Bulan ini ada dua hari yang amat penting bagi bangsa Indonesia yaitu 2 Mei Hari Pendidikan Nasional dan 20 Mei Hari Kebangkitan Nasional. Kedua hari dan tanggal dalam bulan ini memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Menurut saya, 2 Mei 2022 “Hari Pendidikan Nasional” mempunyai kaitan erat dengan 20 Mei 2022 “Hari Kebangkitan Nasional” karena merupakan resultante dari Hari Pendidikan Nasional yang selalu diperingati secara khidmat.
Pendidikan merupakan kunci untuk mengubah nasib setiap anak bangsa. Tidak ada yang bisa mengubah nasibnya tanpa melalui pendidikan.
Itu sebabnya, sejak lama saya memberi perhatian yang besar terhadap pendidikan anak-anak miskin. Pada saat saya diberi amanah menjadi anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sulawesi pada era Presiden BJ Habibie, saya memberi beasiswa puluhan anak-anak miskin.
Selain itu, saya mendirikan Pondok Pesantren Hubbul Wathan (Cinta Tanah Air) di desa Tolitoli Kecamatan Soropia (sekarang LL Meeto) Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Saat ini saya menjadi Ketua Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hubbul Wathan.
Beri Beasiswa 250 Mahasiswa
Demikian juga halnya, ketika saya menjadi Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta akhir tahun 2016, saya memberi beasiswa tamatan SLA yang bermukim di Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat.
Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat merupakan kecamatan terpadat di Indonesia, bahkan ada yang menyebut terpadat di Asia Tenggara. Luas kecamatan itu 2,39 km terdiri dari 4 kelurahan, 11 RW (Rukun Warga) dan 173 RT (Rukun Tetangga) dengan populasi total 145.283 jiwa.
Pemberian beasiswa pada saat itu sempat dipersoalkan karena Universitas Ibnu Chaldun yang masih mengalami masalah pendanaan, saya memberi beasiswa dalam jumlah yang besar.
Apa yang saya lakukan, akhirnya memberi dampak positif bagi perkembangan dan kemajuan Universitas Ibnu Chaldun. Karena melalui bantuan beasiswa tersebut saya lobby ke mana-mana, kemudian UIC dibantu beasiswa Bidik Misi oleh pemerintah melalui Ketua Komisi X sebanyak 400 orang.
Perolehan beasiswa sebanyak itu dipersoalkan oleh Kopertis Wilayah lll sebab sangat besar. Kalau mahasiswa UIC sudah berjumlah 40 ribu, wajar kalau peroleh beasiswa sebanyak itu. Terjadi perdebatan, tetapi akhirnya direalisasikan juga setelah saya berkonsultasi dengan Inspektur Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI dan Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI).
Beasiswa KIP Plus
Alhamdulillah, sampai saat ini usaha memajukan pendidikan putera (i) Indonesia dari kalangan tidak mampu terus dilakukan.
Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Plus terus berlanjut diberikan kepada putera (i) terbaik dari kalangan tidak mampu melalui Universitas Ibnu Chaldun.
Saya amat bersyukur karena Universitas Ibnu Chaldun sebagai institusi dan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa terus memperoleh kepercayaan dari masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah.
Semua yang dilakukan, dilihat dari jumlah yang dibantu masih harus ditingkatkan, tetapi sekecil apapun yang dibuat karena setiap pemimpin terpanggil melakukan hal yang sama akan menjadi kekuatan besar untuk menghela kemajuan bangsa dan negara dan merupakan legacy yang akan memberi manfaat bagi kemajuan seluruh masyarakat, bangsa dan negara di masa depan.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Rektor Univ. Ibnu Chaldun Jakarta.
