Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah kota jasa. Maju mundurnya ekonomi dan terwujudnya pemerataan sangat ditentukan tergeraknya sektor jasa.
Pandemi Covid-19 yang menerjang DKI Jakarta dan berbagai daerah di seluruh Indonesia telah meruntuhkan ekonomi DKI Jakarta dan Indonesia. Salah satu sektor yang amat terpuruk ialah pariwisata (pelancongan) sebagai salah bagian dari sektor jasa yang amat potensial.
Akibat Covid-19, masyarakat dibatasi untuk melakukan perjalanan tidak hanya antar provinsi, tetapi antar negara. Dampaknya, pariwisata Indonesia terpuruk ke dalam kubangan yang amat dalam. Travel Biro misalnya, yang sebelum Covid-19 sangat banyak melayani masyarakat yang mau melakukan perjalanan, banyak mengalami kebangkrutan.
Begitu juga hotel, yang selama ini ramai yang menginap, akibat Covid-19 sangat terbatas jumlahnya yang menginap. Selain sepi yang menginap, sepi pula yang menggunakan hotel untuk melakukan berbagai kegiatan seperti rapat, konferensi dan lain sebagainya. Dampaknya banyak hotel mengalami kerugian dan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dampak sosial dari pemutusan hubungan kerja dan banyaknya sektor usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi yang mengalami keterpurukan akibat Covid-19, maka tingkat kemiskinan meningkat jumlahnya di DKI Jakarta dan berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pariwisata Indonesia menjadi sektor yang terhantam pandemi Covid-19 https://t.co/qDmgQtgjYj
— Republika.co.id (@republikaonline) October 8, 2021
Devisa dari Pariwisata selama Tahun 2020 Anjlok 80 Persen, Butuh Kebijakan Tepat untuk Bangkithttps://t.co/TQs8qbzLEQ #devisa #negara #pariwisata #anjlok #menparekraf #kemenparekraf #sandiagauno #ekonomi #kreatif #pandemi #covid19 #indonesia #nasional #prmn #pikiranrakyat
— Pikiran Rakyat (@pikiran_rakyat) September 28, 2021
Pariwisata Bangkit
DKI Jakarta sebagai kota jasa, sumber penerimaan yang amat signifikan adalah dari sektor jasa. Salah satu sektor yang sangat potensial ialah pariwisata (pelancongan).
Dengan redanya pandemi Covid-19, maka pemerintah daerah Jakarta berkolaborasi dengan pemerintah sangat penting dan mendesak untuk mendorong kembalinya wisatawan dalam negeri dan luar negeri untuk berwisata ke DKI Jakarta pada khususnya dan berbagai daerah di Indonesia.
Mendongkrak agar sektor pariwisata bangkit akan menghadirkan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi di kalangan warga DKI Jakarta pada khususnya dan seluruh daerah di Indonesia.
Pertama, wisatawan dalam negeri dan luar negeri yang berwisata ke Jakarta, pasti memerlukan hotel atau motel tempat menginap.
Kedua, direksi hotel akan menambah pekerja untuk melayani wisatawan yang menginap di hotel atau motel.
Ketiga, wisatawan perlu makan. Pagi hari sarapan (breakfast) di hotel. Akan tetapi, siang hari dan malam hari, biasanya memilih makan di luar. Ini akan mendorong secara signifikan ramai kembali yang makan siang atau malam di berbagai restoran.
Keempat, wisatawan pada saat mengunjungi obyek wisata akan membeli tiket masuk seperti di Ancol, TMII dan sebagainya. Hal tersebut akan meningkatkan penerimaan daerah dan berbagai institusi yang melayani wisatawan.
Kelima, wisatawan dalam dan luar negeri, biasanya selalu membeli oleh-oleh dalam segala macam.
Dengan demikian, kehadiran wisatawan dalam dan luar negeri apalagi menjelang akhir tahun 2021, akan memberi manfaat ganda dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Oleh karena, merupakan conditio sine quanon adanya kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah DKI Jakarta pada khususnya dan dunia usaha untuk melakukan promosi besar-besaran dalam rangka mendorong kehadiran wisatawan dalam dan luar negeri ke DKI Jakarta dan daerah lain.
Industri Pariwisata Mulai Menunjukkan Kebangkitan dari Pandemi https://t.co/PJIBTOIn7m
— Media Indonesia (@mediaindonesia) October 16, 2021
Syarat Pariwisata Bangkit Kembali#SatgasCovid19 #IngatPesanIbu #PakaiMasker #JagaJarak #JagaJarakHindariKerumunan #CuciTangan #CuciTanganPakaiSabun #SudahDivaksinTetap3M #VaksinMelindungiKitaSemua pic.twitter.com/PedXigA3Pw
— Media Indonesia (@mediaindonesia) October 15, 2021
Anies Optimistis Pariwisata di Jakarta Segera Bangkit https://t.co/ZdsmZzivyz
— Bisnis.com (@Bisniscom) October 1, 2021
Formula E Sarana Promosi
FIA World Motor Sport Council di Paris pada 15 Oktober 2021 telah menetapkan tanggal 4 Juni 2022, akan dilaksanakan gelaran Balap ABB FIA Formula E di Jakarta.
Berita tersebut patut disyukuri karena melalui kegiatan balap mobil Formula E pasti disiarkan ke seluruh dunia. Dampak positif dari pelaksanaan balap mobil Formula E, antara lain:
Pertama, akan menjadi ajang promosi yang berskala internasional untuk mempromosikan Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia dan Indonesia pada umumnya.
Kedua, akan banyak warga negara asing khususnya para pembalap mobil Formula E dari manca negara yang datang ke Jakarta dan juga dari berbagai daerah di Indonesia yang ingin menyaksikan langsung balap mobil Formula E.
Ketiga, hotel di Jakarta akan kembali semarak dengan banyaknya warga negara asing ke Jakarta dan juga dari berbagai daerah di Indonesia untuk meramaikan dan menyaksikan balap mobil Formula E.
Keempat, restoran akan kembali ramai dikunjungi untuk makam siang dan makam malam yang selama Covid-19 sepi karena melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilakukan berbagai pembatasan.
Kelima, para pedagang souvenir akan panen karena akan banyak yang membeli misalnya baju kaos Formula E, dan berbagai asesoris lainnya.
Diharapkan melalui balap mobil Formula E berskala dunia yang banyak diperebutkan berbagai kota dan negara di dunia untuk dilaksanakan di negara mereka, akan memberi citra positif bagi Jakarta sebagai ibukota negara republik Indonesia dan Indonesia pada umumnya.
Selain itu, kita harapkan pasca balap mobil Formula E di Jakarta semakin ramai wisatawan manca negara yang berwisata (melancong) ke Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia, sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan ekonomi di kalangan masyarakat.
Sehubungan itu, saya mengajak seluruh warga DKI Jakarta dan seluruh bangsa Indonesia untuk berkolaborasi dengan menyisihkan segala macam perbedaan pendapat karena perbedaan kepentingan politik, untuk bersatu menyukseskan kegiatan internasional balap mobil Formula E. Kita menunjukkan kepada dunia internasional bahwa warga DKI Jakarta dan seluruh bangsa Indonesia bisa bersatu, menjaga suasana kondusif yang aman dan damai sebagai prasyarat terselenggaranya balap mobil Formula E dengan lancar dan sukses.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
