Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 bulan ini. Sebagaimana diketahui kasus Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan selama beberapa hari terakhir.
“Lonjakan kasus Covid-19 di bulan Juni 2021 harus diantisipasi secara serius oleh semua pihak, terutama lapisan masyarakat dengan memperkuat penerapan protokol kesehatan,” kata Kepala Pusat Krisis Eka Jusup Singka melalui keterangan tertulisnya kepada Republika, Senin (14/6).
Eka mengingatkan masyarakat mengurangi aktivitas yang tidak perlu, sehingga pemerintah dapat mengendalikan lonjakan kasus Covid-19. “Masyarakat hendaknya mencegah melakukan mobilitas yang kurang penting,” ujarnya.
Untuk itu ia menyarankan, masyarakat dapat menjaga staminanya masing-masing. Sehingga tidak rentan terpapar Covid-19 yang saat ini kasusnya terus meningkat. “Kondisi tubuh harus benar-benar dijaga jangan sampai kelelahan, agar imunitas tetap baik,” katanya
Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah vaksinasi Covid-19. Manfaatkan kesempatan ini, agar semua masyarakat dapat ke sentra pelayanan untuk memperoleh vaksinasi.
Sudah dapat jadwal vaksin tapi bingung di mana lokasinya? š¤
Kamu bisa langsung cek lewat Google Maps. Ketik āVaksinasi Covid-19ā terus muncul deh lokasi vaksinasi yang bisa kamu pilih.
Jangan lupa cek jadwal dan informasi vaksinasimu di aplikasi JAKI, ya!#JakartaSmartCity pic.twitter.com/Yafu6iY3pg
— Jakarta Smart City (@JSCLab) June 13, 2021
Sadar dan Waspada
Dalam menghadapi meningkatnya Covid di DKi dan di berbagai daerah di Indonesia, setidaknya harus dilakukan lima hal.
Pertama, seluruh masyarakat harus sadar bahwa Covid itu ada dan nyata. Banyak sekali teman saya yang sudah terpapar Covid, banyak yang sembuh dan banyak pula yang meninggal dunia.
Kedua, masyarakat harus waspada terhadap potensi terinfeksi Covid. Salah satu bentuk kewaspadaan, selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah.
Ketiga, membiasakan olah raga jalan kaki, naik sepeda dan sebagainya, paling sedikit satu kali dalam dua hari. Olah raga sangat penting untuk meningkatkan ketahanan badan agar tidak mudah terserang Covid dan berbagai macam penyakit.
Keempat, makan yang cukup 4 sehat 5 sempurna. Jangan lupa minum vitamin untuk menambah ketahanan pisik.
Kelima, tidur yang cukup. Jangan bergadang karena bisa mengurangi ketahanan pisik, yang bisa mengakibatkan mudah terserang Covid dan penyakit lain.
Jangan lengah untuk selalu disiplin protokol kesehatan: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak dan hindari kerumunan, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta siap divaksinasi COVID-19. #JakartaTanggapCorona #jagajakarta #kotakolaborasi #jakartabangkit pic.twitter.com/0horUfJiEq
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) June 13, 2021
Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengingatkan kegentingan dihadapi sehubungan meningkatnya konfirmasi Covid-19.
Dalam rangka itu, amat diperlukan kolaborasi dan tanggung jawab bersama. seluruh warga DKI Jakarta pada khususnya. Sebagai sosiolog saya bangga terhadap warga DKI dan seluruh rakyat Indonesia.
Pertama, sudah tumbuh tanggung jawab untuk menjaga kesehatan dengan berolah raga, selalu memakai masker walaupun saat berolah raga.
Kedua, warga DKI Jakarta pada khususnya tidak memandang enteng covid, sehingga mayoritas warga semakin menjaga jangan sampai terserang Covid dengan disiplin memakai masker, menjaga jarak dan menjaga jarak.
Ketiga, transportasi massal seperti Transjakarta dan MRT sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tidak boleh duduk dan berdiri berdekatan, bercakap-cakap sesama penumpang termasuk menerima telepon dan bercakap di dalam kendaraan.
Keempat, di berbagai kantor pemerintah dan swasta sudah menyediakan petugas dan alat pengukur suhu badan, sehingga mereka yang tinggi suhu badannya tidak boleh masuk kantor.
Kelima, ayo kolaborasi untuk melawan dan mencegah Covid-19 yang sedang meningkat jumlah warga yang terinfeksi dengan mengamalkan protokol kesehatan secara konsisten.
Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menekankan meledaknya Corona di India menjadi peringatan keras buat Indonesia https://t.co/FerDw19CIx
— detikcom (@detikcom) June 10, 2021
Berikut adalah panduan isolasi COVID-19 bagi individu tanpa gejala.#JakartaTanggapCorona #HadapiBersama#isolasimandiriĀ #VaksinasiCovid19Ā #BersamaKitaBisaĀ #lawanCovid19 #jagajakarta #kotakolaborasi #dinkesdki #jakartabangkit pic.twitter.com/sTebhWUuU1
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) June 15, 2021
Prediksi Lonjakan Covid-19
Pemerintah, para pakar kesehatan dan pengamat sudah memprediksi pasca hari raya keagamaan seperti lebaran Idul Fitri bakal meningkat jumlah warga yang terinfeksi Covid.
Itu sebabnya pemerintah melarang mudik untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid di daerah tempat tujuan pemudik dan berpotensi membawa Covid setelah kembali misalnya ke Jakarta.
Akan tetapi, larangan pemerintah untuk mudik dapat dikatakan gagal. Jutaan warga masih mudik. Dampaknya, Covid meningkat pasca lebaran seperti yang dialami saat ini.
Sebuah media Online memberitakan ratusan pasien antri masuk ke wisma atlet.
Bambang Marwoko, Dekan Farmasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta yang tinggal di daerah Kemayoran Jakarta pada Senin, 14 Juni 2021 mengatakan kepada saya bahwa lampu di wisma atlet Kemayoran tiap kamar dan lantai menyala. Menurut dia, merupakan pertanda bahwa pasien Covid kembali meningkat jumlahnya. Pada hal bulan lalu (Mei) lampu di Wisma Atlet sudah dipadamkan sebagai pertanda, pasien Covid sudah berkurang.
'Bila kita tak bersama-sama, Jakarta akan memasuki fase genting,' kata Anies. https://t.co/WZ3zKARGK4
— Republika.co.id (@republikaonline) June 14, 2021
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan barak TNI dan Polri sebagai tambahan tempat isolasi. #TempoNasional https://t.co/MEHlRCQaBD
— TEMPO.CO (@tempodotco) June 15, 2021
Kita Bisa Bersama Mengatasinya
Fakta menunjukkan bahwa pasien Covid kembali meningkat di DKI dan berbagai daerah.
Sehubungan itu saya mengajak semua pihak tidak didramatisir. Dampaknya sangat besar bagi warga DKI Jakarta dan bangsa Indonesia.
Pertama, pemerintah pusat dan daerah bakal dipaksa untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang diberlakukan di Malaysia Full Lockdown. Ini sebaiknya dihindari di DKI dan berbagai daerah di Indonesia.
Kedua, ekonomi di DKI Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia yang sudah mulai menggeliat, tidak boleh diredupkan dengan dramatisasi Covid.
Ketiga, warga DKI Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia jangan dibuat panik. Kalau warga DKI Jakarta panik bisa merembet kepanikan di berbagai daerah, sehingga berpotensi tidak terkendali dan merugikan perkembangan ekonomi dan kohesi sosial kita.
Menyadari beratnya tantangan yang dihadapi, saya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan bersatu mengatasi Covid. Jangan menjadikan Covid sebagai jualan politik untuk menghantam siapapun. Covid adalah musibah yang harus diatasi bersama secara kolaboratif dan bersatu. Kita bisa bersama mengatasinya, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
