Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa Covid-19 belum selesai. “Mari kita teruskan saya mengajak kepada semua untuk jangan kendor, ini belum selesai.” Kita akan merasa aman kalau positif rate 5%, Sekarang positif rate kita masih 15%. Walaupun begitu kita patut bersyukur 16 April 15 April positif rate kita 45%, sekarang telah turun menjadi 15%. Kalau bisa 5% insya Allah kita masuk zona aman.
Anies Baswedan: Positif Covid-19 Turun dari Ratusan ke Belasan Ribu karena PPKM https://t.co/VG54uZpuw4 #TempoMetro
— TEMPO.CO (@tempodotco) August 1, 2021
Mari jalankan bersama seluruh aturan #PPKMLevel4 ini juga prokes secara serius dan disiplin yang tinggi.
Semua sanksi terhadap pelanggaran tetap berlaku. Jika kamu menemukan pelanggaran PPKM segera laporkan melalui aplikasi JAKI.
#dinasppkukm #JakartaBangkit #jagajakarta pic.twitter.com/6EXu8kyfVT— Pemprov DKI Jakarta #VaksinDulu (@DKIJakarta) July 29, 2021
PPKM Berdampak Amat Baik
Gubernur Anies Baswedan mengatakan bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) efektif mengendalikan Covid-19 di ibu kota.
Anies lebih jauh mengatakan:
“Saya ingin menggarisbawahi bahwa kegiatan pembatasan mobilitas sejak Juli kemarin berdampak amat baik pada pengendalian Covid-19. Ini adalah hasil kerja keras kita semua, ribuan petugas yang bertugas siang dan malam, kemudian jutaan rakyat yang menaati,” ujar Anies, dalam tayangan video paparan Covid-19 dikutip, Ahad (1/8/2021).
“Angkanya apa? terlihat itu. kalau kasus baru turun, penularan dalam dua minggu terakhir menurun sekali. Tanggal 16 Juli di Jakarta ada 113 ribu kasus. Hari ini (31 Juli 2021), akhir Juli, dua minggu kemudian 17.000 turun dari 100.000 kasus aktif. Ini bukti kongkrit bahwa pembatasan mobilitas yang dikerjakan pemerintah efektif.”
Anies Baswedan mengatakan meski kasus aktif semakin menurun namun pandemi Covid-19 masih belum selesai karena masih ada 3 ribu kasus baru per hari. Saat ini positivity rate di Jakarta di level 15%, dan tingkat keterisian tempat tidur 70%.
“Hati-hati ini belum selesai, kita belum menang, meski kasus aktif sudah jauh turun dari awal tapi masih tinggi, masih ada 3 ribu kasus baru per hari walaupun yang sembuh jauh lebih banyak,” kata Anies.
Gubernur Anies Pantau Kondisi Harimau Positif Covid-19 https://t.co/WpTvDs5G9k
— tvOneNews (@tvOneNews) August 1, 2021
Jakarta Memanggil!
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka peluang untuk menjadi Profesional Tracer Program BNPB di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Informasi lebih lengkap, mari simak melalui infografis berikut ya!
Link pendaftaran dan ujian tertulis si… https://t.co/RLUarSDZzU pic.twitter.com/tjGHcE367M
— Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (@dinkesJKT) July 29, 2021
IGD Masih Padat
Lebih lanjut Anies mengemukakan bahwa walaupun Instalasi Gawat Darurat (IGD) sudah terurai, namun ICU masih cukup padat. Jangan kasih kendor jangan lengah dan jangan sampai momentum perbaikan ini berbalik karena buru-buru merasa senang dan berkegiatan bebas.”
Saya sependapat pernyataan tersebut bahwa warga DKI Jakarta tidak boleh lengah dan cepat berpuas diri, kondisi di masyarakat belum aman.
Sebagai contoh, di tempat saya tinggal di Jakarta Selatan, kemarin isteri dokter yang sudah divaksin masih terpapar Covid-19 dan meninggal dunia. Begitu juga hari ini (1/8/2021) tetangga meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Selain itu, salah seorang pengurus Masjid di dekat tempat saya tinggal, suami-isteri terpapar Covid-19 dan suaminya meninggal dunia hari ini (1/8/2021).
Pemerintah Akan Umumkan Nasib PPKM Level 4 Besok https://t.co/np346yN7FI
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) August 1, 2021
Besok Keputusan PPKM, Anies Baswedan: Aktivitas di DKI Normal Lagi Jika Warga… https://t.co/MUi0h33kTy #TempoMetro
— TEMPO.CO (@tempodotco) August 1, 2021
Tidak Boleh Lengah
Walaupun positif Covid-19 di DKI Jakarta telah turun, tetapi setiap hari positif baru masih sekitar 3000 orang. Walupun tingkat kesembuhan meningkat jumlahnya, dan terjadi penurunan tingkat kematian.
Akan tetapi, di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur masih tinggi jumlah positif baru Covid-19, sehingga berpotensi menyebarkan Covid-19 ke DKI Jakarta. Begitu pula positif Covid-19 di berbagai daerah di luar Jawa cenderung naik dan semakin meluas.
DKI Jakarta sebagai ibu kota negara, suka tidak suka dan mau tidak mau harus waspada, tidak boleh lengah karena dengan alasan untuk urusan pekerjaan atau bisnis, mereka datang ke Jakarta.
Walaupun mereka sudah di tes PCR, tidak tertutup kemungkinan ada yang OTG lolos masuk ke DKI Jakarta, tanpa sengaja mereka menyebar-luaskan Covid-19 di masyarakat DKI Jakarta.
Oleh karena itu, tingkat kewaspadaan harus terus dipelihara dan ditingkatkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta.
Oleh karena itu, seruan untuk disiplin mengamalkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, harus terus disuarakan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saling mengingatkan untuk disiplin mengamalkan 3M merupakan kewajiban individual warga DKI Jakarta yang mutlak diamalkan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Soal PPKM, Epidemiolog Minta Pemerintah Fokus Kejar Target 3T dan 5M https://t.co/hwitBzphNR pic.twitter.com/YU44l9PiSo
— BeritaSatu (@Beritasatu) August 1, 2021
PPKM Lv. 4 Berakhir Besok, Indonesia Masuk Jebakan Covid-19? | Kabar Petang tvOne – Jakarta, https://t.co/oMzSLvFCMJ – Epidemiolog UI Pandu Riono mengungkapkan Indonesia menuju jebakan pandemi. Ini berkaca dari fakta fluktuasi ka… https://t.co/CDVdv7ZWCc pic.twitter.com/pShq9Kl4gh
— TV One (@kabartvOne) August 1, 2021

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
