Pagi ini, saya buka Twitter, saya tonton Anies dan Sandi sedang melagukan Rindu Padamu Ya Rasul. Saya duga relawan Anies dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang lahir Senin malam menjelang dini hari, 12 Rabiul Awal, pada tahun gajah atau bertepatan dengan 23 April 571 Masehi.
Lagu padamu Ya Rasul yang dinyanyikan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno dalam rangka kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Ia merupakan lirik lagu Sam Bimbo bersaudara yang pertama kali dirilis 2009.
Lagu religi ini sangat disukai masyarakat. Dapat dikatakan lagu ini tiada lekang karena panas dan tiada lapuk karena hujan.
Oleh karena lagu ini disukai masyarakat, maka Anies dan Sandi melakukan rekaman untuk menyanyikan lagu Rindu Padamu Ya Rasul, yang kemudian relawan Anies-Sandi mempublikasikan lagu ini untuk menarik perhatian dan dukungan publik.
Dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Anies Baswedan baru saja dideklarasikan oleh Nasdem sebagai calon Presiden 2024, relawan Anies kembali menayangkan lagu padamu Ya Rasul, yang dilantunkan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad saw 1444 H.
Semoga kita dapat terus meneladani sifat-sifat Rasulullah dalam berbagai aspek kehidupan dan senantiasa berbagi kebaikan, untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.#MaulidNabi1444H pic.twitter.com/8LqclRzCiJ
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) October 8, 2022
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
Ya Allah, jadikanlah negeri kami sebagai negeri yang maju yang engkau ridai. Jadikanlah bangsa kami sebagai bangsa yang saleh dan taat pada kehendakmu.
— Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno) October 8, 2022
Mengapa Kita Rindu pada Rasul?
Nabi Muhammad SAW telah meninggal 14 abad yang lalu. Akan tetapi, umat Islam terus merindukannya dan mencintainya.
Mengapa Umat Islam terus merindukan dan mencintainya, pada hal kita tidak pernah bertemu dan jarak antara kita dengan Nabi Muhammad SAW sangat jauh?
Setidaknya ada lima alasan teologis yang diyakini umat Islam, mengapa umat Islam rindu dan cinta kepada Muhammad SAW.
Pertama, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: Siapa yang mencintai aku, bakal menjadi temanku di syurga.
Kedua, Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk bershalawat kepada Nabi sesuai Al-Qur’an surat Al Ahzab ayat 56. Perintah bershalawat bukan hanya manusia, terapi juga malaikat dan Allah sendiri bershalawat kepada Nabi.” Salawat yang terus menerus dilakukan, akan menghadirkan cinta dan rindu.
Ketiga, Nabi Muhammad SAW akan memberi syafaat kepada umatnya dihari kiamat. Syafaat berarti pertolongan. Nabi Muhammad SAW akan memberi pertolongan (syafaat) kepada umatnya dihari kiamat.
Keempat, Nabi Muhammad SAW pembawa rahmat dan hidayah untuk seluruh umat manusia. Mencintai dan rindu kepada Rasul, diharapkan kita mendapat Rahmat dan hidayat dalam hidup ini.
Kelima, Nabi Muhammad SAW adalah kekasih Allah. Umat Islam rindu dan mencintai Muhammad Rasulullah dengan banyak mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW berharap bisa menjadi kekasih Nabi dan kekasih Allah.
Kota Tangerang menggelar Festival Maulid Nabi Muhammad SAW. https://t.co/B5HfXzdocL
— Republika.co.id (@republikaonline) October 7, 2022
Setiap tanggal 12 Rabiul Awal umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad. Berikut ayat tentang Maulid Nabi Muhammad SAW: https://t.co/xhJwshLonq
— detikcom (@detikcom) October 8, 2022
Meneladani Akhlaknya
Wujud kita cinta dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW adalah meneladani akhlaknya. Akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Al-Qur’an.
Akhlak Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam Al-Qur’an yaitu sifat-sifat mulia yang harus diamalkan dalam hidup ini seperti taqwa, adil, benar, jujur, sabar, tabah, cinta terhadap sesama, suka menolong, menepati janji, dan semua sifat mulia dan kesatria di amalkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Meneladani sifat-sifaf mulia yang tercantum di dalam Al-Qur’an, diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW secara konsisten sepanjang hidupnya sehingga di masa masih muda sudah diberi gelar “Al-Amiin.”
Umat Islam pada saat memperingati Maulid (Hari Lahir) Nabi Muhammad SAW, sudah saatnya meneladani sifat-sifat mulia seperti disebutkan di atas.
Salah satu manifestasi dari kita rindu dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW adalah meneladaninya.
Terakhir, mari kita hayati lagu Sam Bimbo bersaudara yang dilantunkan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno dan banyak penyanyi serta umat Islam yang cinta dan rindu Rasulullah SAW.
Rindu kami padamu Ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu Ya Rasul
Serasa dikau di sini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya surga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja
Rindu kami padamu Ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu Ya Rasul
Serasa dikau di sini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya surga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja
Rindu kami padamu Ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu Ya Rasul
Serasa dikau di sini.
Perayaan Maulid Nabi tersebut digelar dengan mengadakan doa bersama dan sedekah. https://t.co/8D803gHHYM
— Republika.co.id (@republikaonline) October 8, 2022
Kirab Maulid Nabi SAW ini dilakukan masyarakat di kampung nelayan. https://t.co/AxmKDckjuK
— Republika.co.id (@republikaonline) October 7, 2022
Festival Sholawat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri. https://t.co/F1GfUv5RSh
— Republika.co.id (@republikaonline) October 5, 2022
Sekitar delapan sampai 10 ribu orang hadir meramaikan pawai maulid Nabi SAW. https://t.co/gEsFmw4nvP
— Republika.co.id (@republikaonline) October 4, 2022
Warga Desa Loram Kulon, Kudus, menggelar tradisi Ampyang Maulid untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Begini suasananya. https://t.co/UB47CRF8Zh
— detikcom (@detikcom) October 8, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
