Puncak peringatan Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dilaksanakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, sangat meriah.
Salah satu kegiatan yang membuat perayaan Milad PKS ke-20 semarak dan meriah karena sangat banyak usaha mikro, kecil dan menengah UMKM yang berpartisipasi membuka stand.
Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI bahwa jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia mencapai 65,47 juta unit pada tahun 2019. Jumlah tersebut naik 1,98% jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 64,19 juta unit. Jumlah tersebut mencapai 99,99% dari total usaha yang ada di Indonesia.
Dengan demikian jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia sangat besar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pilar ekonomi Indonesia sejatinya adalah UMKM.
Akan tetapi, nasib UMKM banyak memprihatinkan. Setidaknya ada lima penyebab UMKM masih memprihatinkan.
Pertama, UMKM bertarung di pasar bebas. Pemerintah sebagai Captive Market yang mempunyai banyak proyek pisik, pengadaan barang dan jasa, dalam praktik diserahkan kepada perusahaan BUMN dan perusahaan besar.
Kedua, perusahaan besar dan BUMN yang mendapatkan proyek di sub kontrakkan kepada usaha kecil dan menengah dengan pembayaran yang tidak pasti. Biasanya 3 bulan baru dibayar dan adakalanya lebih dari itu. Mereka tidak ada yang melindungi dari pemerasan, sehingga sulit bangkit dan maju.
Ketiga, akses mereka ke bank sangat lemah karena pada umumnya mereka tidak memiliki jaminan atau agunan berupa kolateral yang dipersyaratkan oleh bank.
Keempat, kelayakan usaha selalu dipertanyakan oleh bank, sehingga usaha mikro, kecil dan menengah sulit mendapatkan kredit. Dampaknya mereka tidak bisa bangkit dan maju.
Kelima, posisi tawar usaha mikro, kecil dan menengah sangat lemah, sehingga dari waktu ke waktu yang diutamakan bukan mereka, tetapi yang besar.
Dalam publikasi di media seolah mereka diutamakan dengan berbagai skim pembiayaan, tetapi order diberikan kepada BUMN dan pengusaha besar.
UMKM menggeliat… Kolaborasi dan transformasi PKS terus melayani rakyat.#Milad20PKS#Milad20PKS https://t.co/1po8v62KGB
— DPC PKS CIDADAP (@dpcpkscidadap) May 29, 2022
Puncak #Milad20PKS Hidupkan UMKM, Para Pedagang Ucapkan Terimakasih. "Alhamdulillah ini bermanfaat sekali kegiatan seperti ini, ini bukti PKS sebagai satu-satunya partai yang peduli terhadap kami pedagang kecil" ~ Heriyanto, Pelaku UMKM.https://t.co/Gh0I7qbrYW
— DPP PKS (@PKSejahtera) May 29, 2022
PKS Resmi Beri Dukungan untuk 5.020 UMKM Aceh https://t.co/SrkoIw3jkR
— Liputan6.com (@liputan6dotcom) May 29, 2022
Kehadiran Ketua Majelis Syuro, Dr Salim telah memberi semangat baru bagi sejumlah pelaku UMKM di Aceh
https://t.co/cqEZexoVh7 lewat @serambinews— Serambi Indonesia (@serambinews) May 28, 2022
Cara Membesarkan UMKM
Usaha mikro, kecil dan menengah, bisa besar kalau mereka dibesarkan oleh pemerintah, karena mereka yang besar sekarang ini pada mulanya juga kecil.
Menurut saya usaha mikro, kecil dan menengah bisa besar kalau ada political will dari mereka yang berkuasa dari pusat sampai ke daerah. Sehubungan itu, perlu dilakukan 6 hal untuk memajukan UMKM.
Pertama, mereka yang berkuasa memiliki anggaran untuk belanja barang dan jasa serta untuk membangun. Jika ada political will untuk membesarkan usaha mikro kecil dan menengah, maka berilah order kepada mereka yang bisa mereka kerjakan agar bisa memupuk modal untuk bangkit dan maju.
Kedua, mereka yang sedang berkuasa harus memberikan pembinaan kepada UMKM. Selain memberikan order pekerjaan, juga pembinaan dengan memberi motivasi dan semangat untuk untuk bangkit, maju dan besar.
Ketiga, mereka yang sedang berkuasa jangan mengenakan komisi proyek misalnya 30 % kepada mereka, karena dampak negatifnya banyak. Selain proyek yang dikerjakan pasti kualitasnya rendah seperti yang banyak terjadi selama ini, juga mereka tidak akan pernah bangkit dan maju.
Keempat, perbankan sebagai penyedia modal kerja dan modal investasi harus mengubah budaya bahwa hanya mereka yang mempunyai jaminan yang diberikan modal kerja. Jika suatu instansi pemerintah dan swasta sudah memberikan order, maka bank mesti memberi mereka modal kerja.
Kelima, kalau ada kegiatan yang menghadirkan banyak orang seperti Milad PKS, usaha mikro, kecil dan menengah dilibatkan untuk berjualan. Sebaiknya mereka yang berjualan tidak dikenakan pembayaran sewa tempat yang mahal.
Keenam, emak-emak kalau belanja, sebaiknya belanja pada usaha mikro, kecil, dan menengah. Dengan begitu, mereka memiliki pembeli yang banyak dan insya Allah mereka bisa mendapatkan keuntungan yang memadai.
Dengan demikian untuk memberdayakan dan memajukan UMKM, maka sangat ditentukan adanya peran besar dari pemerintah, UMKM sebagai pelaku usaha, bank sebagai institusi penyedia modal kerja dan modal investasi serta masyarakat sebagai konsumen.
Akhirnya kita sampaikan apresiasi kepada pimpinan PKS yang menyediakan venue kepada UMKM untuk berjualan pada saat PKS merayakan Milad ke-20 yang sangat semarak dan ramai.
Berikut foto-foto kegiatan

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
