Pada 16 Oktober 2022 bertepatan Car Free Day, saya naik MRT dari stasiun H. Nawi sampai di stasiun Hotel Indonesia (HI).
Dari stasiun MRT Hotel Indonesia menuju Balaikota, saya menyaksikan spanduk yang dipajang dari Bundaran HI sampai mendekati Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI.
Dalam perjalanan menuju Balaikota, saya bertemu dan bertanya kepada banyak orang. Salah satu yang saya temui, Pak Agus. Dia mengaku dari London dan satu lagi dari Belanda. Mereka datang untuk ikut melepas Pak Anies. Mereka mengatakan kepada saya seluruh Eropa, mayoritas mendukung Pak Anies.
Saya juga Bertemu banyak tokoh daerah emak-emak dari Lampung, Ambon, Surabaya, Batam, Bandung, Makassar, Papua, Semarang, Jakarta, Bekasi, Depok dan lain-lain. Saya tanya, apa ada yang sponsori mereka ke Jakarta? Mereka jawab tidak ada – biaya sendiri.
Sangat tidak menyangka mendapat sambutan semeriah ini dari warga Jakarta, bahkan ada yang dari luar kota. Teman-teman mengkhususkan datang pagi-pagi, untuk menyambut serta mendampingi perjalanan bersepeda dari rumah menuju Balaikota.#TerimaKasihJakarta pic.twitter.com/PV3NkYtK3M
— Anies Rasyid Baswedan #TerimaKasihJakarta (@aniesbaswedan) October 17, 2022
Dukung Anies
Dari obrolan sepanjang jalan menuju Balaikota sampai di depan dan di halaman Balaikota, saya sangat kagum atas semangat rakyat untuk dukung Anies.
Tekad disertai semangat yang berkobar-kobar dikalangan pendukung Anies, telah menghadirkan mau berkorban.
Dalam diri mereka, ada dorongan dari dalam hati untuk hadir di Balaikota guna menyaksikan pelepasan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Mengapa mereka mau berkorban pikiran, tenaga dan uang untuk datang ke Balaikota? Menurut saya, setidaknya ada lima alasannya.
Pertama, kepercayaan yang besar kepada Pak Anies. Kepercayaan hadir karena ada harapan.
Kedua, cinta terhadap Pak Anies. Mengapa tumbuh cinta karena rakyat menilai Pak Anies orang baik dan dinilai tulus.
Ketiga, berprestasi. Mereka yang datang ke Balaikota, melihat “sejuta prestasi” yang ditorehkan Pak Anies selama memimpin DKI Jakarta.
Keempat, show of force terhadap buzzerp dan pembenci Anies. Menunjukkan kepada publik, walaupun mereka diam, tetapi tidak terima perlakuan mereka yang tidak adil dan keterlaluan terhadap Anies.
Kelima, harapan terhadap Anies. Mereka merasakan kehidupan yang semakin lama semakin susah. Mereka menaruh harapan kepada Pak Anies untuk menjadi Presiden 2024 supaya bisa membawa bangsa dan negara maju seperti Jakarta.
Terima kasih, Jakarta!
Terima kasih atas amanat yg diembankan. Terima kasih atas kepercayaan yg disematkan. Terima kasih atas dukungan yg diberikan. Terima kasih atas kerja yg disumbangkan. Terima kasih atas kritik yg disampaikan. Terima kasih atas segala doa yg dipanjatkan. pic.twitter.com/MIdKhBqzFZ
— Anies Rasyid Baswedan #TerimaKasihJakarta (@aniesbaswedan) October 16, 2022
Terima Kasih Jakarta!
Esok hari, 16 Oktober 2022 menjadi masa berakhirnya Jabatan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. #5tahunkolaborasi #terimakasihjakarta #kotakolaborasi #welovejakarta #dkijakarta pic.twitter.com/azONUbKt7T
— Pemprov DKI Jakarta #5TahunKolaborasi (@DKIJakarta) October 15, 2022
Teman2 wartawan datang saat kami beres2 barang di hari terakhir kerja, mengharukan, sangat berkesan. Selama bertugas, kami benar-benar takut kalau yang kami sampaikan lewat wartawan itu menyinggung perasaan warga. Prinsip kami saat bertemu dengan teman2 wartawan adalah kejujuran. pic.twitter.com/ZF6D9UijRH
— Ariza Patria (@ArizaPatria) October 16, 2022
Mengapa Harapan ke Anies?
Ada yang menulis di Twitter tentang Anies. Saya kutip tulisan tersebut. Anies:
1. Kaga Punya Partai
2. Bukan Ketum Partai
3. Bukan Petugas Partai
4. Bukan Anak Presiden
5. Bukan Konglomerat
6. Kaga Banyak Duit
7. Bukan Minta2 jadi Capres
8. Dibenci BuzzerRp
9. Sering Difitnah
10. Sering Di Hina.
Pertanyaannya, mengapa lautan manusia datang ke Balaikota menyambut Anies usai dilantik menjadi Gubernur DKI dan juga lautan manusia melepas Anies sesudah 5 tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta?
Jawabannya menurut saya, karena pada diri Anies terdapat harapan besar bagi rakyat.
Pertama, walaupun Pak Anies tidak mempunyai partai, bukan ketua umum partai politik, tetapi ketua umum partai politik ingin memerintah untuk mewujudkan cita-cita partai politik. Kalau dalam internal partai politik tidak mempunyai kader yang memiliki elektabilitas dan berpotensi menang jika di calonkan menjadi calon Presiden RI., Maka suka tidak suka, Partai Nasdem melihat realitas dan akhirnya mencalonkan Anies menjadi Capres karena berpeluang besar menang dalam pemilihan 2024.
Kedua, Anies bukan petugas partai, bukan anak Presiden, bukan pula konglomerat. Partai politik dan rakyat melihat bukan dari itu, tetapi kinerja. Anies Baswedan dinilai luar biasa prestasinya dalam membawa perubahan dan kemajuan di Jakarta. Kalau Anies diberi amanah memimpin Indonesia, maka mereka yakin Indonesia akan berubah seperti DKI Jakarta.
Ketiga, Anies tidak banyak uang, tidak minta menjadi calon Presiden, dibenci, suka difitnah dan dihina, mengapa dipilih Nasdem menjadi calon Presiden RI? Jawabannya, karena rakyat akan membantu Pak Anies. Kehadiran mereka di Balaikota Jakarta dengan biaya sendiri, menunjukkan kerelaan dan ketulusan mereka untuk bersama dan membantu perjuangan Pak Anies sebagai Capres 2024 agar bisa memenangkan pemilihan Presiden RI 2024.
Wis Wayahe, It's Time Restorasi Indonesia.
Salam Restorasi 🇮🇩#PartaiNasDem #NasDemMemanggil #NasDemBersamaRakyat @aniesbaswedan pic.twitter.com/ZtDyPQ9rbN
— Partai NasDem (@NasDem) October 18, 2022
Semua pengorbanan yang diberikan oleh rakyat secara suka rela untuk memperjuangkan Pak Anies menjadi Calon Presiden RI dan menjadi Presiden RI 2024 merupakan manifestasi dari tingginya harapan rakyat kepada Pak Anies karena mereka ingi bangsa dan negara ini maju seperti DKI Jakarta yang sukses dibangun oleh Anies dan pemerintah provinsi DKI Jakarta melalui kolaborasi.
Akhirnya, kita ucapkan selamat ke Pak Heru Budi Hartono, PJ. Gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Pak Anies Baswedan, dengan harapan semoga sukses mengemban amanah. Bantulah apa yang bisa dilakukan supaya Pak Heru sukses. Kalau sukses, yang paling banyak mendapat manfaat adalah warga DKI Jakarta.
Alhamdulillah, hari ini menerima Penjabat Gubernur DKI Jakarta terpilih, Bapak Heru Budi Hartono yang kami undang makan siang dan bincang-bincang di Balaikota DKI Jakarta.
Insya Allah akan sukses menjalankan tugasnya, kami siap membantu selama dan sesudah transisi. pic.twitter.com/fzpS9cPwFq
— Anies Rasyid Baswedan #TerimaKasihJakarta (@aniesbaswedan) October 12, 2022
Berikut foto-foto kegiatan

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
