Kasus Warga Wadas bulan ini masih terus menjadi isu nasional. Komisi lll DPR RI sudah turun ke Desa Wadas untuk mencari dan menemukan fakta tentang kasus Wadas. Begitu pula Komnas HAM RI, dan berbagai lembaga dan perorangan sudah turun ke lapangan.
Selain itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sudah mendatangi warga yang kontra dengan penambangan batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Ganjar menemui warga di Masjid Nurul Huda, Dusun Krajan, Desa Wadas pada Minggu, 13 Februari 2022.
Media memberitakan bahwa warga desa Wadas menyambut baik kedatangan Gubernur Ganjar. Ajakan dialog oleh Gubernur Ganjar diterima oleh warga. Media juga memberitakan, untuk menyambut kedatangan Gubernur Ganjar, warga memberikan berbagai macam hasil bumi Wadas.
Maksud yang tersirat dari pemberian berbagai macam hasil bumi “supaya Gubernur Ganjar paham bahwa dari hasil bumi Wadas yang melimpah, warga sudah sejahtera tanpa tambang.”
Minggu, 13 Feb 2022, gubernur jateng @ganjar_pranowo menemui warga wadas di masjid Nurul Huda dusun Krajan. Warga menyambut Ganjar Pranowo dg memberikan berbagai macam hasil bumi Wadas supaya paham bahwa dr hasil bumi Wadas yg melimpah, warga Wadas sudah sejahtera tanpa tambang. pic.twitter.com/qC54cqk8qI
— Wadas Melawan (@Wadas_Melawan) February 14, 2022
Dosen Fakultas Hukum UGM Yogyakarta, Herlambang P. Wiratraman menantang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk berdebat soal tambang andesit di Desa Wadas. #TempoNasional https://t.co/KNWqVXy2ZA
— TEMPO.CO (@tempodotco) February 15, 2022
Anggota Komisi III Singgung Kompensasi Pembebasan Lahan di Wadas https://t.co/wuZCmxjqLK
— 20DETIK (@20detik) February 15, 2022
Permintaan Warga Wadas
Dalam pertemuan dengan Gubernur Ganjar, warga Wadas menyampaikan bahwa ibu-ibu dan anak-anak mereka masih mengalami trauma atas rentetan kekerasan yang terjadi. Warga juga meminta Ganjar untuk mengusut tuntas pengerahan aparat yang berlebihan, intimidasi, dan pemukulan terhadap warga Wadas.
Kondisi sosial warga desa Wadas yang masih trauma, sebelumnya mereka telah sampaikan kepada para Anggota DPR RI komisi lll, juga kepada tim Komnas HAM RI dan berbagai lembaga dan pribadi yang turun ke Desa Wadas untuk melakukan dialog.
Mereka juga meminta solusi kasus ini dari Ganjar yaitu menghentikan tambang dan mencabut izin penetapan lokasi (IPL) di Wadas. “Warga Wadas tetap konsisten menolak tambang di Wadas dan memperjuangkan alam Desa Wadas,” kata Julian dari LBH Yogyakarta.
Sementara, Ganjar yang datang sendirian tanpa pengawalan aparat kepolisian, disambut dengan hangat oleh masyarakat tanpa ketegangan sama sekali dalam pertemuan itu. Usai melaksanakan shalat Zuhur, Ganjar yang duduk lesehan di teras masjid mengawali sambutannya dengan meminta maaf kepada warga Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan pada Selasa, 8 Februari lalu.
“Saya minta maaf pada bapak ibu atas peristiwa yang terjadi, makanya saya datang ke sini secara langsung. Yang kedua, saya ke sini ingin mendengarkan langsung dari masyarakat dari persoalan yang ada, saya juga ingin takziah karena mendengar ada sesepuh di Desa Wadas yang meninggal, semoga Husnul Khatimah,” tutur Ganjar.
Sejak 2018, warga Wadas dan LBH Yogyakarta telah sampaikan berbagai bentuk penolakan. https://t.co/RKTpLwLhia
— Republika.co.id (@republikaonline) February 15, 2022
VIDEO: Melihat Proyek Bendungan Bener di Sekitar Desa Wadas https://t.co/5ItiOqIv3X
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) February 15, 2022
Gerindra Jateng menyerukan langkah humanis yang harus ditempuh pemerintah daerah dalam penambangan batuan andesit di Desa Wadas untuk proyek Bendungan Bener. #bendunganbener https://t.co/b92gttleFL
— JPNN.com (@jpnncom) February 15, 2022
Kasus Wadas Selesai?
Kita apresiasi dialog yang dilakukan Gubernur Ganjar dengan warga Desa Wadas. Kita juga sambut baik keinginan Gubernur Ganjar untuk datang sekali lagi dan tidur bersama warga di Desa Wadas.
Akan tetapi, pendekatan semacam itu tidak akan menyelesaikan masalah jika tuntutan warga Desa Wadas tidak dipenuhi.
Setidaknya ada dua tuntutan yang diminta warga Desa Wadas. Pertama, menghentikan penambangan yang sedang berlangsung. Kedua, mencabut Izin Penetapan Lokasi (IPL).
Pertanyaannya, apakah Gubernur Ganjar berani memenuhi tuntutan warga Desa Wadas? Menurut saya, Gubernur Ganjar menghadapi pertaruhan yang amat berat. Dia memihak warga Desa Wadas atau memihak kepada pengusaha?
Selama ini kebijakan Gubernur Ganjar memberi IPL kepada pengusaha merupakan bukti, dia pro pengusaha. Pertanyaannya, apakah setelah kasus Desa Wadas meledak dan Gubernur Ganjar menjadi bulan-bulanan akan berubah atau tetap konsisten dengan kebijakannya memihak kepada pengusaha?
Kita terpaksa harus sabar menunggu konsistensi warga terhadap tuntutan mereka atau kita sabar menunggu manuver politik lanjutan yang akan dimainkan Gubernur Ganjar apakah hanya buying time atau memenuhi tuntutan warganya.
Wallahu a’lam bisshawab
Di depan investor, Presiden Jokowi asyik berbicara soal pembangunan ibu kota baru dan pertumbuhan ekonomi. Sementara, warga Wadas dipukuli dan dihinakan di rumahnya sendiri.#WadasMelawan #SaveWadas #EkonomiHijau pic.twitter.com/7XFPS5G2va
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) February 12, 2022
Ansor Banser menuntut 4 hal kepada presiden Joko Widodo dan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk Warga Wadas Purworejo.@AlissaWahid@GUSDURians
Hidup NU !!!
Hidup Rakyat Indonesia !!!
Hidup Warga Wadas !!!#SaveWadas#WadasMelawan#UsutWadas#WadasMeradang pic.twitter.com/Ft0BjQMYCW— Ansor Wonosobo (@ansorwonosobo) February 12, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
