Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, telah menghadap raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Al Sultan Abdullah (4/8/2021). Raja Al Sultan Abdullah telah memberitahu kepada Muhyiddin Yassin bahwa 8 anggota Parlemen Malaysia telah menyampaikan surat kepada Ketua Parlemen, 8 orang anggota parlemen dari UMNO tidak lagi memberi sokongan kepada Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Akan tetapi Muhyiddin Yassin mengatakan kepada Agong bahwa dia masih mendapat sokongan dari para anggota parlemen, sehingga tidak mau mundur sebagai Perdana Menteri. Dia menyampaikan kepada raja Malaysia bahwa mosi percaya akan diadakan di parlemen Malaysia pada awal September 2021.
Muhyiddin Yassin menolak untuk mundur meski tekanan terhadapnya terus meningkat. Muhyiddin mengatakan ia masih mendapat dukungan mayoritas di parlemen dan ia akan membuktikannya bulan depan ketika parlemen bersidang.
Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi, Muhyiddin mengatakan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah setuju bahwa dia harus tetap berkuasa sambil menunggu mosi percaya dari parlemen, meskipun beberapa anggota koalisinya telah menarik dukungannya.
Kenyataan Media Presiden #UMNO YB DS @DrZahidHamidi bertarikh 4 Ogos 2021. Tkasih pic.twitter.com/oaZ88yQvZa
— Ahmad b Maslan (@ahmadmaslan) August 4, 2021
UMNO telah menghantar surat kepada semua Ahli Parlimennya agar menyatakan pendirian mereka secara bertulis#AWANInews #AWANI745 #PolitikMalaysiahttps://t.co/Kjaad17i0F
— 🇲🇾Astro AWANI🇲🇾 (@501Awani) August 5, 2021
Muhyiddin Yassin Berpidato
Selepas Muhyiddin Yassin menghadap Raja Malaysia, dia berpidato yang menantang di televisi nasional Malaysia. Muhyiddin mengatakan tidak ada pertanyaan tentang pengunduran dirinya. Ia diapit oleh sembilan anggota parlemen, termasuk wakil perdana menteri dan politisi UMNO Ismail Sabri Yaakob.
“Saya telah memberi tahu raja bahwa saya telah menerima sejumlah pernyataan dari anggota parlemen yang meyakinkan saya bahwa saya masih memiliki kepercayaan mayoritas anggota parlemen saat ini,” kata Muhyiddin.
“Namun, saya sadar bahwa posisi saya sebagai Perdana Menteri terus dipertanyakan. Oleh karena itu, saya telah memberi tahu Raja bahwa saya akan menentukan legitimasi saya sebagai Perdana Menteri di Parlemen.”
"Melalui cara ini kedudukan saya sebagai Perdana Menteri dan Perikatan Nasional sebagai Kerajaan yang memerintah dapat ditentukan mengikut lunas undang-undang dan Perlembagaan," – Perdana Menteri, Tan Sri @MuhyiddinYassin #AWANInews #AWANIterkini pic.twitter.com/mt6keTMRHp
— 🇲🇾Astro AWANI🇲🇾 (@501Awani) August 4, 2021
Malaysia PM defies calls to quit, says commands majority https://t.co/Sp2QQHjfVS pic.twitter.com/Odd3ryERZt
— Reuters World (@ReutersWorld) August 4, 2021
Muhyiddin Yassin Hilang Sokongan
Dalam ulasan saya beberapa waktu lalu tentang posisi Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia sangat lemah. Oleh karena dari 222 anggota parlemen hanya 113 anggota parlemen yang menyokong.
Kalau 8 anggota parlemen dari UMNO menarik sokongan terhadap Muhyiddin Yassin, maka otomatis hilang dukungan mayoritas anggota parlemen, dan menurut konstitusi federal Malaysia, Perdana Menteri harus mengundurkan diri.
Akan tetapi, Muhyiddin Yassin masih berharap, dengan menjanjikan jabatan kepada para anggota parlemen, misalnya menjadi Menteri atau Wakil Menteri, para anggota parlemen memberi sokongan di parlemen dalam mosi percaya kepadanya.
Sokongan ahli parlimen ke atas Perdana Menteri @MuhyiddinYassin setakat 4 Ogos 2021. pic.twitter.com/PbPqGiKbOq
— Media Selangor (@Media_Selangor) August 4, 2021
Pakatan Harapan Tuduh PM Muhyiddin Telah ‘Menyesatkan’ Raja Malaysia https://t.co/obw1gM1m4b
— MedcomID (@medcom_id) August 5, 2021
Muhyiddin Yassin Lengser?
Sejak awal saya kemukakan, kalau Muhyiddin Yassin tetap menjadi Pendana Menteri Malaysia sampai Pemilu (Pilihan Raya) ke-15, maka UMNO pasti rugi besar karena pemilih UMNO (United Malay National Organization) atau Organisasi Nasional Melayu Bersatu, sama dengan Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau sering disingkat Partai Bersatu yang saat ini dipimpin Muhyiddin Yassin.
Oleh karena, pemilih Melayu atau pribumi akan lebih tertarik memilih Partai Bersatu yang dipimpin Muhyiddin Yassin ketimbang UMNO. Maka, satu-satunya jalan, Muhyiddin Yassin harus dilengserkan atau dijatuhkan dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Akan tetapi, Muhyiddin berkata gejolak politik di Malaysia dipicu oleh pihak-pihak tertentu yang tuntutannya ditolaknya, termasuk membebaskan individu yang menghadapi tuduhan korupsi.
“Ini termasuk dorongan bagi saya untuk mencampuri urusan pengadilan untuk membebaskan beberapa orang yang diadili karena tindak pidana,” kata Muhyiddin, meskipun dia tidak menyebutkan nama mereka.
Harapan: We did our calculation, Muhyiddin misled Agong on number of support https://t.co/bhAVT6xEIz
— malaysiakini.com (@malaysiakini) August 5, 2021
Kenyataan Media Majlis Presiden Pakatan Harapan – 5 Ogos 2021
Isu Majoriti: Tan Sri Mahiaddin telah mengelirukan KDYMM Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong, dan ini adalah satu penderhakaan tertinggi pic.twitter.com/ZYcfsz8ig0
— Pakatan Harapan (@pakatanharapan_) August 5, 2021
Tinggal Menunggu Waktu
Posisi Muhyiddin berada dalam posisi yang amat genting. UMNO hanya satu pilihan menjatuhkan Muhyiddin atau mereka babak belur dalam Pemilu (Pilihan Raya) ke-15, karena pemilih Melayu atau pribumi pasti lebih tertarik memilih calon-calon anggota parlemen dari Partai Bersatu yang dipimpin Muhyiddin Yassin.
Sejatinya posisi Muhyiddin Yassin, sejak terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia pada Maret tahun lalu, posisinya sangat lemah, namun Raja Malaysia yang berpengaruh sampai sekarang membantunya untuk bertahan guna menghindari kekacauan politik ketika Negeri Jiran berjuang melawan lonjakan infeksi Covid-19 dan penurunan ekonomi akibat lockdown.
Pertanyaannya, apakah Raja Malaysia akan terus mempertahankan Muhyiddin Yassin yang sudah kehilangan sokongan dari mayoritas anggota parlemen Malaysia? Menurut saya, Raja Malaysia akan realistis, kalau sokongan mayoritas anggota parlemen sudah tidak ada, maka Yang Dipertuan Agong akan mengikuti realitas politik.
Kalau itu yang terjadi, maka Muhyiddin Yassin hanya tinggal menunggu waktu untuk dilengserkan (diberhentikan) sebagai Perdana Menteri. Daripada memperoleh mosi tidak percaya di parlemen, akan lebih bijak mengundurkan diri seperti yang pernah dilakukan Mahathir Mohamad.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
