Sudah sering saya kemukakan bahwa kita gagal melindungi seluruh bangsa Indonesia sesuai amanat pembukaan UUD 1945.
Sebagai bukti, kasus kematian harian akibat Covid-19, tiap hari tidak menunjukkan penurunan. Pada 29 Juni 2021, menurut data Kementerian Kesehatan RI jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 463 orang. Total yang meninggal dunia 58.024 orang.
Pada 28 Juli 2021, jumlah yang meninggal dunia meningkat luar biasa menjadi 1.824 orang. Total yang meninggal dunia sebanyak 88.659 orang.
Pada 7 Agustus 2021, jumlah yang meninggal dunia sebanyak 1.558 orang. Total yang meninggal dunia 105.598 orang. Selanjutnya pada 8 Agustus 2021, jumlah yang meninggal dunia sebanyak 1.498 orang. Total yang meninggal dunia 107.096 orang.
Catatan WHO Terkait Angka Kematian Corona di Indonesia Sempat Tertinggi
#Sindonews #BukanBeritaBiasa .https://t.co/0jv3LDdKiY
— SINDOnews (@SINDOnews) August 7, 2021
The spread of the Delta variant is alarming paediatricians in Indonesia, who say one in eight of those infected are children and more than 700 children have died with Covid since May.@millerC4 reports. https://t.co/PDf60Jxq4E
— Channel 4 News (@Channel4News) August 6, 2021
Tertinggi Tingkat Kematian
Berdasarkan data di atas yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, maka tidak salah kalau Reuters mengungkap Indonesia mencatat kematian harian akibat Covid-19 tertinggi di dunia dengan jumlah 1.671 jiwa per 5 Agustus 2021.
Sementara data yang dipublikasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tambahan kasus meninggal pada 5 Agustus 2021 tercatat 1.739 orang.
Mengutip graphics.reuters.com, Sabtu (7/8), terdapat lima negara yang mencatatkan tingkat kematian harian akibat Covid-19 ratusan hingga ribuan. Setelah Indonesia, ada Brazil yang mencatatkan kematian akibat Covid-19 sebanyak 887 jiwa.
Lalu, Rusia mencatatkan kematian harian akibat Covid-19 sebanyak 790 jiwa, India 509 jiwa, dan Meksiko 453 jiwa.
Selain itu, Indonesia termasuk lima besar negara yang jumlah penularannya cukup tinggi di dunia. Data per 5 Agustus 2021 menunjukkan jumlah penularan di Indonesia sebanyak 33.641 jiwa.
Terkait dengan hal ini, Indonesia berada di urutan keempat. Peringkat pertama diduduki oleh Amerika Serikat (AS) yang mencatat jumlah penularan Covid-19 sebanyak 98.284 jiwa, India 40.199 jiwa, Iran 34.501 jiwa, dan Brazil 32.460 jiwa.
Kementerian Kesehatan mencatat jumlah penularan kasus Covid-19 naik 39.532 per Jumat (6/8). Tambahan itu membuat total kasus positif sejak awal pandemi mencapai 3.607.863 kasus.
Coronavirus cases are rising in at least 83 out of 240 countries, according to the tally, and straining healthcare systems, as the Delta variant threatens areas with low vaccination rates https://t.co/7euGj0tXPN
— Reuters (@Reuters) August 4, 2021
Pemerintah pusat diharapkan beri perhatian khusus terhadap Covid-19 di luar Jawa. https://t.co/NwoXEjjvPB
— Republika.co.id (@republikaonline) August 8, 2021
Gagal Melindungi Rakyat
Tingkat kematian yang dialami rakyat Indonesia akibat Covid-19 sangat tinggi.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan laju insidensi kematian di lima provinsi itu tertinggi untuk wilayah di luar Jawa Bali.
Wiku mengatakan lima daerah tersebut yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau.
Berdasarkan data tersebut, Provinsi Kalimantan Timur menjadi daerah dengan insidensi kematian tertinggi, yakni 13,5 per 100 ribu penduduk per pekan.
Kemudian disusul Kalimantan Utara dengan insidensi kematian 10,5 per 100 ribu penduduk per minggu. Disusul Kepulauan Bangka Belitung 9,9 per 100 ribu penduduk per minggu, dan Kepulauan Riau serta Kalimantan Tengah memiliki laju insidensi kematian yang sama, yaitu 7,6 per 100 ribu penduduk per minggu.
Berdasarkan data yang disajikan di atas, kita harus mengakui bahwa Indonesia gagal melindungi nyawa rakyat Indonesia.
Satu-satunya provinsi yang sudah bisa dikatakan berhasil menurunkan jumlah warganya yang meninggal dunia baru Provinsi DKI Jakarta, walaupun masih fluktuatif.
Sebagai bukti pasien Covid-19 di Jakarta yang dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu 7 Agustus 2021 sebanyak 68 orang. Pada Jumat 6 Agustus 2021 jumlah yang meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 53 orang.
Sebagai gambaran, DKI Jakarta pernah mengalami masa pandemi Covid-19 yang amat genting. Pada 19 Juli 2021 jumlah yang meninggal perhari sebanyak 242 orang. Pada 20 Juli 2021 jumlah yang meninggal dunia sebanyak 265 orang perhari.
Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kolaborasi, tingkat kematian tiap hari di DKI Jakarta sekarang ini sudah sangat menurun.
Wagub DKI Sebut Keterisian Pasien Covid-19 di Isolasi RS DKI Turun ke 42 Persen https://t.co/Odwbk6eLjR #TempoMetro
— TEMPO.CO (@tempodotco) August 8, 2021
Mulai 9 Agustus, Arab Saudi mulai menerima jemaah umrah dari luar negeri. Syaratnya, mereka harus sudah divaksinasi. #Umrah https://t.co/th3nQ6Nmfl
— detikcom (@detikcom) August 8, 2021

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
