Konflik Rusia dengan Ukraina telah mengundang keprihatinan seluruh dunia karena konflik ini telah menimbulkan korban nyawa yang luar biasa di kedua negara yang berperang, tetapi telah memberi dampak negatif kepada seluruh negara di dunia.
Penyebabnya karena Rusia sebagai produsen minyak dan gas terbesar di Eropa Timur yang selama ini menyuplai kebutuhan negara-negara Eropa, telah dikurangi secara signifikan bahkan di stop. Selain itu, Ukraina dan Rusia merupakan produsen gandum.
Dampak dari perang, dunia mengalami kekurangan energi dan pangan. Dampak lanjutannya harga energi dan pangan meningkat luar biasa, sehingga terjadi inflasi di hampir semua negara di dunia.
President Emmanuel Macron made a plea to Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman to help Europe move away from Russian oil and gas during a one-to-one dinner at the presidential palace in Paris https://t.co/w3yyB2MrpU
— Bloomberg (@business) July 29, 2022
#BREAKING: Crown Prince Mohammed Bin Salman arrives at the #Élysée Palace and French president Macron receives him pic.twitter.com/zwj8cOsa9P
— Saudi Gazette (@Saudi_Gazette) July 28, 2022
#PICTURES: Crown Prince Mohammed Bin Salman meets with French President Emmanuel Macron at the Élysée Palace in #Paris pic.twitter.com/d7pKXSfdOe
— Saudi Gazette (@Saudi_Gazette) July 28, 2022
Kurangi Beban Dampak Perang
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dalam pembicaraan mereka di Paris, setuju untuk bekerjasama meringankan dampak perang di Ukraina, kata Kantor Kepresidenan Prancis, Jumat (29/7).
Perang yang berlangsung kedua negara, yang paling menderita adalah rakyat. Tidak saja banyak yang meninggal dunia, tetapi jutaan orang yang mengungsi di negara lain.
Selain itu, Ukraina yang mengalami korban akibat operasi khusus yang dilakukan Rusia mengalami porak poranda. Sarana prasarana negara itu hancur, begitu pula industri dan ekonominya.
Menyadari kehancuran yang dialami Ukraina, Macron dan MBS merasa terpanggil untuk mengurangi beban rakyat Ukraina dan negara itu.
Akan tetapi, belum jelas bantuan apa yang akan digelontorkan untuk membantu rakyat dan Ukraina yang alami musibah.
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berterima kasih kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron atas 'sambutan hangat' di Paris pekan ini. https://t.co/vYpVpANnyM
— detikcom (@detikcom) July 30, 2022
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman setuju untuk bekerjasama meringankan dampak perang di Ukraina dalam pembicaraan di Paris, kata Kantor Kepresidenan Prancis, Jumat (29/7).https://t.co/NKdzibq4b4
— VOA Indonesia (@voaindonesia) July 29, 2022
Akhiri Konflik
Presiden Macron dan Putra Mahkota Arab Saudi menegaskan perlunya mengakhiri konflik ini dan mengintensifkan kerja sama mereka untuk mengurangi dampaknya di Eropa, Timur Tengah dan dunia yang lebih luas,” kata sebuah pernyataan dari kantor Presiden Macron itu.
Menurut saya, setidaknya ada lima alasan pentingnya mengakhiri operasi militer Rusia di Ukraina.
Pertama, korban nyawa dari tentara Rusia dan Ukraina sudah sangat banyak. Untuk menghentikan korban nyawa dari kedua negara hanya satu cara yaitu berhenti konflik.
Kedua, perang antara Rusia dengan Ukraina, amat banyak warga Ukraina yang meninggal dunia. Untuk menghentikan kematian mereka secara sia-sia, maka perang harus segera diakhiri.
Ketiga, dampak perang antara Rusia dengan Ukraina telah menimbulkan
penderitaan warga Ukraina yang tidak terhingga. Karena itu, perang harus segera diakhiri.
Keempat, akibat perang telah menimbulkan kerugian material dan kerusakan sarana prasarana yang luar biasa besar. Kerugiian dan kerusakan akan terus terjadi, jika perang tidak segera diakhiri.
Kelima, dampak perang Rusia dengan Ukraina, masyarakat dunia telah merasakan penderitaan karena terjadi krisis energi dan pangan yang mengakibatkan kenaikan harga energi dan pangan.
#Presiden Prancis#Putra Mahkota#Arab Saudi!
Presiden Prancis Emmanuel Macron menerima langsung kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.https://t.co/gplXvpg9la
— Serambi Indonesia (@serambinews) July 29, 2022
🇫🇷🤝🇸🇦 Emmanuel #Macron has drawn criticism for courting Saudi Arabia's Crown Prince MbS who is accused of approving the murder of journalist Jamal Khashoggi.
Macron said the war in Ukraine has "changed the equation."
Antonia Kerrigan has more ⤵️ pic.twitter.com/b2XjZQThit
— FRANCE 24 English (@France24_en) July 29, 2022
Macron dan MBS Cari Solusi
Presiden Macron dan MBS dari Arab Saudi berusaha mencari jalan keluar dari krisis energi dan kelangkaan pangan. Macron mendesak Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyaknya guna membantu menurunkan harga minyak mentah.
Selain itu, Macron memandang penting melanjutkan koordinasi dengan Arab Saudi terkait diversifikasi pasokan energi untuk negara-negara Eropa. Hal itu sangat mendesak mengingat pasokan minyak dan gas Rusia tidak tersedia untuk negara-negara Uni Eropa karena sanksi atau ditahan oleh Moskow.
Macron dan MBS juga membahas ketahanan pangan di tengah kekhawatiran kelaparan yang disebabkan oleh tidak adanya suplai gandum dari Ukraina. Pembicaraan saat makan malam oleh kedua pemimpin mencakup krisis regional termasuk perang di Yaman.
Presiden Macron memuji upaya Arab Saudi dalam mencari solusi politik terhadap masalah Yaman, dengan harapan, gencatan senjata perang Yaman akan berlanjut.
Yaman telah dicengkeram konflik sejak pemberontak Houthi yang didukung Iran menguasai ibu kota Sanaa pada 2014. Aksi Houthi memicu intervensi militer pimpinan Saudi untuk mendukung pemerintah yang terkepung pada tahun berikutnya.
Kita berharap konflik Rusia dengan Ukraina segera berakhir. Begitu pula konflik di Yaman. Untuk mengakhiri konflik di Ukraina dan Yaman, diperlukan mediator perundingan. Presiden Macron dan Muhammad Bin Salman diharapkan bisa menjadi mediator perundingan untuk mengakhiri perang di Ukraina dan Yaman.
Gedung Putih menganggap Mohammed bin Salman dan Raja Salman pantas mendapat pujian atas peran mereka dalam perpanjangan gencatan senjata dalam perang Yaman. https://t.co/mYngp2AbAN
— Media Indonesia (@mediaindonesia) June 3, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Rektor Univ. Ibnu Chaldun Jakarta.
