Jauh sebelum Presiden Putin memerintahkan tentaranya invasi Ukraina, Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO bersuara keras dan bersumpah akan membantu Ukraina jika negara itu diserang Rusia.
Mereka buktikan dengan mengirim tentara dan persenjataan modern ke Ukraina, seolah mereka siap bertempur melawan tentara Rusia.
Akan tetapi, menjelang invasi Rusia ke Ukraina, Amerika Serikat dan negara-negara NATO memerintahkan tentara mereka yang berada di Ukraina agar segera meninggalkan negara itu.
Realitas tersebut sangat menyedihkan bagi pemerintah dan rakyat Ukraina, karena setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina, tak ada satupun negara Eropa, dan juga Amerika Serikat (AS), yang membantu. Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly dalam sebuah wawancara radio di Paris, Prancis, Jumat (25/2/2022) mengatakan tidak ada yang menginginkan bentrokan militer langsung dengan Rusia. Alasannya, lantaran Rusia merupakan negara yang berkekuatan nuklir.
“Kami tidak menyatakan perang terhadap Rusia. Menurut dia, tak ada satu pun negara Eropa atau AS yang ingin berkelahi dengan Rusia,” ujar Parly, dilansir dari TASS, Jumat (25/2).
“Tujuan kami adalah mencapai gencatan senjata,” tekannya.
Sang menteri perempuan yang belum lama ini singgah di Jakarta mengemukakan bahwa Rusia adalah negara yang memiliki kekuatan nuklir. Demikian pula dengan Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Lebih lanjut, dia bertanya: apa anda ingin perang nuklir?” Parly bertanya balik saat disinggung tentang apakah Prancis bermaksud mengirimkan bantuan militer untuk mempertahankan Ukraina?
Parly menegaskan “Senjata nuklir adalah senjata pencegahan, yang tidak boleh digunakan.”
Parly menjelaskan, prioritas Prancis dan NATO adalah memastikan keamanan negara-negara anggota, terutama di sisi timur.
Russia's attack on Ukraine and the security situation in our region were the main topic of yesterday's telephone conversation between the minister @mblaszczak 🇵🇱 with Florence Parly, the Minister of Defence of France 🇫🇷 https://t.co/WNbHUrpdki
— Poland MOD 🇵🇱 (@Poland_MOD) February 26, 2022
French Armed Forces Minister Florence Parly to France: There is no desire in #Europe and America to go to war with #Russiahttps://t.co/Jh2i2yCJm7
— CairoTimes (@CairoTimes2) February 25, 2022
“I am here. We will not lay down the weapons. We will defend the state. Because our weapon is our truth.”
Ukraine's President Zelenskyy released a video outside his office in Kyiv, vowing to defend the country.
🔴 LIVE updates: https://t.co/q4az4djRix pic.twitter.com/kBzGzcBepL
— Al Jazeera English (@AJEnglish) February 26, 2022
Presiden Ukraina berkata, “Saya disini. Kami tidak akan meletakkan senjata. Kami akan membela negara. Karena senjata kita adalah kebenaran.”
Perkuat Keadilan Ekonomi
Kondisi yang dialami Ukraina merupakan pelajaran yang amat penting dan berharga bagi Indonesia. Begitu kuatnya jalinan hubungan antara pemerintah Ukraina dengan Amerika Serikat dan negara-negara barat. Begitu pula sebaliknya Amerika Serikat dan negara-negara Anggota NATO, sehingga mereka mendukung negara itu menjadi anggota NATO, tetapi ketika negara itu diserang tentara Rusia, tidak ada negara yang mau membantu secara langsung.
Pemerintah Indonesia bisa membangun kerjasama dengan negara-negara manapun di dunia termasuk negara-negara besar untuk membangun ekonomi Indonesia, tetapi pelajaran dari Ukraina harus selalu diingat bahwa yang bisa menolong Indonesia saat menghadapi musuh, hanya bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus selalu memperkuat diri. Salah satu yang harus diperkuat adalah ekonomi.
Pembangunan ekonomi tidak hanya sekedar mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi yang amat penting mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang menghadirkan keadilan sosial.
Ekonomi yang wajib ditumbuhkan adalah ekonomi yang berkeadilan yaitu yang berbentuk belah ketupat. Ditengah besar seperti belah ketupat, yang tidak lain adalah kelas menengah yang banyak dan besar dalam penguasaan ekonomi.
Ekonomi semacam itu, amat diperlukan agar ekonomi Indonesia tidak hanya dikuasai segelintir orang yang sangat kaya, tetapi sebagian besar bangsa Indonesia juga kaya. Sementara, mereka yang belum kaya diberikan penguatan dengan mendorong sekeras-kerasnya putera-puteri mereka untuk mengenyam pendidikan tinggi yang berkualitas sebagai sarana mobilitas vertikal.
Pemilu 2024 dinilai bisa berjalan baik di tengah upaya pemulihan ekonomi. https://t.co/5HaxxdKIz5
— Republika.co.id (@republikaonline) February 25, 2022
Tidak ada satu pun negara di dunia menunda pemilihan umum (pemilu) dengan alasan untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi. Pernyataan ini dilontarkan oleh Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini, di Semarang. https://t.co/PEWEV5roiN
— VOI.id (@voidotid) February 26, 2022
Bangun Kekuatan Militer
Selain membangun ekonomi Indonesia yang berkeadilan, juga merupakan conditio sine quanon, Indonesia membangun kekuatan militer yang hebat dan tangguh.
Menurut Situs pemeringkat militer dunia Global Fire Power (GFP) merilis kekuatan militer 140 negara di dunia pada 2022. Hasilnya, kekuatan militer Indonesia berada di urutan 15 dunia dan di ASEAN urutan 1.
Media memberitakan bahwa anggaran untuk memperkuat pertahanan Indonesisa termasuk pembelian persenjataan dan pesawat tempur tahun 2020-2044 sebesar US$ 124, 99 miliar. Kalau dirupiahkan sebesar 1.760 triliun.
Untuk semakin memperkuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) terutama persenjataannya, kita apresiasi Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letnan Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto yang telah melakukan negosiasi dan akan membeli pesawat tempur 42 jet Rafale.
Berdasarkan pengalaman di Ukraina, maka walaupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih mengalami masalah, tetapi anggaran pertahanan Indonesia sebesar itu, pada masa mendatang perlu ditingkatkan terutama gaji Tentara Nasional Indonesia.
Kaya Harta Karun, Ukraina jadi Sasaran Operasi Militer Rusia https://t.co/PiwhqcJekE
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) February 26, 2022
RI Hati-hati, Perang Rusia-Ukraina Ancam Ketahanan Energi https://t.co/rjcp3tMlnJ
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) February 25, 2022
Hallo Sobat Migas!
Tahukah kamu, sumber kekayaan alam di perbatasan, termasuk minyak dan gas bumi (migas) adalah bagian dari sumber daya nasional yang harus dapat sewaktu-waktu difungsikan sebagai komponen pendukung dalam sistem pertahanan nasional. pic.twitter.com/XDZAxh3ZtM
— SKK Migas (@HumasSKKMigas) February 24, 2022
Perkuat SDM
Indonesia akan semakin kuat dan hebat, tidak saja kekuatan ekonomi dan militer yang hebat, tetapi sumber daya manusia (SDM) harus terus-menerus ditingkatkan dan diperluas jangkauannya.
Kita apresiasi adanya Beasiswa Pendidikan Indonesia untuk S2 dan S3 di dalam dan luar negeri dari LPDP.
Selain itu, beasiswa UKT dan Kartu Kuliah Indonesia (KIP) Kuliah yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, beasiswa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan yaitu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), beasiswa Yayasan Jakarta, beasiswa Baznas dan berbagai macam beasiswa yang disediakan pemerintah daerah dan swasta.
Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci kemajuan Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, untuk membuat Indonesia semakin kuat dan hebat di masa depan, selain memperkuat ekonomi Indonesia yang bersifat belah ketupat, juga kekuatan pertahanan Indonesia yang ditopang tentara yang terlatih dengan kesejahteraan yang baik, serta persenjataan yang modern dan canggih.
Tentara Indonesia yang kuat dan terlatih harus selalu siap berperang jika ingin mencapai perdamaian.
Selain itu, sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, terampil dan memiliki nasionalisme sangat diperlukan untuk memastikan Indonesia tetap survive ditengah pertarungan kepentingan semua negara di dunia.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
