Tingginya kasus Covid-19 di DKI Jakarta memberi amunisi kepada buzzeRp untuk menyerang Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Isi serangan, Anies tidak bisa kerja, hanya tepat jadi jubir (juru bicara).
Setidaknya saya menduga ada tiga tujuan yang ingin dicapai 1) untuk mendapatkan uang dari kakak pembina. 2) Untuk mencari simpati agar diberi jabatan, misalnya sebagai bos BUMN. 3) Untuk menjelekkan Anies dihadapan rakyat Indonesia dengan harapan peluangnya untuk maju sebagai Calon Presiden 2024 pupus.
Menjelekkan Anies untuk mencari simpati ke istana agar ditunjuk menjadi komisaris BUMN belum mendapat perhatian karena secara akademik tidak layak – hanya tamat SLA yang tidak jelas dimana, dan tidak memiliki kepakaran apapun.
Selain itu, untuk menghambat Anies maju ke pemilihan Presiden 2024. Faktanya semua hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga, selalu menempatkan Anies pada posisi tiga besar. Bahkan tidak sedikit lembaga yang menempatkan Anies dengan elektabilitas tertinggi. Satu-satunya yang berhasil diperoleh buzzeRp adalah uang dari kakak pembina.
Sy sependapat Dr Rizal Ramli buzzeRp adlh sampah demokrasi. Merusak dan menghancurkan demokrasi. Saya prihatin ada anak bangsa mencari nafkah dari menfitnah, menjelekkan dan membully. Skrg yg paling banyak difitnah, Anies Baswedan. Pd hal Anies tdk pernah ganggu mrk. pic.twitter.com/pCsfGC6mON
— Musni Umar (@musniumar) June 15, 2021
Leon mantap 👍😀. Ade Armando dkk tipikal BuzzeRP serang pribadi, jadi keliatan aslinya 😀👎
Kopas: Ketua BEM UI Jawab Ade Armando: Kritikan Dosen Harus Ilmiah, Tak Serang Pribadi – https://t.co/4TOce82e6Y https://t.co/RCApzD3tj8
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) June 29, 2021
Kasus Covid-19 di DKI Jakarta
Secara sosiologis, setidaknya 5 penyebab tingginya kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
Pertama, Jakarta sebagai ibu kota negara menjadi pintu gerbang pertama, warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia. Konsekuensinya Covid-19 dari negara lain seperti dari China, India masuk ke DKI Jakarta.
Kedua, DKI Jakarta sebagai ibu kota negara, tidak mungkin melarang kedatangan para pejabat dan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka yang datang ke DKI Jakarta tidak tertutup kemungkinan mereka menularkan wabah Covid-19 ke masyarakat DKI Jakarta.
ketiga, para pekerja di DKI Jakarta, sangat banyak yang tinggal di Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang. Mereka tiap hari pada umumnya menggunakan kendaraan umum, yang sangat berpotensi menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Keempat, DKI Jakarta sebagai pusat bisnis, pusat pemerintahan, pusat pertarungan politik dan pusat segalanya, sangat tinggi kegiatan dan mobilitas masyarakat, sehingga mudah terjadi persinggungan dikalangan masyarakat, yang menyebabkan terjadi klaster baru Covid-19.
Kelima, di DKI Jakarta tertinggi di seluruh Indonesia dalam melakukan tracing (pelacakan) warga yang terindikasi Covid-19. Ini juga menjadi salah satu sebab tingginya jumlah warga yang terdeteksi Covid-19.
Gubernur Anies Baswedan meminta semua warga Jakarta di rumah saja, kecuali dalam keadaan mendesak. Ia mengatakan Jakarta saat ini tengah dalam situasi darurat. #AniesBaswedan https://t.co/2LT3iXlGw5
— detikcom (@detikcom) July 2, 2021
PPKM darurat berlaku, mulai malam ini pukul 00.00 WIB seluruh pintu keluar masuk Jakarta akan ditutup dan akan dilakukan pemeriksaan ketat. #TempoMetro https://t.co/0FMIr7e9RQ
— TEMPO.CO (@tempodotco) July 2, 2021
Meningkat Covid-19
Untuk menekan tingkat penularan Covid-19 di Jawa dan Bali, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
Kebijakan ini sangat penting karena jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Hingga Rabu, 30/6/2021, jumlah yang terinfeksi sebanyak 21.807 orang.
Penambahan pasien itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.178.272 orang. Informasi ini diungkap Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam data yang disampaikan kepada wartawan pada Rabu sore.
Adapun jumlah pasien kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 tersebar di 32 provinsi. Dari data itu, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, yaitu DKI Jakarta (7.680 kasus baru), Jawa Barat (4.473 kasus baru), Jawa Tengah (2.335 kasus baru), Jawa Timur (1.203 kasus baru), DI Yogyakarta (892 kasus baru).
Adapun penularan Covid-19 secara keseluruhan sampai saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Pemerintah mencatat ada penambahan jumlah mereka yang telah sembuh sebanyak 10.807 pasien. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 ada 1.880.413 orang.
Selain itu, ada penambahan pasien yang meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 467 orang. Dengan demikian, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 sampai saat ini sebanyak 58.491 orang.
Adapun data lengkap penambahan kasus baru Covid-19 tertinggi di Indonesia per-30 Juni 2021:
1. DKI Jakarta: 7.680 kasus baru
2. Jawa Barat: 4.473 kasus baru
3. Jawa Tengah: 2.335 kasus baru
4. Jawa Timur: 1.203 kasus baru
5. DI Yogyakarta: 892 kasus baru
6. Kalimantan Timur: 489 kasus baru
PPKM Darurat resmi diberlakukan di Jawa dan Bali pada tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021. Berikut aturan keluar masuk Jakarta selama PPKM Darurat.#ppkm https://t.co/uRDtGWnZA2
— detikcom (@detikcom) July 2, 2021
Anies Baswedan: Beberapa Hari ke Depan Kasus Covid-19 di Jakarta Tembus 100 Ribu https://t.co/gPFwq4L8Gy
— Pikiran Rakyat (@pikiran_rakyat) July 2, 2021
Partisipasi 5D – 5 Disiplin
Suka tidak suka dan mau tidak mau, seluruh masyarakat wajib berpartisipasi dengan melakukan 5D dalam melawan Covid-19. Pertanyaannya, partisipasi apa yang bisa diperlukan untuk menekan Covid-19 yang semakin ganas dengan 5D.
Pertama, disiplin tidak melakukan aktivitas diluar rumah untuk sementara waktu. Jargon Stay At Home atau Work From Home (WFH) penting diamalkan dalam upaya menghentikan penyebaran Covid-19.
Kedua, disiplin menjaga ketahanan pisik dan kesehatan dengan berolah raga secara rutin, makan dan tidur secara teratur serta makan atau minum vitamin.
Ketiga, disiplin memakai masker kalau keluar rumah atau didalam rumah jika ada pembantu atau tamu datang ke rumah.
Keempat, disiplin menjaga jarak dengan siapapun sebagai upaya mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Kelima, disiplin mencuci tangan dengan sabun air.
Covid dan variannya berbahaya. Kita dipaksa, terpaksa, akhirnya bisa dan biasa pakai 3M. Itu bisa membentuk budaya dan budaya disiplin. Sila baca tulisan saya bertajuk "Pandemi Covid Bisa Bentuk Budaya Disiplin: 10 Manfaat Budaya Disiplin." https://t.co/4JQocq6ouQ
— Musni Umar (@musniumar) June 28, 2021

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
