Connect with us

#SobatJakut, Kelurahan Sunter Jaya menggelar Program Pangan Bersubsidi (PPB) di RPTRA Sunter Jaya Berseri (13/5/2022) - twitter kotajakut

DKI Jakarta

Jaga Ketahanan Pangan DKI: Program Pangan Murah Bersubsidi Untuk Warga Jakarta

Menurut saya, demi menjaga ketahanan pangan, warga lebih memerlukan tersedianya pangan murah bersubsidi, ketimbang mereka diberi Bantuan Tunai Langsung (BLT) dengan harga bahan pokok yang mahal seperti sekarang ini.

Tujuan bangsa Indonesia mendirikan negara Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan, ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Lima tujuan Indonesia mendirikan negara Republik Indonesia harus selalu diresapi untuk diamalkan oleh seluruh pejabat dan aparat pemerintah dari pusat sampai ke daerah di seluruh Indonesia.

Semua program pemerintah yang bertujuan mewujudkan tujuan Indonesia merdeka, harus diapresiasi, didukung dan ikut berpartisipasi merealisasikannya.

Salah satu program pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang patut diapresiasi ialah penjualan pangan murah bersubsidi yang digelontorkan atas kolaborasi BUMD sektor pangan yaitu PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan Perumda Dharma Jaya.

Sebagaimana diberitakan media, sebanyak 341 warga di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menikmati program pangan murah bersubsidi yang digelar Pemprov DKI Jakarta di RPTRA Sunter Muara, Jalan Sunter Muara Baru RT 15/05, Sunter Agung.

Apresiasi Program Pangan Murah

Koordinator Pangan Murah RPTRA Sunter Muara, Noviyatun Widyaningsih mengatakan sebanyak 341 penerima program ini yaitu para pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus, Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Pekerja Jakarta, dan PJLP telah melakukan pembayaran produk pangan murah bersubsidi berupa beras, daging kerbau, daging sapi, daging ayam, telur, ikan, dan susu.

Sebanyak 341 warga yang ikut program ini, telah melakukan pembayaran bayar sehari sebelum mengambil barangnya,” ujar Noviyatun, Kamis (12/5).

Menurut Noviyatun, di wilayah Sunter Agung, ada dua lokasi pengambilan pangan murah bersubsidi yakni di RPTRA Sunter Muara dan RPTRA Sunter Indah III. Pihaknya berharap, program ini dapat terus dinikmati warga sehingga dapat meningkatkan gizi pangan keluarga serta nutrisi bagi anak-anak.

Program ini patut diapresiasi karena merupakan realitas bahwa sembilan bahan pokok (sembako) masih mahal di pasar. Untuk menolong warga yang tidak mampu, maka pemerintah Provinsi DKI Jakarta setiap bulan melakukan penjualan pangan murah bersubsidi.

Penjualan pangan murah bersubsidi kali ini tercatat sebanyak 353 kilogram daging sapi, 362 kilogram daging ayam, 363 kilogram beras, 379 tray telor ayam, 275 karton susu, dan 270 kilogram ikan.

Barkah Agung (33), warga RW 03 Sunter Agung, mengatakan bahwa program pangan murah dari Pemprov DKI Jakarta sangat membantu warga yang kurang mampu untuk mendapatkan pangan bergizi dan sehat.

Warga sangat bersyukur karena pangan murah bersubsidi yang dijual Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa meringankan kebutuhan pangan warga yang tidak mampu. Karena harga sembako habis bulan Ramdan, masih tinggi harganya.

Harga pangan murah yang dijual pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat jauh berbeda harganya dibandingkan di pasaran. Mereka berharap program ini terus dijalankan oleh Pemprov DKI.

Merata di 5 Wilayah DKI Jakarta

Penjualan pangan murah bersubsidi untuk warga tidak mampu, juga dilakukan di berbagai wilayah di Jakarta yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur.

Penjualan pangan murah bersubsidi yang dilakukan di Sunter Agung, Jakarta Utara, patut diapresiasi. Sebagaimana harapan warga di Sunter Agung, juga diharapkan warga yang berdomisili di wilayah lain untuk mendapatkan pangan murah bersubsidi.

Sebagaimana dikemukakan bahwa harga sembilan bahan pokok masih tinggi. Warga dari kalangan tidak mampu harus ditolong dengan penjualan pangan murah.
Mereka tidak diberi gratis, mereka tetap membeli, tetapi dengan harga murah yang terjangkau.

Kita berharap di berbagai daerah di Indonesia, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota melakukan hal yang sama dengan menjual pangan murah bersubsidi.

Menurut saya, demi menjaga ketahanan pangan, warga lebih memerlukan tersedianya pangan murah bersubsidi, ketimbang mereka diberi Bantuan Tunai Langsung (BLT) dengan harga bahan pokok yang mahal seperti sekarang ini.

Untuk mewujudkan seperti yang dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta “menjual pangan murah bersubsidi” tidak mudah. Harus disiapkan setahun dan dua tahun sebelumnya dengan menyediakan dana serta memperkuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang penyediaan bahan pokok, sehingga bisa menyediakan stok barang. Jika pada masa sulit seperti sekarang, pemerintah daerah bisa menjual pangan murah bersubsidi.

Sebaliknya jika tidak memungkinkan berbagai daerah melakukan seperti yang dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta “melakukan penjualan pangan murah bersubsidi” karena penerimaan keuangan daerah minim, maka berbagai daerah harus mendesak pemerintah pusat untuk mengembalikan peran Badan Urusan Logistik (Bulog) seperti di masa Orde Baru, sehingga pada saat diperlukan, pemerintah melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga sembilan bahan pokok (sembako).

Baca Juga

Ramadhan 1444H

Sejatinya tidak perlu harga sembako harganya gila-gilaan pada bulan ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Covid-19

Mengawali Tahun 2023, Yayasan Lembaga Pemberdayaan Sosial dan Demokrasi telah memilih tema diskusi panel Membedah Dugaan Korupsi Bansos DKI Jakarta 2020 yang Berlangsung di...

Opini

Besarnya utang Indonesia berikut beban untuk membayar bunga utang dan cicilan utang pokok serta tingginya jumlah orang miskin, sangat mudah terjadi goncangan ekonomi dan gejolak...

DKI Jakarta

Transjakarta tidak menaikkan harga Transjakarta. Mengapa Transjakarta tidak naik tiket? Jawabannya karena pemerintah provinsi DKI Jakarta memberikan subsidi terhadap moda transportasi massal seperti Transjakarta.

DKI Jakarta

Penataan Kota Tua telah menjadi destinasi wisata di Jakarta yang sangat menarik. Pada saat saya mengunjungi kota tua Minggu lalu saya menyaksikan banyak turis...

DKI Jakarta

Gubernur Anies Baswedan pada saat meresmikan penggunaan bus listrik beberapa waktu lalu mengatakan bahwa keberadaan bus listrik menjadi solusi terhadap dua masalah di Jakarta,...

DKI Jakarta

Jakarta International Stadium (JIS) didukung dengan dua lapangan berstandar internasional. Lapangan ini sudah diresmikan lebih dulu, bisa disewa oleh publik dengan biaya mulai Rp...

DKI Jakarta

Untuk mempromosikan bahwa Jakarta dan Indonesia, pandemi Covid-19 sudah bisa dikendalikan, sehingga Balap Mobil Listrik Formula E bisa dilaksanakan di Jakarta.