Pertama kita mendoakan karyawan Transjakarta yang meninggal dunia, begitu pula tenaga kesehatan yang jumlahnya sangat banyak yang meninggal dunia.
Karyawan Transjakarta dan tenaga kesehatan meninggal dunia sudah ajalnya tetapi penyebabnya karena terpapar Covid-19. Mereka terpapar Covid-19 dalam melayani publik. Menurut saya, jika mereka beriman dan bertakwa kepada Allah, mereka insya Allah syahid. Tidak ada balasan mereka yang mati syahid kecuali surga. Kita mendoakan mereka, semoga keluarga yang ditinggal tetap sabar, tabah dan kuat menerima kematian orang yang mereka cintai dan kasihi.
Begitu juga, kita patut menyampaikan duka cita yang amat dalam atas wafatnya warga Jakarta yang sampai 27 Juli 2021 telah mencapai 11.783.
Begitu saudara sebangsa dan setanah air, dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Rote sampai Pulau Miangat, kita doakan mereka yang beriman dan bertakwa kepada Allah, semoga mereka juga mati syahid karena terpapar Covid-19, dan keluarga yang ditinggal tetap sabar, tabah dan kuat menerima ujian atas wafat orang yang mereka cintai, kasihi dan sayangi.
14 Karyawan Transjakarta Meninggal Dunia Akibat Covid-19: Dia mengatakan telah melakukan ribuan tes usap PCR terhadap karyawannya untuk mencegah penyebaran Covid-19 hingga melakukan tes acak setiap harinya minimum 200 orang. https://t.co/o8A1wC62g3
— Merdeka.com (@merdekadotcom) July 27, 2021
Jaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, vitamin, rutin berolahraga, cukup istirahat, dan #vaksindulu.
Semua sanksi terhadap pelanggaran masih tetap berlaku. Jika kamu menemukan pelanggaran PPKM segera laporkan melalui aplikasi JAKI.#JakartaBangkit pic.twitter.com/CkIwSmjD8h
— Pemprov DKI Jakarta #VaksinDulu (@DKIJakarta) July 27, 2021
Bersyukur Keadaan Membaik
Kita bersyukur kepada Allah beberapa hari terakhir ini, jumlah yang positif Covid-19 di DKI Jakarta dan meninggal dunia terus menurun. Pada 27 Juli 2021 positif Covid-19 3.527 orang, sehingga jumlah positif sejak di DKI sejak 2020 sebanyak 798.502 orang.
Sementara itu, yang sembuh setelah terpapar Covid-19 meningkat jumlahnya menjadi 14.475 orang, sehingga jumlah yang sembuh sebanyak 747.051 orang.
Disamping itu, jumlah yang meninggal dunia sudah jauh menurun. Pada 27 Juli 2021 jumlah yang meninggal dunia 184, sehingga total yang meninggal dunia sebanyak 11.783 orang.
Tugas mulia yang kita harus emban saat ini dan di masa yang akan datang adalah mempertahankan prestasi yang dicapai dalam menurunkan penyebaran Covid-19, secara maksimal mengurangi Covid-19 di DKI Jakarta, sehingga warga DKi Jakarta bisa kembali hidup normal.
Sambil Tersenyum, Anies Baswedan Kabarkan Kondisi Terkini Rumah Sakit di Jakarta https://t.co/uLKCrpNWGJ
— VIVAcoid (@VIVAcoid) July 27, 2021
Pemprov DKI Jakarta melalui PT JakLingko Indonesia tengah menyiapkan skema tarif terintegrasi untuk seluruh moda transportasi umum. #TempoVideo https://t.co/hTqITE5Ydv
— TEMPO.CO (@tempodotco) July 28, 2021
Tidak Saling Menyalahkan
Kasus yang dialami Transjakarta sebagai contoh, sangat banyak karyawan yang terpapar Covid-19. Direktur Utama Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo memaparkan jumlah karyawan yang terpapar Covid-19 hingga saat ini total sebanyak 625 orang.
“Kalau kita lihat tes Covid-19 yang kita lakukan itu per kemarin itu ada 103 dengan hasil positif ada 6, positivity rate kemarin itu 5,83 persen. Total kasus selama pandemi 625 kasus, dengan kasus masih aktif per kemarin 201 yang tersisa, ada yang isolasi mandiri di rumah, ada yang di RS dan ada isolasi mandiri yang disediakan TransJakarta. Total meninggal secara keseluruhan 14, rate-nya 2,24 persen sebanding dengan 625 kasus.”
Sardjono memberi respon sehubungan adanya pihak luar yang mengatakan 20 karyawan Transjakarta meninggal dunia. Sardjono berkata “tak ingin membandingkan data yang dimiliki TransJakarta dengan data pihak lain. Dia tak mempermasalahkan jika data tersebut tak sama.
“Saya tidak ingin membandingkan data yang TransJakarta punya dengan data orang lain. Data orang lain terserah. Kalau dia punya data berbeda, terserah.” (Detiknews, Selasa, 27 Juli 2021).
Kasus yang dijelaskan oleh Direktur Utama PT Transjakarta merupakan contoh penting nya cek and ricek jika ada satu informasi. Apalagi sebagai institusi layanan publik seperti Transjakarta amat penting dijaga nama baiknya. Sekali rusak, sangat sulit memperbaiki karena Transjakarta sebagai layanan publik adalah kepercayaan warga Jakarta sebagai pemakai (user) untuk mengantar mereka ke berbagai tujuan.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah DKI Jakarta dan seluruh jajarannya dengan semua warga DKI Jakarta, merupakan kunci sukses mengatasi Covid-19 dan berbagai masalah seperti yang dialami Transjakarta.
Pada 2030, sebanyak 10.051 bus listrik TransJakarta ditargetkan bisa beroperasi. Daimler berharap bus listrik Mercedes-Benzi dipakai TransJakarta.#transjakarta https://t.co/1Hi7wsrWoq
— detikcom (@detikcom) July 28, 2021
DKI Bagikan Bansos Beras ke Hampir Sejuta KK Mulai Besok https://t.co/KsNp6bfyCi
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) July 28, 2021
Warga DKI Doakan Nakes
Tenaga Kesehatan merupakan garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan kepada seluruh warga DKI Jakarta pada khususnya dan semua anak bangsa di berbagai daerah di Indonesia.
Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa DKI Jakarta telah mengalami penurunan positif Covid-19 secara signifikan.
positif Covid-19. Pada saat yang sama terjadi peningkatan jumlah mereka yang sembuh dari Covid-19. Warga DKI Jakarta, juga patut bersyukur karena jumlah yang meninggal dunia telah mengalami penurunan yang signifikan.
Apa yang dicapai sekarang dalam melawan Covid-19, tidak terlepas dari adanya kepemimpinan yang baik dari Gubernur Anies Baswedan, dibantu Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, para pejabat di DKI sampai para Lurah, Ketua RW dan Ketua RT.
Lebih khusus dan utama adalah seluruh warga DKI Jakarta. Tanpa partisipasi dan kolaborasi semuanya, maka berbagai prestasi yang dicapai DKI Jakarta termasuk dalam menurunkan jumlah positif Covid-19 dan jumlah yang meninggal dunia, sulit untuk diwujudkan.
Kita berharap dan berdoa semoga kita semua selalu sehat, terus bersemangat dan tidak lupa mengobarkan kerja keras disertai kolaborasi untuk melawan Covid-19, sehingga kita segera memasuki kehidupan normal.
Pemprov DKI Jakarta saat ini terus menambah contact tracer. Dengan cara melakukan rekruitmen tracer dari tenaga kesehatan (nakes) professional.https://t.co/zwuC2D58lK
— Media Indonesia (@mediaindonesia) July 27, 2021
Terima Kasih Nakes, Jakarta Keluar dari Masa Genting Covid https://t.co/MU4oTYKK7q
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) July 27, 2021

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
