Pada 09 Januari 2022, saya berolahraga jalan kaki di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Pada saat mengelilingi Gelora Bung Karno (GBK) saya bertemu Ibu Tina Nur Alam, Anggota DPR RI dari Komisi X dan Hery Hermansyah Silondae dan isterinya.
Kami segera berbincang. Dia menyampaikan terima kasih karena Universitas Ibnu Chaldun Jakarta yang saya pimpin, telah memberi penghargaan kepadanya sebagai Tokoh Perempuan Peduli Pendidikan.
Sayapun mengucapkan terima kasih yang amat besar karena melalui jasa beliau, hampur 200 mahasiswa (i) dari Sulawesi Tenggara belajar di Universitas Ibnu Chaldun dengan beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar).
Tina Nur Alam dari Partai Nasdem terpilih menjadi Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara lebih lanjut mengatakan “kalau di masa kita dulu setengah mati untuk belajar karena keterbatasan dana.” Sekarang mereka yang memperoleh beasiswa KIP tinggal belajar, tidak perlu memikirkan biaya hidup karena sudah disediakan oleh pemerintah.
Pagi ini (9/1) saya berolahraga jalan kaki di Gelora Bung Karno (GBK). Saya bertemu Ibu Tina Nur Alam, anggota DPR RI komisi X. Saya ajak photo bersama Hery Hermansyah Silondae dan isteri. pic.twitter.com/kbuacByFYX
— Musni Umar (@musniumar) January 9, 2022
#LIMAPAGI – Nama Tina Nur Alam mungkin tak asing untuk masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) Dia merupakan satu-satunya perempuan yang jadi wakil rakyat Sultra di DPR RI.#LIMAPAGINational #TinaNurAlam #WakilRakyatSultra #AnggotaDPRRI #FokusLIMAPAGIhttps://t.co/IQqMPAlaEz
— Limapagi (@limapagi_) January 3, 2022
Pendidikan Kunci Kemajuan
Pada saat berbincang dengan Tina Nur Alam dan Hery Hermansyah Silondae, saya mengenang masa lalu ketika saya melobi Bupati Kendari Anas Bunggasi dan Abd. Razak Porosi supaya dua Bupati tersebut menyediakan beasiswa untuk mengirim mahasiswa (i) dari Kendari untuk melanjutkan pendidikan di Pulau Jawa.
Sejak masa lalu sampai sekarang, saya terus menyuarakan pentingnya pendidikan untuk membawa kemajuan masyarakat Sulawesi Tenggara dan masyarakat di Kawasan Timur Indonesia.
Akan tetapi, orientasi pembangunan pada saat itu adalah pembangunan pisik, sehingga proposal saya kepada Bupati Anas Bunggasi dan Bupati Abdul Razak Porosi tidak pernah direalisasikan sampai akhirnya Kabupaten Kendari diganti namanya menjadi Kabupaten Konawe
Kendari menjadi Kota Kendari dan Kabupaten Kendari diubah namanya menjadi Kabupaten Konawe, kemudian dimekarkan menjadi Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe Kepulauan.
Pada era Nur Alam menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara banyak mengirim mahasiswa dari Sulawesi Tenggara untuk melanjutkan pendidikan S2 di Jawa.
Perhatian pentingnya pendidikan dilanjutkan Tina Nur Alam, setelah menjadi anggota DPR RI. Dia mengusahakan beasiswa untuk membantu putera (i) tamatan Sekolah Lanjutan Atas (SLA) di Sulawesi Tenggara yang orang tuanya tidak mampu secara ekonomi untuk melanjutkan pendidikan di berbagai Universitas di Jakarta termasuk di Universitas Ibu Chaldun.
Dorongan saya yang sangat kuat kepada masyarakat Sulawesi Tenggara dan masyarakat di Kawasan Timur Indonesia, karena menyadari bahwa pendidikan merupakan kunci untuk mengubah masa depan. Masa depan setiap orang sangat ditentukan kesuksesan dalam pendidikan. Kunci kemajuan ditentukan oleh kesuksesan dalam pendidikan. Tidak ada orang yang bisa mengubah nasibnya dari bodoh, miskin, terkebelakang serta terpinggirkan kecuali melalui pendidikan.
Melalui pendidikan yang baik dan berkualitas, orang bisa mengubah nasibnya menjadi maju dan hebat. Melalui pendidikan yang merata, suatu masyarakat, bangsa dan negara akan maju seperti yang dialami Jepang, Korea Selatan dan bangsa-bangsa maju di dunia.
Anggota DPR Fraksi NasDem Tina Nur Alam mengunjungi langsung kediaman Keluarga Apriyani di Kab. Konawe untuk menyampaikan apresiasi pascakemenangan Greysia-Apriyani meraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo.#FRAKSINASDEM #olimpiadetokyo2020 #NasDemPeduli #SatgasCovidNasDem pic.twitter.com/EitYDmG3WA
— Fraksi NasDem (@Fraksi_NasDem) August 4, 2021
Tina Nur Alam bersama rombongan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI melakukan kunjungan ke JOUMPA AIRPORT VIP Service & Lounge Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 1 Desember 2021.#FRAKSINASDEM #NasDemPeduli #SatgasCovidNasDem pic.twitter.com/EBTiqkmkxa
— Fraksi NasDem (@Fraksi_NasDem) December 2, 2021
Pendidikan dan Lingkungan
Mereka yang maju, pada umumnya tidak hanya ditentukan oleh pendidikan, tetapi juga lingkungan pergaulan.
Akan tetapi, mereka yang berpendidikan yang sudah tersadarkan dan tercerahkan, sejatinya menjadi obor penerang yang menyinari masyarakat di lingkungannya.
Bahkan mereka yang berilmu harus terus menulis untuk menyuarakan pentingnya pendidikan sebagai sarana mewujudkan perubahan untuk meraih kemajuan. Oleh karena kemajuan diperoleh dari pendidikan sehingga melahirkan perubahan dari tidak maju menjadi maju.
Perubahan selalu terjadi seiring dengan kemajuan masyarakat. Masyarakat yang terus bergerak dan maju, dipengaruhi kemajuan teknologi, harus dipandu agar kemajuan membawa kesejahteraan, keadilan dan kesetaraan.
Pendidikan haruslah mencerahkan dan menyadarkan, sehingga manusia yang menjadi subyek dan obyek pendidikan bisa mewujudkan perubahan. Tidak sekedar berubah, tetapi perubahan yang menghadirkan kemajuan, kesetaraan, keadilan dan kesejahteraan.
Semoga tulisan ini memberi pencerahan dan penyadaran, sehingga masyarakat Sulawesi Tenggara dan Masyarakat di Kawasan Indonesia Timur dan seluruh bangsa Indonesia mengutamakan pendidikan sebagai satu-satunya cara untuk meraih kemajuan dan kebangkitan di masa depan.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
