Sebanyak 31 Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat (Nasedm) dari 34 DPW se-Indonesia mengusulkan Anies Rasyid Baswedan menjadi calon Presiden RI pemilu 2024.
Hal tersebut mengemuka dalam rapat pleno penyampaian usulan nama calon Presiden (Capres) dalam Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem, di mana setiap DPW diberikan hak untuk mengusulkan bakal calon Presiden RI.
Pada Rakernas Nasdem nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat diteriaki Presiden saat beberapa DPW membacakan rekomendasi mereka. Sebanyak 31 Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem mengusulkan nama Anies calon Presiden RI.
Salah satunya diusulkan oleh DPW Maluku. Tepuk tangan dan sorak sorai mengiringi pembacaan rekomendasi tersebut. “Sebagai bentuk Rekomendasi dari Provinsi Maluku yang pertama Pak Anies Baswedan,” kata Ketua DPW Maluku, Hamdani di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2022).
“Pak Anies, presiden,” kata peserta rapat.
Selain dari Maluku, nama Anies Baswedan juga mendapat sambutan meriah oleh DPW Nasdem Yogyakarta. Nama Anies bersanding dengan nama Panglima TNI Andika Perkasa dan Capres PDIP Ganjar Pranowo.
“Yang kami rekomendasikan pertama, Andika Perkasa. Ini sesuai abjad ya. Kemudian Anies Baswedan, ketiga Capres PDIP Ganjar Pranowo,” kata Ketua DPW NasDem Yogyakarta Subardi.
— Partai NasDem (@NasDem) June 16, 2022
Dalam Rakernas NasDem yang bertempat di JCC, Jakarta, Jusuf Kalla (JK) mengatakan tahun 2022 merupakan tahun yang romantis untuk berpolitik. Apa maksud JK? https://t.co/J1cp5tkJ9J
— detikcom (@detikcom) June 16, 2022
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengucapkan selamat dan sukses kepada Rapat Kerja Nasional Partai NasDem.#RakernasNasDem2022 #PartaiNasDem pic.twitter.com/IfpPpS9WV4
— Partai NasDem (@NasDem) June 16, 2022
Koalisi Bersama Partai Demokrat Dan PKS?
Perolehan suara Partai Nasdem dalam Pemilu 2019 sebesar 12.661.798 suara (9,05 %). Sedang perolehan kursi di DPR RI sebanyak 59 kursi.
Dengan demikian, Partai Nasdem harus berkoalisi dengan partai politik lain untuk bisa mencalonkan satu pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 kalau Presidential Threshold tetap 20%, tidak dipertahankan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Adapun partai politik yang memiliki kedekatan dengan Partai Nasdem adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemilu 2019 meraih dukungan suara sah sebanyak 11,493,663 (8,21%) dengan perolehan kursi di DPR RI 50 kursi, sedang Partai Demokrat meraih suara sah sebanyak 10.876.057 (7,77%) dengan perolehan kursi di DPR RI 54 kursi.
Jika Partai Nasdem, PKS dan PD bersepakat membentuk satu koalisi seperti koalisi yang dibentuk Partai Golkar, PAN dan PPP, maka ketiga partai itu sudah bisa mencalonkan 1 pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden dalam pemilu 2024 karena sudah memiliki dukungan suara di DPR RI sebesar 25,03%.
Surya Paloh Tegaskan NasDem Tidak Mau Terjebak Politik Identitas di Pemilu 2024 https://t.co/HUlLYieyXr
— Liputan6.com (@liputan6dotcom) June 15, 2022
NasDem Merdeka Arah Politik, Surya Paloh Sentil Monopoli Kekuasaan https://t.co/YQuoAlkQAi
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) June 16, 2022
Bandum NasDem Ahmad Sahroni menyampaikan terima kasih kepada Ketum NasDem Surya Paloh. Sahroni menyebut Paloh yang memilihnya menjadi Ketua Pelaksana Formula E. https://t.co/90X57Eq1a6
— detikcom (@detikcom) June 15, 2022
Peluang Besar Anies Baswedan
Walaupun Capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga dicalonkan oleh para pimpinan wilayah Partai Nasdem untuk menjadi calon Presiden RI dalam Pemilu 2024, tetapi karena Partai Nasdem tidak cukup suara 20% untuk bisa mencalonkan sendiri 1 pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden, maka suka tidak suka dan mau tidak mau Partai Nasdem harus menggait mitra koalisi seperti PKS dan Partai Demokrat.
Sementara peluang Nasdem menggait PAN dan PPP untuk membentuk koalisi sudah tertutup karena Partai Golkar, PAN dan PPP sudah duluan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Peluang Partai Nasdem yang masih terbuka lebar untuk membentuk satu koalisi yaitu dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat (PD).
Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat diteriaki 'presiden' saat beberapa DPW NasDem membacakan rekomendasi bakal capres mereka. https://t.co/is8htc0zTW
— detikcom (@detikcom) June 16, 2022
Dukungan masyarakat ke Anies tidak terbendung. Relawan Anies telah mulai kampanyekan jgn pilih partai yg tdk dukung Anies. Jika ini terus menggema, nasib PAN dan PPP Pemilu 2024 bisa apes. https://t.co/SA5MpoZ4Mk
— Musni Umar (@musniumar) June 3, 2022
Jika ketiga partai tersebut bersepakat membentuk satu koalisi, cukup memenuhi syarat untuk bisa mencalonkan 1 pasang calon Presiden dan calon Wakil Presiden sangat besar. Peluang terbentuknya satu koalisi sudah terbuka lebar karena sudah terjalin komunikasi dan saling mengunjungi seperti yang dilakukan SBY dan AHY kepada Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem.
Bagaimana peluang Capres PDIP dicalonkan oleh Partai Nasdem, PKS dan PD sangat kecil, jika melihat sikap politik Partai keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat (PD) selama ini, serta kedekatan pimpinan PKS dan Pimpinan Partai Demokrat dengan PDIP, saya menduga keras kedua partai politik tersebut (PKS dan Partai Demokrat) tidak akan bersedia menerima Capres PDIP sebagai calon Presiden RI.
Satu-satunya calon Presiden yang bisa diterima oleh mayoritas Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat adalah Anies Baswedan.
Sebagai Sosiolog saya apresiasi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan seluruh jajaran DPW Partai Nasdem yang mayoritas mencalonkan Anies Baswedan menjadi calon Presiden RI Pemilu 2024 yang berarti mengusung restorasi Indonesia di masa depan yaitu perubahan dan keberlanjutan yang menghadirkan keadilan sosial sesuai mimpi saya dan mimpi seluruh bangsa Indonesia yang makin lama makin jauh dari kenyataan.
30 Detik Jadi Orang NasDem.
Bagaimana ya caranya menjadi kader Partai NasDem? Pasti banyak pertanyaan itu muncul dari kakak-kakak.
Caranya kakak-kakak tinggal membuka website https://t.co/sdPilsKJh1 lalu ikuti langkah selanjutnya sesuai video berikut ini ya kak. pic.twitter.com/mKG1WFnqot
— Partai NasDem (@NasDem) February 22, 2021

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
