Anies Baswedan dalam tulisan ketiga dari tiga tulisan yang bertajuk “INDONESIA: Persenyawaan yang menyatukan tujuan,” menulis bahwa pelajaran penting dari pembentukan bangsa Indonesia adalah bahwa para pemuda terdidik, pada masa abad 20 itu, telah berhasil membentuk jalan sejarah untuk menghadapi ketidakadilan kolonialisme.
Lebih lanjut Anies mengemukakan, jalan sejarah yang dimaksud adalah kesadaran dan keyakinan bahwa kemerdekaan sejati akan dapat dicapai, ketika yang berbeda asal-usul dan latar belakang, bersedia dan sanggup bersatu dalam tujuan. bersatu dalam satu tujuan itulah terobosan yang berdampak hingga kini.
Anies selanjutnya mengemukakan, konsekuensi dari itu terjadilah proses persenyawaan yang menghasilkan entitas baru bernama Indonesia. Ia bukan sebuah percampuran semua unsur. Persenyawaan berbeda dengan percampuran. Percampuran tidaklah membentuk entitas baru. Persenyawaan justru menghasilkan entitas baru dan bila diuraikan kembali menjadi unsur pembentuknya, entitas baru itu menjadi hilang.
Sebagai sosiolog, saya merespon tulisan Anies Baswedan, dengan melihat dari aspek pentingnya mewujudkan tujuan Indonesia merdeka.
Tujuan Indonesia Merdeka
Para pemuda terdidik dari berbagai latar belakang telah berhasil membentuk Indonesia melalui Sumpah Pemuda. Isi sumpah pemuda, Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah pemuda tersebut tidak saja menjadi tonggak berdirinya Indonesia, tetapi melalui proses akulturasi, berhasil membentuk persenyawaan yang menghasilkan entitas baru bernama bangsa Indonesia.
Melalui perjuangan panjang yang melelahkan dan banyak memakan korban nyawa, akhirnya Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Tujuan Indonesia merdeka tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu: “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
Tujuan membentuk Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 tersebut mewajibkan mereka yang diamanati memimpin Indonesia untuk sungguh-sungguh mewujudkan satu persatu tujuan Indonesia merdeka.
Melindungi Segenap Bangsa Indonesia
Salah satu tugas mulia yang wajib dilaksanakan adalah “melindungi segenap bangsa indonesia.”
Setiap bangsa Indonesisa tanpa melihat asal-usul, latar belakang, suku, agama, ras dan antar golongan wajib dilindungi. Mulai dari keselamatan jiwanya, hartanya, keluarganya, agamanya, keturunannya dan sebagainya wajib dilindungi.
Dalam kaitan dengan perayaan Hari Natal sebagai contoh, negara melalui aparat keamanan berkewajiban memberi perlindungan kepada setiap umat Nasrani yang akan menjalankan ibadah, supaya aman, nyaman dan damai.
Tidak saja aman, nyaman dan damai, tetapi umat Nasrani harus bebas menjalankan ritual keagamaan tanpa ada hambatan dan rintangan dari manapun.
Tidak hanya itu, pemerintah berkewajiban memberikan fasilitas seperti yang dilakukan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Setelah 52 tahun berdiri, Gereja Katolik Damai Kristus di Tambora, Jakarta Barat akhirnya mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB) dari Pemprov DKI Jakarta.
Begitu juga, halnya dengan Gereja Protestan di Indonesia Barat (GPIB) Pelita di Lubang Buaya, Jakarta Timur yang sudah mendambakan pembangunan Gerejanya selama hampir 40 tahun untuk mendapatkan IMB, akhirnya juga bisa terwujud.
Yang terakhir, Gereja Katolik Kalvari yang juga berada di wilayah Lubang Buaya mendapatkan IMB setelah berproses selama puluhan tahun. Rumah-rumah ibadah tersebut telah memulai babak baru untuk membangun rumah ibadah yang layak dan mampu menampung jumlah jemaat yang terus bertambah.
Memajukan Kesejahteraan Umum
Rakyat tidak hanya mendapatkan perlindungan pisik dan spiritual, tetapi perutnya harus berisi. Dalam hubungan itu, para pendiri bangsa kita mengamanatkan supaya dilakukan upaya memajukan kesejahteraan umum.
Untuk memajukan kesejahteraan umum, dilakukan pembangunan ekonomi. Akan tetapi, dalam realitas tidak semua sukses menikmati kesejahteraan.
Oleh karena itu, suka tidak suka dan mau tidak mau harus ada special treatment terhadap mereka yang masih kecil. Untuk mewujudkan kesejahteraan umum, pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai contoh, menggalakkan kewirausahaan melalui Jakpreneur. Saat ini, jumlah anggota Jakpreneur di DKI Jakarta sudah terdaftar sebanyak 283.343.
Adapun fasilitas yang dapat dinikmati para pendaftar Jakpreneur seperti kesempatan berkolaborasi dengan berbagai mitra. Selain itu, beragam fasilitas untuk pengembangan usaha, mendapatkan pelatihan dan pendampingan. sangat penarik, nggak harus punya KTP DKI Jakarta.
Selain mengisi perut rakyat melalui pembangunan ekonomi, mutlak pula otak rakyat diisi dengan pendidikan yang baik dan berkualitas.
Alhamdulillah, janji kerja 200.000 wirausaha baru telah tercapai, bahkan terlampaui, berdasarkan data per 21 Oktober 2021, terdapat 281.812 peserta program Jakpreneur.#Jakpreneur#JakpreneurFest2021https://t.co/kiDCdmpbqD pic.twitter.com/bfxlljFvVt
— Anies Rasyid Baswedan | Sudah #VaksinDulu (@aniesbaswedan) October 25, 2021
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah menyediakan beasiswa KIP Kuliah dalam jumlah yang amat besar. Selain itu, beasiswa LPDP yang dikelola Kementerian Keuangan RI.
Pemerintah menyediakan beasiswa mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Tidak hanya pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah seperti DKI Jakarta, ada beasiswa yang disalurkan melalui Yayasan Jakarta, juga melalui Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Sebagai contoh, tahun 2020, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) sudah menyalurkan beasiswa sebanyak 10.264 mahasiswa. Program KJMU dilanjutkan tahun ini sehingga semakin banyak mahasiswa yang mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi.
Dengan hadirnya perlindungan, kesejahteraan dan pendidikan bagi rakyat, pada saat yang sama diwujudkan keadilan, maka perbedaan, kesediaan dan sanggup bersatu dalam tujuan, akan menghadirkan kesenyawaan yang semakin kukuh dan insya Allah wujud dalam persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia.
Hari ini ada 10.445 Naramuda Jakarta yang bisa kuliah dibiayai oleh iuran warga Jakarta. InsyaAllah di masa depan mereka dapat berkontribusi dan berperan besar di lingkup nasional maupun internasional.https://t.co/fSvCnrBqtg pic.twitter.com/SSGRx4yF7X
— Anies Rasyid Baswedan | Sudah #VaksinDulu (@aniesbaswedan) May 11, 2021
Pendidikan menentukan kesempatan di masa depan, semakin tinggi pendidikan semakin lebar kesempatannya.
Pemprov DKI Jakarta memberikan #KJPPlus dan #KJMU agar anak-anak DKI Jakarta mendapat pendidikan tuntas dan berkualitas.https://t.co/MuoNIvDYpx pic.twitter.com/8YcLjuY1T0
— Anies Rasyid Baswedan | Sudah #VaksinDulu (@aniesbaswedan) December 7, 2019

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
