Sebagai sosiolog, saya apresiasi integrasi MRT, Transjakarta dan Kereta Api, sehingga memudahkan warga Jakarta, warga negara Indonesia dan warga negara asing yang melakukan kegiatan tiap hari.
Saya juga bersyukur karena semua moda transportasi termasuk yang paling akhir bus Koantas Bima bergabung ke dalam JakLingko. Di dalam JakLingko terdapat banyak operator yang bernaung dengan mitra operator Transjakarta.
Armada legendaris, Koperasi Angkutan Lintas Bima (Koantas Bima), resmi bergabung ke sistem bus rapid transit (BRT) TransJakarta-Jak Lingko. https://t.co/vBC9h02x2f
— detikcom (@detikcom) December 2, 2021
Gubernur Anies Baswedan mengatakan bus lama Koantas Bima tidak akan jadi besi tua setlah gabung Jaklingko. Bakal disulap jadi Coffe Shop. #TempoMetro https://t.co/tyzJCjJhYk
— TEMPO.CO (@tempodotco) December 3, 2021
Selalu Berbenah
MRT sangat sering saya menggunakannya misalnya kalau mau olahraga ke Gelora Bung Karno, mau ke kantor jika tanggal genap, ke jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin saya menggunakan MRT atau Transjakarta.
Di dalam Transjakarta terdapat banyak operator yang mengoperasikan banyak kendaraan, dan juga banyak sopir.
Oleh karena itu, beberapa hari lalu bus Transjakarta secara berturut-turut mengalami kecelakaan. Sehubungan itu, Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditiya melakukan evaluasi terhadap dua mitra operator bus Transjakarta yaitu Steady Safe dan Mayasari Bakti.
Evaluasi sangat lazim dilakukan dalam sebuah perusahaan yaitu proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah sebuah kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai perencanaan dan berhasil mencapai tujuan atau tidak. Evaluasi juga dilakukan untuk membandingkan hasil akhir dengan apa yang seharusnya dicapai.
Evaluasi sangat penting dilakukan setelah terjadi kecelakaan bus Transjakarta dua hari berturut-turut. Setidaknya ada lima manfaat yang bisa diperoleh dari evaluasi.
Pertama, untuk mencari penyebab utama terjadinya kecelakaan. Jika sudah diketahui penyebabnya, maka segera dilakukan perbaikan agar tidak terulang di masa depan.
Kedua, untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa. Karena setiap kecelakaan, jika tidak segera direspon, akan menghilangkan kepercayaan publik terhadap transportasi massal.
Ketiga, untuk menghadirkan kepercayaan publik bahwa Transjakarta tidak menolerir adanya kecelakaan. Jika ada kecelakaan cepat dicari penyebabnya dan segera diatasi.
Keempat, untuk memastikan bahwa Transjakarta dikelola secara profesional dan bertanggung jawab.
Kelima, untuk memberi sinyal kepada pramudi (driver) dan mitra operator Transjakarta bahwa tidak boleh terjadi kecelakaan. Jika terjadi kecelakaan, maka harus ada tindakan tegas agar tidak terulang dikemudian hari.
Dirut Transjakarta: Tidak Ada Penurunan Jumlah Penumpang Pascakecelakaan https://t.co/BSM22SYrer #TempoMetro
— TEMPO.CO (@tempodotco) December 4, 2021
3 Rute Transjakarta Ramai Penumpang, Nomor 1 Disesaki 8 Juta Orang
#Sindonews #BukanBeritaBiasa .https://t.co/f4u3WMpssd
— SINDOnews (@SINDOnews) December 5, 2021
PPKM Level 1, Penumpang MRT Jakarta Naik 31,8% https://t.co/z93HTszgYE pic.twitter.com/9awvYw5TuX
— BeritaSatu (@Beritasatu) November 30, 2021
Zero Accident
Penghentian sementara operator Steady Safe dengan jumlah armada sebanyak 119 kendaraan dan Mayasari sebanyak 110 kendaraan, harus dilakukan dalam rangka perbaikan. Melalui evaluasi, segala kelemahan mulai dari sumberdaya manusia, masih ada yang suka ngebut, jam kerja dan pelaksanaan kontrak, dimana kecelakaan termasuk dari bentuk pelanggaran, insya Allah dengan evaluasi semua bisa diurai dan dipecahkan sehingga tidak terjadi kecelakaan dimasa depan.
Menurut Direktur Utama Yana Aditya bahwa “Sanksi ini akan diberlakukan pada operator yang melakukan pelanggaran. Artinya, begitu ada pelanggaran, termasuk kecelakaan.”
Ketegasan ini harus diambil untuk memastikan bahwa tidak terulang kecelakaan Transjakarta.
Dirut Transjakarta berharap kepada operator betul-betul membenahi dan mengecek ulang armada serta sumber daya manusianya. Selain meminta Steady Safe dan Mayasari Bakti memperbaiki kualitas armada dan sopir, Transjakarta sendiri akan membenahi standard operating procedure (SOP) dan tata letak benda di kabin, khususnya dekat kursi sopir.
“Selama pemberhentian, mereka melakukan pengecekan seluruh armada, semua teknis kendaraan. Operator juga diharuskan pengecekan kesehatan fisik dan mental seluruh pramudi. Jadi kami ada agenda untuk melakukan tersebut,” ungkap Yana.
Armada legendaris bus kota Jakarta, Koperasi Angkutan Lintas Bima atau Koantas Bima bergabung ke sistem BRT Transjakarta-JakLingko. #TempoMetro https://t.co/64NzqcIZj5
— TEMPO.CO (@tempodotco) December 3, 2021
Dirut JakLingko Sebut Akses Transportasi Umum bagi Disabilitas Berkembang Pesat https://t.co/c0FDSqcXwe #TempoMetro
— TEMPO.CO (@tempodotco) December 4, 2021
Evaluasi Total
Audit total usai kecelakaan 2 hari berturut, amat diperlukan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan Transjakarta adalah prima dan terbaik.
Dirut Yana Aditiya menuturkan bahwa dengan sanksi ini tak berarti Transjakarta memutus kerja sama dengan operator. Kata Yana, belum ada batas waktu berakhirnya penonaktifan tersebut.
“Nggak ada putus kontrak. Kami mengevaluasi semua. Jadi semua tindakan kami harus ada dasarnya. Sampai hari ini belum ada putus kontrak dengan operator. Jadi kita sedang evaluasi, nanti hasilnya seperti apa, itu yang kita jadikan acuan.”
“Pemberhentian itu setelah dilakukan evaluasi. Kalau sudah disetujui, baru mulai lagi. Kalau dia cepat, ya bisa langsung beroperasi. Kalau setahun belum beres, ya ikuti prosesnya. Kita akan putuskan apakah unit dan pramudi dapat dioperasikan kembali.”
Serba-serbi Mesin Bor Terowongan 1 Fase 2A CP 201#UbahJakarta pic.twitter.com/uMySElgtJs
— MRT Jakarta (@mrtjakarta) December 3, 2021
Apakah kamu sudah pernah coba MRT Business Space? Ada Meeting Room, Co-working Space, Event Space, Live Streaming Studio yang berlokasi di Stasiun Bundaran HI, dan masih GRATIS hingga akhir tahun ini.
Untuk info lebih lanjut, hubungi 0812 1209 9373 (Whatsapp)#UbahJakarta pic.twitter.com/4kYdwHp8sr
— MRT Jakarta (@mrtjakarta) December 1, 2021
Layanan Terbaik
MRT, Transjakarta dan Kereta Api adalah moda transportasi modern yang memberi layanan kepada warga yang menggunakan transportasi massal.
Oleh karena itu, semua moda transportasi wajib memberikan “Excellent Service” atau layanan prima yaitu pelayanan yang sebaik mungkin.
Para pelanggan atau customer MRT, Transjakarta, Kereta Api dan Moda transportasi lainnya, tak obahnya raja yang harus dilayani. Tidak hanya dilayani, tetapi keamanan dan kenyamanannya harus terjamin sehingga merasa puas sesuai dengan harapannya.
Dalam rangka memastikan bahwa semua pelanggan MRT, Transjakarta, Kereta Api terpenuhi segala kebutuhan mereka, maka untuk mencegah terjadinya kecelakaan, maka suka tidak suka mau tidak mau, harus dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap operator pemilik armada dan para Pramudi.
Melalui evaluasi menyeluruh, maka MRT, Transjakarta, dan moda transportasi lainnya bisa diperbaiki, dengan demikian citranya dimata publik tetap baik.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
