Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta umat Islam bersatu melawan ketidakadilan. Hal tersebut ia katakan dalam pidatonya untuk Pemuda Kerja Sama Islam (ICYF) dalam Sidang Umum ke-4 Forum di Istanbul.
Muslim harus bertanggung jawab atas perdamaian dan kesejahteraan mereka sendiri serta untuk keamanan dan masa depan seluruh umat manusia melawan ketidakadilan yang ada,” kata Erdogan, dilansir Anadolu Agency, Rabu (25/8).
#Erdoğan calls on Muslims worldwide to oppose injusticehttps://t.co/WJJ5VnJP7c pic.twitter.com/6hSVMk8Bvr
— Hürriyet Daily News (@HDNER) August 25, 2021
Erdogan: Masa lalu yang gemilang, lingkungan yang stabil memacu Turki mencapai puncak https://t.co/UknFreSOoG
— Anadolu Agency Indonesia (@AnadoluAgencyID) August 26, 2021
Umat Islam berjuang di tengah pandemi Covid-19 dan ancama Islamofobia https://t.co/Wn3Dt14RyQ
— Republika.co.id (@republikaonline) August 25, 2021
Keadilan Dalam Islam
Keadilan merupakan ciri utama dalam ajaran Islam. Setiap Muslim harus berjuang untuk menegakkan keadilan bagi semua. Sebaliknya, mereka yang diberi amanah untuk memegang kekuasaan, wajib mewujudkan keadilan.
Dengan tegaknya keadilan, maka akan membuat setiap orang merasa aman dan nyaman. Tanpa keadilan, maka akan selalu terjadi gejolak di masyarakat.
Dalam sejarah peradaban Islam ditulis dengan tinta emas bahwa agama Islam yang muncul di abad pertengahan telah membawa pengaruh yang aamat besar terhadap perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Dimana Islam sangatlah menjunjung tinggi nilai keadilan.
Nilai keadilan diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Setiap Muslim harus memperoleh hak dan kewajibannya secara sama. Berdasarkan hakekat manusia yang derajatnya sama antara satu dengan yang lain, maka semua harus memperoleh keadilan.
Menurut Islam, yang membedakan antara yang satu dengan yang lain, hanyalah tingkat ketakwaan kepada Allah.
Tegaknya suatu keadilan akan membuat setiap orang merasa aman dan nyaman. Keadilan tersurat dalam Al-Qur’an maupun dalam Al-Hadist.
Feeling society of justice yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Esa, menurut saya merupakan hukum tertinggi dalam hukum positif.
Hal tersebut penting dikemukakan karena hukum positif yang dibuat parlemen bersama pemerintah, lebih banyak dibuat untuk kepentingan penguasa politik dan penguasa ekonomi.
Oleh karena itu, keadilan hukum, keadilan ekonomi dan keadilan sosial dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara, lebih banyak menghadirkan kekecewaan orang kecil ketimbang memberi kegembiraan dan kebahagiaan.
Habib Rizieq Shihab berulang tahun hari ini. Pada hari kelahirannya, Habib Rizieq berharap keadilan di Indonesia tegak. https://t.co/pLkCOxKElZ
— detikcom (@detikcom) August 24, 2021
Pesan Milad HRS: Semoga Keadilan Tegak di Bumi Indonesia!https://t.co/vaEK8FxhXf
— GELORA NEWS (@geloraco) August 24, 2021
Dampak Ketidakadilan
Ketidakadilan yang sering kita saksikan di masyarakat lebih banyak menimpa pada rakyat jelata. Dampak negatif dari praktik ketidakadilan, setidaknya menimbulkan lima dampak negatif.
Pertama, rakyat tidak percaya pada hukum. Akibatnya sering terjadi main hakim sendiri.
Kedua, terjadi saling mencurigai dan tidak percaya di masyarakat.
Ketiga, sulit diwujudkan keamanan dan kedamaian.
Keempat, rakyat tidak percaya hukum.
Kelima, publik ingin kembali kepada hukum Allah yang terdapat kitab suci.
Erdogan Serukan Umat Islam Melawan Ketidakadilan: Muslim Harus Bertanggung jawab Atas Perdamaian https://t.co/ZjmUpJ2jZ0
— Pikiran Rakyat (@pikiran_rakyat) August 26, 2021
Muslim berjuang di tengah konflik, kemiskinan, penyakit, dan islamofobia. https://t.co/BK6KisPrbY
— Republika.co.id (@republikaonline) August 26, 2021
Selain itu, menurut Presiden Erdogan dampak ketidakadilan akan menimbulkan masalah keamanan, dan kegiatan teroris. Menurut dia, “Muslim berjuang dengan konflik, migrasi, kemiskinan, dan masalah yang terjadi mulai dari Suriah ke Afghanistan. Di sisi lain, Muslim harus berjuang karena meningkatnya Islamofobia dan rasisme budaya, terutama di masyarakat Barat.”
Selain itu, Presiden Erdogan meminta kaum muda untuk mengambil bagian dalam peran yang sangat aktif dalam politik, akademisi, olahraga, komersial, dan kehidupan sosial. “Saya berharap kaum muda tidak membiarkan siapa pun datang di antara kami dan memecah belah karena perbedaan etnis, sektarian, atau budaya.”
Terakhir, untuk memenangkan pertarungan hari ini dan di masa depan, umat Islam harus bersatu sebagaimana pepatah “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.”
Cumhurbaşkanı @RTErdogan’ın, İslam İşbirliği Teşkilatı Gençlik Forumu 4’üncü Genel Kuruluna gönderdiği video mesajı pic.twitter.com/txhnaBXG4n
— T.C. Cumhurbaşkanlığı (@tcbestepe) August 25, 2021

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
