan Timur Indonesia, saya mencoba memahami dan menghayati kondisi alam di Maluku Utara yang berjuta pulau, saking banyaknya pulau, yang merupakan bagian dari Kawasan Timur indonesia.
Sebagaimana provinsi lain di Kawasan Timur Indonesia, tidak mudah bagi mereka yang hidup di Kawasan Indonesia Barat ataupun yang lahir dan hidup di Barat yang sudah maju.
Hidup di Kawasan Timur Indonesia sangat menantang tetapi mengasyikkan bagi mereka yang sudah terbiasa. Sebagai contoh, kalau pada musim Barat dan Timur, ombaknya sangat tinggi. Mereka yang hidup diberbagai kepulauan seperti di Maluku dan Maluku Utara serta di berbagai Kawasan Indonesia Timur, sangat tidak mudah.
Di Maluku sblm dan ssdh RI merdeka pernah berkembang 4 Kesultanan Islam yg besar di Ternate, Tidore, Jailolo, Bacan. Ssdh RI diproklamasikan, ke-4 Kesultanan Islam itu meleburkan ke NKRI. Welcome to Malut: Provinsi Sejuta Pulau di Kawasan Timur Indonesia – https://t.co/yjPoPDzDdP
— Musni Umar (@musniumar) May 23, 2021
Pulau-pulau yang Indah
Kondisi alam dengan pulau-pulau yang indah, Allah memberi kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Berbagai macam sumber daya alam ada di Kawasan Timur Indonesia.
Kekayaan alam yang melimpah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ada yang sudah di eksplorasi seperti di Papua. Ada perusahaan Amerika Serikat yang sejak awal Orde Baru sudah beroperasi di Timika Papua dan ada pula perusahaan China yang mulai beroperasi di era Orde reformasi, dan banyak lagi perusahaan yang sudah beroperasi di Papua. Selain itu, perusahaan China sudah mengeksplorasi kekayaan alam di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Selain itu, banyak lagi kekayaan alam yang belum dieksplorasi oleh perusahaan Multi National Corporation (MNC) dan Badan Usaha Miik Negara.
Walaupun sudah banyak kekayaan alam yang sudah di eksplorasi di KTI, rakyat yang hidup dikawasan itu, tidak mengalami kemajuan sebagaimana yang diharapkan. Tidak jarang kekayaan alam dieksplorasi di daerah mereka, berubah menjadi kutukan, karena terjadi pengundulan hutan sehingga terjadi banjir dan lingkungan hidup rusak.
Saya bersyukur kpd Allah dlm rangka pelantikan sahabat saya Usman Sidik, Bupati Halmahera Selatan, saya bersama Pak Edy, Pak Hendra dan Bung Hamid mengunjungi obyek sejarah
Kesultanan Islam Maluku Utara sebagai Benteng Islam di Kawasan Timur Indonesia – https://t.co/XUIUv4CXtZ— Musni Umar (@musniumar) May 24, 2021
Rasa keagamaan masy. Maluku Utara sangat kuat. Hal tsb masih sangat terasa sampai saat ini. Saya saksikan sewaktu di Ternate dan di Halmahera Selatan. Kedua daerah itu merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Islam Ternate dan Bacan. Sila baca tulisan saya. https://t.co/OigjYYdA3g
— Musni Umar (@musniumar) May 26, 2021
Kemajuan Masyarakat di Kawasan Timur Indonesia
Sejatinya kekayaan alam yang luar biasa di Kawasan Timur Indonesia membawa kemakmuran bagi rakyat sesuai Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besara kemakmuran rakyat.
Fakta yang terjadi, kekayaan alam yang luar biasa tidak membuat hidup rakyat semakin makmur dan sejahtera, yang bermukim dan hidup di kawasan pertambangan. Apalagi mereka yang hidup jauh dari kawasan pertambangan. Mereka tetap hidup miskin, tertinggal dan tidak ada masa depan.
Sebagai contoh di Papua, bukan kedamaian dan kemakmuran yang dicapai, tetapi sebaliknya. Saat ini tengah terjadi operasi militer untuk menumpas mereka yang berontak ingin memisahkan diri dan merdeka dari negara kesatuan republik Indonesia.
Kiat Bangkitkan Kemajuan Masyarakat
1. Gubernur, Bupati dan Walikota harus fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
2. Gubernur, Bupati dan Walikota harus menyisihkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mengirim putera (i) terbaik untuk melaanjutkan pendidikan di Jawa dan di luar negeri.
3. Orang tua di Kawasan Timur Indonesia harus mendorong putera (i) untuk melanjutkan pendidikan di Jawa dan luar negeri, bukan malah mengekang mereka untuk tetap tinggal dikampung.
4. Tokoh Agama dan tokoh masyarakat harus selalu memotivasi masyarakat bahwa kunci untuk membawa kemajuan keluarga, dan masyarakat di Kawasan Timur Indonesia dan Indonesia pada umumnya adalah pendidikan yang berkualitas.
5. Kaum muda di Kawasan Timur Indonesia harus sadar, bangkit untuk bersaing di pentas nasional dan internasional. Untuk bisa bersaing, tidak ada cara lain kecuali melalui pendidikan.
6. Kaum muda di Kawasan Timur Indonesia harus menumbuhkan semangat yang tinggi dan terus-menerus mengobarkan cita-cita tinggi untuk menjadi yang terbaik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Pemerintah pusat harus memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada putera (i) dari Kawasan Timur Indonesia dengan mengalokasikan beasiswa yang besar untuk mereka melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri.
8. Berbagai perusahaan BUMN dan swasta menengah dan besar agar mengalokasikan beasiswa bagi putera (i) dari Kawasan Timur Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri.
9. Presiden terpilih dalam neyusun kabinet sebaiknya memberi tempat kepada putera (i) Indonesia dari Kawasan Timur Indonesia untuk menjadi Menteri, Duta Besar, Direktur Jenderal dan Kepala di berbagai struktur pemerintahan demi keadilan dan pemerataan.
Semoga tulisan ini menjadi pendorong bagi kaum muda di Kawasan Timur Indonesia untuk bangkit, maju dan jaya di masa depan.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
