Sebuah penelitian yang dilakukan dari lebih 700.000 orang di 111 negara mengungkap rata-rata langkah harian orang, menemukan bahwa bangsa Indonesia merupakan juara satu paling malas jalan kaki.
Indonesia yang mendapat predikat sebagai bangsa paling malas jalan kaki di dunia, karena rata-rata secara global langkah per hari adalah 4.961, sementara bangsa Indonesia berada di angka 3.515 perhari. Hal ini membuat Indonesia dijuluki sebagai negara paling malas jalan kaki.
Scott Delp, salah satu penelitinya mengatakan kepada BBC bahwa Indonesia adalah negara yang penduduknya paling malas di dunia. Penelitian ini berdasarkan survei kesehatan yang melacak aktivitas seseorang.
“Studi ini 1.000 kali lebih besar dari studi sebelumnya tentang pergerakan manusia,” kata Scott.
“Ada survei kesehatan yang luar biasa dilakukan, tetapi studi ini menyediakan data dari lebih banyak negara, lebih banyak subyek, dan melacak aktivitas orang secara berkelanjutan. Ini membuka pintu untuk cara-cara baru dalam melakukan sains pada skala yang jauh lebih besar daripada yang bisa kita lakukan sebelumnya.”
Sementara itu, para peneliti di Universitas Stanford menggunakan pelacak semacam smartphone untuk memantau aktivitas peserta studi di seluruh dunia selama 68 juta hari. Temuan ini pun turut mengungkapkan negara mana yang paling aktif.
China dinyatakan sebagai negara yang paling aktif. Warga negara China rata-rata berjalan kaki sebanyak 6.880 langkah dalam sehari. Rata-rata langkah kaki global per harinya adalah 4.961.
Indonesia juara 1 paling malas jalan kaki di dunia. Juara 1 paling rajin jalan kaki adlh China. Anies Baswedan Gub. DKI Jakarta ubah budaya malas jalan kaki dgn membuat pedestarian yang lebar yg ditanami pohon pelindung. Klik YouTube tonton dan Subscribe https://t.co/rw8EnEygFT
— Musni Umar (@musniumar) August 10, 2022
"Ingat waktu itu sempat kontroversi karena melebarkan jalan untuk pejalan kaki, berdampak mengurangi jalan untuk kendaraan bermotor," ungkap Anies. https://t.co/dPFmZINpRA
— Kompas.com (@kompascom) July 11, 2022
Anies Ubah Budaya Malas Jalan Kaki
Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mengubah masyarakat Jakarta yang memiliki budaya malas jalan kaki.
Setidaknya ada lima kebijakan Anies Baswedan mengubah budaya malas jalan kaki bagi masyarakat Jakarta.
Pertama, membuat pedestarian (tempat jalan kaki) yang luas dan nyaman.
Kedua, pedestarian yang dibangun ditanami pohon pelindung, sehingga masyarakat tertarik jalan kaki walaupun tengah hari atau sore hari pada saat terik matahari.
Ketiga, halte Transjakarta berjauhan dengan stasiun MRT, sehingga masyarakat yang mau pindah moda transportasi terpaksa harus jalan kaki.
Keempat, tiket Transjakarta murah dan sangat nyaman dan aman.
Kelima, moda transportasi sudah terintegrasi, sehingga masyarakat sangat dimanjakan jika naik transportasi massal.
Mulai hari ini, para atlet, pelatih dan asisten pelatih akan melaksanakan Pelatda PON XXI Provinsi DKI Jakarta.
Asah terus kemampuan dan prestasi, Insya Allah kita akan rebut kembali Juara Umum pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.#PelatdaPONXXIDKIJakarta#KONIDKIJakarta pic.twitter.com/qeu2VczlUT
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) August 5, 2022
Jakarta makin ramah pejalan kaki!
Pemprov DKI Jakarta terus melakukan pembangunan trotoar dan bangunan pelengkap jalan untuk memberikan ruang yang nyaman bagi pejalan kaki.#JakartaKotaKolaborasi #TrotoarJakarta #RuangKetigaJakarta #JakartaRamahPejalanKaki @BinaMargaDKI pic.twitter.com/e5vAIQP5nl
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) June 30, 2022
10 Manfaat Jalan Kaki
Adanya MRT, Transjakarta dan commuter sejatinya mengubah budaya masyarakat Jakarta dan sekitarnya dari malas jalan kaki menjadi rajin jalan kaki.
Manfaat jalan kaki, setidaknya memiliki banyak manfaat antara lain:
Pertama, jalan kaki setiap menit dapat memperpanjang hidup 1,5 sampai 2 menit.
Kedua, mencegah osteoporosis. Osteoporosis disebabkan penipisan tulang sehingga tulang menjadi keropos, rapuh, dan rentan patah. Untuk mencegahnya dengan berjalan kaki secara rutin setiap hari.
Ketiga, jalan kaki cepat dari 20-25 menit akan memberikan kondisi yang baik bagi kesehatan tubuh.
Keempat, jalan kaki sama efektifnya seperti berlari dalam hal pencegahan penyakit jantung dan stroke. Ini menurut Asosiasi Jantung Amerika Serikat.
Kelima, jalan kaki membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta memperlancar sirkulasi darah.
Keenam, jalan kaki rutin setiap hari bisa memperkuat fisik tubuh. Olah raga ini bisa meningkatkan kekuatan otot paha, betis, hingga seluruh bagian kaki.
Ketujuh, mencegah diabetes tipe 2. Jalan kaki, dapat menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2 hingga 50%. Oleh karena jalan kaki dan olahraga lainnya dapat memicu kerja otot sehingga mampu meningkatkan penyerapan glukosa.
Kedelapan, menurunkan berat badan. Manfaat jalan kaki bisa menurunkan berat badan. Dengan berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, bisa membakar setidaknya 150 kalori. Semakin cepat langkah kaki, semakin banyak pula kalori yang terbakar. Dengan jalan kaki secara rutin, bisa mengontrol berat badan, sehingga menjadikan tubuh lebih sehat. Juga bisa mengecilkan perut. Namun, berjalan kaki saja tidak cukup, perlu mengimbanginya dengan mengatur pola makan yang sehat.
Kesembilan, memperkuat daya tahan tubuh. Jalan kaki secara rutin juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit infeksi. Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang berjalan kaki selama 30–45 menit setiap harinya, akan lebih jarang sakit dibandingkan dengan mereka yang tidak olahraga.
Kesepuluh, mengurangi stres. Berjalan kaki rutin dapat mengurangi dan mencegah stres. Ketika berjalan kaki atau melakukan aktivitas fisik lainnya, tubuh melepaskan hormon endorfin yang dapat memperbaiki suasana hati serta mengurangi rasa cemas dan depresi.
Semoga tulisan ini menyemangati seluruh bangsa Indonesia untuk membudayakan jalan kaki sebagai sarana transportasi demi sehat dan produktif. Pada badan yang sehat pikiranpun sehat.
Indahnya suasana malam dari Fly Over Tapal Kuda Lenteng Agung, Jagakarsa Jakarta Selatan.
Selamat Malam Anak Jaksel, selamat beristirahat semoga esok hari kembali semangat untuk beraktivitas.#dkijakarta #jakarta #wajahbarujakarta #flyover #jakartaselatan #ruangketigajakarta pic.twitter.com/MyS4uZ8TuO
— KotaJakartaSelatan (@KotaJaksel) July 12, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
