Kita aspresiasi dan dukung seruan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada warga Jakarta untuk bekerja dari rumah (Work From Home) guna menekan penyebaran Covid-19 yang akhir-akhir ini meningkat secara signifikan.
Akan tetapi, ada beberapa sektor yang masih dibolehkan karyawannya untuk tetap bekerja dan sebanyak 25% di setiap kantor pegawainya dibolehkan masuk kerja. Selain itu, warga DKI Jakarta yang tidak mungkin tidak keluar rumah karena urusan pekerjaan dan urusan penting.
Mereka yang terpaksa harus keluar rumah, jangan pernah ragu apalagi takut untuk naik Transjakarta dan MRT Jakarta (Mass Rapid Transit) Jakarta dengan alasan takut tertular Covid-19.
#Healthies, Pemerintah memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat di zona merah mulai hari ini hingga 2 minggu kedepan, menyusul tingginya angka kenaikan kasus COVID-19. pic.twitter.com/LNhrNRh5yy
— Kemenkes RI (@KemenkesRI) June 22, 2021
Sektor transportasi menjadi salah satu bagian penting dalam #PPKMJakarta.
Simak infografik berikut untuk tahu poin-poin penting aturan transportasi selama masa penyesuaian PPKM Mikro.https://t.co/clEAk7I5H1#dishubdkijakarta #ppkm #jagajakarta #kotakolaborasi #jakartabangkit pic.twitter.com/g8aHxtlL3L
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) June 25, 2021
Hai Kak Nurul. Sahabat TiJe, yuk simak gambar di atas untuk melihat hal – hal yang perlu diperhatikan selama pandemi Covid – 19 oleh pelanggan Transjakarta baik sebelum menuju halte, selama berada di halte, dan saat berada di dalam bus. pic.twitter.com/vlZs3VsuQa ^YMW
— Transportasi Jakarta (@PT_Transjakarta) June 24, 2021
Mengapa Covid-19 Meningkat?
Kita prihatin jumlah bangsa Indonesia yang terinfeksi Covid-19 meningkat drastis Di DKI Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kasus baru virus corona (Covid-19 ) di Indonesia kembali bertambah 20.575 orang, Kamis (24/6/2021). Ini merupakan rekor tertinggi dalam penambahan kasus baru dalam satu hari sejak pandemi melanda Indonesia.
Jumlah kasus baru tersebut membuat akumulasi kasus positif menjadi 2,053 juta orang. Hasil positif tersebut ditemukan dari 136.896 spesimen yang selesai diperiksa pada hari ini dan kemarin (CNBC Indonesia, 24 June 2021 16:33).
Peningkatan jumlah bangsa Indonesia yang terinfeksi Covid-19 setidaknya disebabkan 5 aspek.
Pertama, tidak disiplin mengamalkan protokol kesehatan. Hal tersebut masih ditemukan di berbagai tempat yang nongkrong dan ngobrol tidak menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak mencuci tangan.
Kedua, libur lebaran. Pemerintah telah melarang mudik menjelang dan saat lebaran Idul Fitri, tetapi banyak warga yang memaksakan untuk tetap mudik lebaran. Dampaknya, kita saksikan dan rasakan pasca mudik lebaran, meningkat jumlah warga yang terpapar Covid-19 Peningkatan jumlah warga yang terpapar Covid-19 saat ini menurut para pakar merupakan bukti bahwa mudik telah berkontribusi secara signifikan meningkatnya penyebaran Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia khususnya di DKI Jakarta.
ketiga, tidak percaya adanya Covid-19 Masih ada di dalam masyarakat yang tidak percaya adanya Covid-19 Jumlah mereka tidak banyak, tetapi tetap memberi pengaruh ke masyarakat dan berpotensi tertular dan menularkan Covid-19.
Keempat, adanya varian Covid-19 yang ganas seperti delta. Menurut epidemolog bahwa tingkat penularan varian Covid-19 ini cukup tinggi karena berpapasan saja dengan seseorang yang sudah terinfeksi delta, bisa menularkan.
Kelima, rendahnya ketahanan pisik disebabkan tidak olahraga, dan belum divaksin. Selain itu, suka bergadang dan makan tidak teratur.
Naik #Transjakarta dapet CASHBACK dan SALDO Rp 20 ribu?
Yuk, buruan beli tiket QR Transjakarta pakai AstraPay, sekarang udah bisa loh di aplikasi TIJE! pic.twitter.com/ho7iZMqwU4
— Transportasi Jakarta (@PT_Transjakarta) June 25, 2021
-Cashback berlaku utk min. transaksi Rp3.500. Maks. cashback Rp3.500/transaksi.
-Cashback berupa saldo AstraPay akan dikirimkan ke akun user maksimal H+3 di hari kerja (Senin-Jumat pkl 08.00-17.00 WIB) selama kuota masih tersedia.
-Keputusan tim AstraPay tidak dpt diganggu gugat. pic.twitter.com/mAavi4oOe1— Transportasi Jakarta (@PT_Transjakarta) June 25, 2021
Naik Transjakarta dan MRT di masa Pandemi
Walaupun terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang terinfeksi Covid-19 secara signifikan, tetapi mereka yang akan melakukan perjalanan dengan menggunakan Transjakarta atau MRT, tidak perlu takut terinfeksi Covid-19.
Setidaknya lima alasan, naik Transjakarta atau MRT aman dari Covid-19.
Pertama, para calon penumpang yang akan naik Transjakarta atau MRT diukur terlebih dahulu suhu badannya oleh petugas. Kalau suhu badannya tinggi, tidak diperbolehkan Naik Transjakarta atau MRT.
Kedua, di terminal atau halte Transjakarta, begitu pula di setiap pemberhentian MRT, para calon penumpang diukur suhu badannya, tersedia pula hand sanitizer untuk cuci tangan.
Ketiga, di dalam Transjakarta sudah diatur dan ditetapkan tempat dengan jarak yang memadai, sehingga social distancing diterapkan. Termasuk jarak jika terpaksa harus berdiri. Demikian pula halnya di MRT sudah diberi tanda, kalau duduk mana yang boleh diduduki dan jika berdiri, mana yang boleh tempat berdiri.
Keempat, tidak boleh bercakap-cakap dengan teman atau dengan orang lain di Transjakarta maupun di MRT, termasuk dilarang bercakap-cakap melalui hand phone dengan pihak luar.
Kelima, petugas di Transjakarta maupun di MRT dengan santun akan menegur kepada setiap penumpang yang melanggar protokol kesehatan.
17.15 Polri melaksanakan pemasangan Spanduk himbauan pakai masker di Halte Bus Transjakarta Pasar Rebo Jakarta Timur. pic.twitter.com/iDIPvQycS4
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) June 25, 2021
Selamat Pagi. Mari kita tetap semangat saat beraktivitas dengan menjaga protokol kesehatan. Jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan. Pola hidup sehatmu dapat menyelamatkan diri sendiri dan orang lain. #Jakartatangguh pic.twitter.com/DdsKYekGXr
— Transportasi Jakarta (@PT_Transjakarta) June 24, 2021
Amalkan Protokol Kesehatan
Walaupun Transjakarta dan MRT telah membuat aturan untuk melindungi seluruh penumpang agar terhindar dari Covid-19, tetapi para penumpang harus disiplin mengamalkan protokol kesehatan.
Pertama, disiplin memakai masker. Jika sudah diluar rumah wajib memakai masker. Masker yang dipakai harus steril. Jika sudah dipakai, jika masker terbuat dari kain, langsung dicuci. Jika masker bukan dari kain, langsung dibuang kalau sudah dipakai.
Kedua, cuci tangan. Sekarang diberbagai tempat banyak disiapkan tempat cuci tangan dengan sabun cair. Walaupun begitu, ada baiknya disiapkan juga di tas kecil hand sanitizer. Jika habis ambil uang di dompet, maka segera cuci tangan dengan hand sanitizer.
Ketiga, menjaga jarak. Setiap penumpang Transjakarta ataupun MRT harus selalu menjaga jarak. Biasakan menjaga jarak kalau duduk atau berdiri. Ini penting untuk menghindari penularan Covid-19.
Dengan disiplin mengamalkan protokol kesehatan, maka secara otomatis kita telah berpartisipasi memutus penyebaran Covid-19 dan berkontribusi mewujudkan Indonesia bebas dari Covid-19.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
