Setiap kita membaca berita di media, menonton TV dan You Tube, jika ada kecelakaan Transjakarta, hati selalu pilu dan merasa prihatin.
Mengapa timbul perasaan pilu, sedih dan prihatin? Setidaknya ada lima alasan.
Pertama, sudah merasa memiliki Transjakarta karena setiap hari melayani warga Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan berbagai macam aktivitas sehari-hari, sehingga dapat dikatakan Transjakarta sangat berjasa dalam melayani warga Jakarta pada khususnya.
Kedua, merasa ikut bertanggungjawab terhadap keselamatan operasional Transjakarta. Hal tersebut merupakan wujudkan dari rasa memiliki Transjakarta.
Ketiga, merasa bangga memiliki Transjakarta sebagai moda transportasi yang moderen, maju dan mendapat pengakuan dari dunia internasional.
Keempat, merasa nyaman dan aman naik Transjakarta karena full AC., bersih, murah, tidak ada pencopet dan peminta-minta.
Kelima, Transjakarta sudah terintegrasi dengan moda transportasi yang lain, sehingga sangat memudahkan para pengguna Transjakarta.
Kelima hal yang dikemukakan di atas, membuat kita miris, sedih, dan prihatin jika ada masalah Transjakarta yang diberitakan media.
Sahabat TiJe, mulai Sabtu, 12 Februari 2022, layanan Transjakarta kembali menyesuaikan jam operasional pada masa PPKM level 3 menjadi pukul 05.00 – 21.30 WIB.
Angkutan Malam Hari (AMARI) beroperasi pukul 21.31 – 22.30. pic.twitter.com/nyxZodFEUK
— Transportasi Jakarta (@PT_Transjakarta) February 11, 2022
Selamat pagi, Sahabat TiJe!
Dengan diberlakukannya PPKM Level 3, per 12 Feb 2022, layanan Transjakarta beroperasi pada pukul 05:00 – 21:30 WIB. Sedangkan Layanan AMARI beroperasi pada 21:31 – 22:30 sesuai SK Kadishub No 61 Th. 2022. Dan Transjakarta beroperasi dgn kapasitas 70%. pic.twitter.com/5svL2w3iN0
— Transportasi Jakarta (@PT_Transjakarta) February 10, 2022
Mempertahankan Prestasi
Seluruh kebaikan dan prestasi yang ditorehkan Transjakarta akan segera sirna jika ada masalah operasional Transjakarta.
Itulah yang sering dialami Transjakarta, sehingga berlaku pepatah “Karena nila setitik rusak susu sebelanga.” Kebaikan yang dilakukan Direksi, karyawan, operator dan pramudi (driver) bertahun-tahun lamanya segera dilupakan, yang mengemuka dan menjadi wacana publik adalah kejelekan jika ada kecelakaan Transjakarta.
Oleh karena itu, pembenahan manajemen dan pembinaan sumber daya manusia terutama para pramudi (driver) yang berada di front line dalam melayani masyarakat pengguna Transjakarta harus terus-menerus dilakukan.
Berbagai prestasi yang telah dicapai sehingga Jakarta meraih penghargaan berskala dunia di bidang Transportasi Berkelanjutan 2021 berdasarkan penilaian dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) merupakan jasa dan prestasi dari Transjakarta.
Sebelumnya, Komite Sustainable Award (STA) menganugerahkan Jakarta sebagai “Honorable Mention” diajang Sustainable Transport Award 2020 di Washington DC, Amerika Serikat, pada 14 Januari 2020 lalu.
Prestasi berkelanjutan yang diraih, suka tidak suka dan mau tidak mau harus dipertahankan. Merupakan tugas mulia mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah dicapai.
Bus Transjakarta Serempet Tiang Listrik di Ciledug
#Sindonews #BukanBeritaBiasa .https://t.co/BR43iYD8gD
— SINDOnews (@SINDOnews) February 11, 2022
Respons Rekomendasi KNKT, Dirut Transjakarta Lakukan 15 Safety Action https://t.co/xBbVFp93ud #transjakarta
— iNews.id (@inewsdotid) February 9, 2022
Sering Kecelakaan, KNKT Rekomendasikan Bus Transjakarta Pakai Kernet https://t.co/iKUMXKjvxK
— Kompas Otomotif (@KompasOtomotif) February 10, 2022
Jalankan Rekomendasi KNKT
Dalam upaya meningkatkan pelayanan warga Jakarta dan sekitarnya serta mewujudkan keselamatan operasional Transjakarta, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah diundang oleh manajemen PT Transjakarta untuk melakukan evaluasi keselamatan operasional Transjakarta.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan transportasi publik dan meminimalisir kecelakaan ke depannya di lingkungan Transjakarta. pic.twitter.com/ROXQCtmDLh
— Transportasi Jakarta (@PT_Transjakarta) December 8, 2021
Setidaknya ada empat rekomendasi yang diberikan KNKT kepada Transjakarta dalam evaluasi keselamatan operasional Transjakarta.
Pertama, menghapus apel pagi bagi para pengemudi pada pukul 03.00 WIB. Apel pagi harus dihapus agar pengemudi yang mendapat shift pertama tidak kelelahan.
Sebagaimana diketahui, para pengemudi Transjakarta sebelum mulai bekerja, harus mengikuti apel yang dilaksanakan pada pukul 03.00 WIB selama 15-30 menit.
“Harus ada special treatment agar masalah fatigue (kelelahan) tidak menjadi hazard (bahaya),” kata Soerjanto saat dikonfirmasi, Jumat (11/2/2022).
Menurut dia, para pengemudi transjakarta yang bekerja pada shift pertama berpotensi kelelahan dan kurang konsentrasi apabila mereka kurang tidur atau waktu istirahat. Hal tersebut harus diperhatikan agar para pengemudi tetap bisa bekerja optimal.
Kedua, melakukan mitigasi untuk meningkatkan keselamatan. “Transjakarta sudah melakukan mitigasi dengan memberikan pengemudi langsir (pengganti) sehingga pengemudi utama bisa beristirahat sejenak.
Ketiga, menyediakan tempat istirahat dan pengemudi cadangan jika pengemudi utama tidak fit untuk melakukan tugas. Tujuannya agar para pengemudi tidak memaksakan diri apabila merasa sedang tidak sehat.
Keempat, kelaikan armada, kesiapan awak, keselamatan penumpang di dalam bus dan halte, pengendalian lintasan, serta penanganan keadaan darurat.
Pelaksanaan rekomendasi KNKT tersebut mesti dilaksanakan manajemen Transjakarta. Begitu pula operator berbagai kendaraan yang telah berintegrasi di dalam manajemen Transjakarta di bawah bendera Jak Lingko.
Pelaksanaan dan pengawasan rekomendasi KNKT memerlukan waktu yang panjang untuk dilaksanakan bersama dengan penuh tanggung jawab dalam rangka memberikan layanan yang prima kepada warga Jakarta dan sekitarnya yang setia menggunakan Transjakarta serta dalam upaya mewujudkan keselamatan operasional Transjakarta secara berkelanjutan.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
