Connect with us

Matahari terbenam dibelakang Grand Mosque Istambul, Turki (17/7/2019) - unsplash photosimon

Covid-19

Idul Adha 1442H: Berbagi Kebaikan Terhadap Sesama di Masa Pandemi Covid-19

Karena masih suasana Covid-19 pada Idul Adha 1442H ini, umat Islam yang sudah siap melaksanakan ibadah haji di Mekah, kembali di urungkan tahun ini.

Sudah dua lebaran Idul Adha, umat Islam merayakannya dengan takbir, tahmid dan tahlil. Karena masih suasana Covid-19 pada Idul Adha 1442H ini, umat Islam yang sudah siap melaksanakan ibadah haji di Mekah, kembali di urungkan tahun ini.

Begitu juga, salat Idul Adha di Masjid atau di lapangan terbuka seperti yang lazim diamalkan kaum Muslim dalam keadaan normal, tahun ini karena pandemi Covid-19 masih mengganas, kembali tidak dilaksanakan.

Keadaan semacam ini, sangat menyedihkan karena mereka yang sudah bertahun-tahun menunggu giliran untuk melaksanakan ibadah haji kembali tertunda. Demikian pula, salat Idul Adha di Masjid atau dilapangan terbuka, juga tidak bisa dilaksanakan karena pandemi Covid-19.

Keberanian Berkorban Nabi Ibrahim & Ketaatan Nabi Ismail

Walaupun umat Islam dan bangsa Indonesia, masih dilanda Covid-19, tetapi keberanian berkorban yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim A.S sangat penting kita teladani.

Keberanian Nabi Ibrahim A.S untuk berkorban diabadikan di dalam Alqur’an dan ditulis dengan tinta emas dalam surat Ash-shaffat:102

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَہُ السَّعۡیَ قَالَ یٰبُنَیَّ اِنِّیۡۤ اَرٰی فِی الۡمَنَامِ اَنِّیۡۤ اَذۡبَحُکَ فَانۡظُرۡ مَاذَا تَرٰی ؕ قَالَ یٰۤاَبَتِ افۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُ ۫ سَتَجِدُنِیۡۤ اِنۡ شَآءَ اللّٰہُ مِنَ الصّٰبِرِیۡنَ

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia (Ismail) menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu: insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.

Firman Allah ini sangat dalam maknanya. Pertama, Nabi Ibrahim A.S rela berkorban demi ketaatan dan kepatuhannya kepada Allah. Walaupun Allah perintahkan kepadanya untuk menyembelih Ismail, putera kesayangannya. Ia masih bertanya bagaimana pendapat Ismail tentang hal tersebut. Ini pelajaran dalam kehidupan berkeluarga bahwa ayah dan anak bisa saling berdialog untuk melaksanakan perintah Allah dan masalah-masalah keluarga, bahkan bangsa dan negara.

Kedua, kepatuhan anak terhadap ayah dan kepada Allah. Nabi Ismail A.S memberi contoh, pentingnya seorang anak patuh kepada ayah, jika ayah meminta kepada anak untuk mengamalkan perintah Allah.

Akan tetapi, jika ayah meminta kepada anak untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah, maka wajib ditolak karena prinsip dalam Islam “Tidak ada ketaatan kepada manusia untuk berbuat maksiat.”

Momentum Berkorban Terhadap Sesama

Semangat dan keberanian berkorban Nabi Ibrahim A.S sangat penting kita teladani. Begitu pula, kepatuhan Nabi Ismail A.S terhadap bapaknya yang luar biasa, juga amat penting dicontoh.

Keberanian serta kepatuhan kepada Allah yang dicontohkan Nabi Ibrahim A.S dan putera kesayangannya Nabi Ismail A.S, amat penting dimaknai dalam arti yang lebih luas, tidak hanya penyembelihan kurban, tetapi di masa pandemi Covid-19 yang memberi dampak negatif bagi mayoritas bangsa Indonesia, amat penting semangat pengorbanan Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Ismail A.S, untuk berkorban terhadap sesama yang sangat banyak mengalami kesulitan hidup.

Di masa pandemi Covid-19, merupakan momentum bagi umat Islam untuk berkorban membantu sesama yang sangat banyak mengalami kesulitan hidup akibat terkena dampak Covid-19.

Bentuk Pengorbanan

Menurut saya, setiap Muslim bisa berkorban dalam arti yang luas untuk membantu sesama.

Pertama, ulama dan cerdik pandai bisa berkorban untuk membantu sesama dengan memberi ilmu, nasihat, petuah dan jalan keluar yang dialami masyarakat untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat mengalami kesulitan hidup.

Kedua, pengusaha dengan harta yang dimiliki, dapat berkorban membantu mereka yang mengalami kesulitan hidup akibat pandemi Covid-19. Dengan harta yang dimiliki, sebagian kecil dikorbankan dengan berderma menolong mereka yang mengalami kesulitan hidup.

Ketiga, penguasa dengan kekuasaan yang dipegang, bisa berkorban dengan mengeluarkan kebijakan yang menolong hidup rakyat jelata yang mengalami kesulitan hidup karena terkena dampak Covid-19.

Keempat, rakyat jelata dapat juga berkorban dengan tekun bekerja, sabar dan rajin salat sembari mendoakan keselamatan ulama dan cerdik pandai, pengusaha yang dermawan, penguasa yang adil, jujur dan benar, yang menggunakan kekuasaannya untuk berkorban membantu rakyat yang terpapar Covid.

Kelima, tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan semua yang bekerja untuk menyelamatkan nyawa rakyat yang terpapar Covid-19, telah berkorban.

Insya Allah lima golongan yang disebutkan di atas dan seluruh umat Islam di manapun berada yang bekerja ataupun tidak bekerja bisa berkorban- meneladani dan mencontoh Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Ismail A.S. Insya Allah dengan niat yang tulus karena Allah, akan menjadi amal ibadah dan sebagai bekal menghadap Allah, jika pada suatu saat kematian menjemput kita.

Baca Juga

Covid-19

Para pemimpin di berbagai negara lengser dari kekuasaan disebabkan banyak faktor, tetapi faktor utama adalah ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan dampak negatif dari Konflik...

Covid-19

Pemerintah pusat mengumumkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diperpanjang hingga 16 Agustus 2021. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dengan akronim PPKM merupakan perubahan...

Covid-19

Sudah sering saya kemukakan bahwa kita gagal melindungi seluruh bangsa Indonesia sesuai amanat pembukaan UUD 1945. Sebagai bukti, kasus kematian harian akibat Covid-19, tiap...

Covid-19

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa Covid-19 belum selesai. Kalau positif rate bisa 5% insya Allah kita masuk zona aman.

Covid-19

PPKM Level 4 akan berakhir pemberlakuannya pada 2 Agustus 2021. Kita belum tahu apakah PPKM Level 4 akan dilanjutkan atau di stop, kita tunggu...

Covid-19

Setidaknya ada lima alasan pentingnya PPKM diperpanjang: Pertama, Covid-19 belum bisa dikendalikan. Jumlah yang meninggal masih sangat banyak.

DKI Jakarta

Melalui kolaborasi, yakin rakyat Indonesia dan warga DKI Jakarta dapat atasi Covid-19 yang semakin berbahaya.

Covid-19

Pada 22 Juli 2021, saya dan Arteria Dahlan, Anggota DPR RI dari PDIP berdiskusi tentang Covid yang gonta-ganti namanya dan tidak kunjung selesai. Karni...