Pada umumnya mahasiswa yang kuliah di luar negeri ataupun di dalam negeri yang dibiayai oleh pemerintah melalui beasiswa, setelah tamat dari kuliah, diminta segera pulang ke Indonesia atau ke daerahnya.
Sementara Anies Baswedan yang pernah kuliah Master dan Doktoral di Amerika Serikat memberi nasehat sebaliknya, setelah tamat nanti, jangan pulang cepat-cepat.
Pesan Anies itu disampaikan kepada mahasiswa doktoral yang sedang belajar di London, Inggris, ketika memberi kuliah kepada mereka, saat Anies melakukan kunjungan kerja di London, Inggris baru-baru ini.
Pertanyaannya, mengapa Anies menyampaikan kepada teman-teman yang kuliah di luar, setelah tamat nanti, jangan pulang cepat-cepat. Jawabannya, karena kalau kuliah di luar, setelah tamat langsung pulang, hanya membawa selembar ijazah, tanpa memiliki pengetahuan dan pengalaman bekerja di negara tempat belajar, dan tidak bisa membangun jejaring internasional.
Pesan untuk teman-teman yang kuliah di luar, setelah tamat nanti, jangan pulang cepat-cepat. Tambahkan pengalaman bekerja, bangun jejaring internasional. Sehingga nanti membawa pulang ilmu, pengalaman dan jejaring, siap untuk ikut menjawab tantangan-tantangan bangsa tercinta. pic.twitter.com/M3DK28ABBF
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) May 17, 2022
Gubernur DKI Anies Baswedan melakukan kunjungan ke Eropa. Dalam kunjungannya, Anies bertemu dengan sejumlah mahasiswa doktoral di United Kingdom, London. https://t.co/M2SXfdBtdU
— detikcom (@detikcom) May 13, 2022
Anies Beri Kuliah di Kampus Ternama Paris, Bahas Problematika Jakarta https://t.co/UYLq2x6DDt
— VivaCoid (@VIVAcoid) May 20, 2022
Pentingnya Pengalaman di Negara lain
Pada saat saya masih kecil, ketika belajar di sore hari di madrasah, saya diajari sebuah syair dari Imam Asy-Syafi’i yang sampai sekarang saya masih hafal syair itu. Begini bunyinya:
تَغَرَّب عَنِ الأَوطَانِ في طَلَبِ العُلى
وَسافِرْ فَفِي الأَسفَارِ خَمسُ فَوائِدَ
تَفَرُّيجُ هَمٍّ وَاِكتِسَابُ مَعيشَةٍ
وَعِلمٌ وَآدابٌ وَصُحبَةُ ماجِدِ
Merantaulah dan pergilah jauh dari kampung halaman
Ada lima manfaat yang akan kau dapatkan
Menggapai cita-cita, mencari nafkah,
Mendapat ilmu pengetahuan, belajar adab tata krama,
dan bersahabat dengan orang mulia
Bait syair dari Imam Syafi’i tersebut sangat relevan dengan pesan Anies Baswedan bahwa para mahasiswa yang belajar di negara lain atau di dalam negeri, insya Allah memperoleh lima manfaat, tidak saja ilmu yang diraih di berbagai universitas, tetapi bakal memperoleh peradaban dari negara lain, sahabat baru (jejaring) dan sebagainya.
Lima manfaat yang dikemukakan Imam Syafi’i tidak bakal diperoleh di dalam perantauan jika hanya mengejar menjadi Master dan Doktor (Ph.D) dari universitas tempat belajar.
Oleh karena itu, pesan Anies Baswedan “nanti sudah tamat, jangan cepat-cepat pulang,” agar setelah tamat dari universitas bisa bekerja (magang) di berbagai institusi swasta (Multi National Corporation) atau institusi swasta lain, institusi pemerintah atau belajar berbisnis dan sebagainya guna mencari pengalaman dan pengetahuan.
Saya kutip pesan Anies Baswedan “untuk teman-teman yang kuliah di luar, setelah tamat nanti, jangan pulang cepat-cepat. Tambahkan pengalaman bekerja, bangun jejaring internasional. Sehingga nanti membawa pulang ilmu, pengalaman dan jejaring, siap untuk ikut menjawab tantangan-tantangan bangsa tercinta.”
Di Sela Kunjungan ke Eropa, Anies Baswedan Temui Muslimat RI di London https://t.co/i5WkMUKLC5 #TempoMetro
— TEMPO.CO (@tempodotco) May 16, 2022
Lima Manfaat Merantau Menurut Imam Syafii https://t.co/mjSgu5ji2g pic.twitter.com/ft03vJs1p4
— Islami (@islamidotco) June 3, 2017
Mengubah Mindset
Mahasiswa (i) yang sedang belajar di dalam dan terutama di luar negeri hendaknya meresapi dan menghayati pesan Pak Anies tersebut. Akan tetapi, tidak hanya mahasiswa (i), tetapi pemerintah pusat dan daerah yang memberi beasiswa kepada para mahasiswa (i), selama ini memaksa mereka yang diberi beasiswa agar segera kembali ke tanah air setelah tamat dari kuliah.
Perubahan mindset (pola pikir) amat diperlukan agar mahasiswa Indonesia terutama yang belajar di luar negeri bisa menimba pengetahuan dan pengalaman di negara tempat mereka belajar setelah tamat dari kuliah. Jangan cepat-cepat pulang.
Ini sangat penting karena ada pepatah “Kalah ilmu dari pengalaman.” Imanuel Kant pernah berkata “Pengalaman tanpa teori itu buta, tapi teori tanpa pengalaman lebih merupakan permainan intelektual.”
Oleh karena itu, tidak cukup dengan meraih gelar Master dan Doktor (Ph.D) di negara maju, tetapi harus dibarengi dengan praktik di lapangan di negara tempat belajar untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta jejaring International yang pasti sangat bermanfaat setelah kembali ke tanah air atau dikampung halaman sebagai bekal untuk berpartisipasi membangun bangsa dan negara.

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
