Setidaknya beberapa tokoh politik yang berpotensi mendampingi Anies Baswedan, calon Presiden RI dari Partai Nasdem yaitu Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat dan Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syura PKS/Mantan Gubernur Jawa Barat.
Selain itu, ada juga yang mengusulkan Calon Wakil Presiden yang mendampingi Pak Anies adalah Khafifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur dan Andika Perkasa, Panglima TNI, Yenny Wahid, putri Abdurrahman Wahid.
Berkaitan dengan perebutan Calon Wakil Presiden yang digadang-gadang mendampingi Anies Baswedan, Partai Politik yang menurut saya paling tulus dan hebat ialah Partai Nasdem. Partai ini bisa menjadi contoh dan teladan dalam proses pencalonan Presiden RI dan Wakil Presiden RI.
Pertama, kita tidak mendengar ada bargaining position untuk menjadi Calon Wakil Presiden setelah mencalonkan Anies Baswedan menjadi Calon Presiden RI. Informasi yang tersebar di media sosial, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh justru menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk memilih Calon Wakil Presiden RI untuk mendampinginya.
Partai NasDem bebaskan @aniesbaswedan untuk menentukan sendiri siapa cawapres yang akan mendampinginya pada Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Surya Paloh saat pendeklarasian capres oleh Partai NasDem. #PartaiNasDem #NasDemMemanggil #NasDemBersamaRakyat pic.twitter.com/Oe8cRYGo86
— Partai NasDem (@NasDem) October 31, 2022
Kedua, kita juga tidak mendengar berita ada tawar-menawar untuk mendapatkan mahar berupa uang sebagai syarat mencalonkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden RI 2024.
Ketiga, kita juga tidak mendengar informasi ada permintaan Partai Nasdem untuk mendapatkan jatah Menteri sekian setelah Anies Baswedan dicalonkan Partai Nasdem dan terpilih menjadi Presiden RI dalam Pemilu Serentak tahun 2024.
Posisi Makin Kuat di 2024
Akhir-akhir ini Partai Nasdem semakin bersinar di berbagai media, walaupun terdapat kontroversi tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pemimpin, politisi dan kader Nasdem semakin naik namanya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin bersinar suatu Partai Politik maka akan semakin banyak pro dan kontra dari berbagai pihak. Walaupun banyak yang bernada menjatuhkan tetapi kita tidak boleh lupa bahwa semakin banyak perhatian yang diperoleh maka akan semakin kuat posisi Partai tersebut di 2024.
Isu PKS Ditawari Jatah Menteri, Nasdem: Kenapa Politik Kita Hari Ini Bejat, Kotor?https://t.co/GuIDRLeuXR
— GELORA NEWS (@geloraco) November 2, 2022
Semangat membara untuk merestorasi Indonesia sebagai peta jalan indonesia baru kian dikibarkan Partai Nasdem. Ini waktunya NasDem akan juara dan memantapkan posisinya di 2024.
𝗥𝗲𝘀𝘁𝗼𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗣𝗲𝘁𝗮 𝗝𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗕𝗮𝗿𝘂
Inilah momentumnya, inilah saatnya It's time bagi Restorasi Indonesia. Ini waktunya NasDem akan juara. #PartaiNasDem @adityawilly #RestorasiIndonesia #NasDemBersamaRakyat pic.twitter.com/ExB1fwblMP
— Partai NasDem (@NasDem) November 1, 2022
Bagaimana cara untuk jadi caleg NasDem?
Sangat mudah, simak video berikut ini.Ayo bersama NasDem menjadi agen perubahan.
𝗜𝘁'𝘀 𝗧𝗶𝗺𝗲! 𝗥𝗲𝘀𝘁𝗼𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 🇮🇩#NasDemMemanggil #PartaiNasDem #GerakanPerubahan #RestorasiIndonesia #NasDemBersamaRakyat pic.twitter.com/qF9fVL8pvH— Partai NasDem (@NasDem) October 31, 2022
Cawapres Yang Diharapkan Anies
Anies Baswedan, Calon Presiden RI dari Partai Nasdem telah mengemukakan kriteria Calon Wakil Presiden RI yang diharapkan untuk mendampinginya.
Pertama, yang bisa memberi kontribusi bagi pemenangan dalam Pemilu Presiden 2024. Juga sosok Calon Wakil Presiden yang mampu menjaga stabilitas partai politik (Parpol).
Kedua, bisa membuat koalisi dan dukungan partai politik stabil sehingga sepanjang periode bertugas itu memiliki soliditas.
Ketiga, Calon Wakil Presiden diharapkan bisa bersama-sama menjalankan pemerintahan yang efektif.
Selain itu, Anies mengaku tak tergesa-gesa menentukan pilihan. Dia tidak ingin asal memilih dan bakal mempertimbangkan putusan dengan matang.
Liputan6 memberitakan “Dari sisi waktu tidak ada ketergesaan, Alon-alon waton kelaton, sesuai dengan tatanan. Waton itu bukan asal, justru waton itu sesuai dengan tatanan, sesuai dengan proses, penuh kematangan itu waton,” jelas Anies.
“Jadi waton itu bukan asal, justru artinya penuh dengan pertimbangan, penuh dengan seksama, penuh dengan kematangan,” jelas dia.
Empat hal itu ialah platform perjuangan, desain pemerintahan ke depan, strategi pemenangan, dan sosok pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden yang akan diusung.#mediaindonesia#referensibangsa#NasDem
Sumber: https://t.co/NJvH4i19XQ
— Media Indonesia (@mediaindonesia) November 1, 2022
Calon Presiden (Capres) Partai NasDem Anies Baswedan menginstruksikan relawannya untuk bekerja sama dengan partai yang mengusungnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. https://t.co/SCDdRk3JK6
— Media Indonesia (@mediaindonesia) November 2, 2022
Bisa Beri Kontribusi Kemenangan
Semua Calon Wakil Presiden RI yang disebutkan diatas seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Andika Perkasa, Ahmad Heryawan, Khafifah Indar parawansa, termasuk Yenny Wahid yang masuk radar Partai Nasdem, merupakan Calon Wakil Presiden yang potensial dan pasti bisa memberi kontribusi bagi pemenangan Anies Baswedan.
Persoalan, besar tidaknya kontribusi bagi pemenangan, perlu diteliti dan dikaji. Sangat sulit menentukan Calon Wakil Presiden RI yang memiliki popularitas dan elektabilitas, karena lembaga survei sudah menjadi industri yang mencari untung dan tidak jarang menjadi alat propaganda.
Secara sosiologis dalam proses menentukan Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Anies, harus dilihat perubahan masyarakat terutama kaum milenial yang sangat merdeka dan rasional. Mereka lebih melihat yang bisa mengubah Indonesia menjadi lebih maju agar mereka mendapat penghidupan yang layak di masa depan. Ini juga penting diperhatikan dalam menentukan Cawapres RI.
Selain itu, peta sosiologis yang juga belum sepenuhnya hilang dari apa yang pernah dikemukakan Clifford Geertz yang memetakan masyarakat Indonesia ke dalam tiga kelompok yaitu santri, abangan dan priyayi. Menurut saya pemilih Anies kuat di luar Jawa dan Jawa Barat.
Disamping itu, terjadi pula perubahan signifikan yang dialami masyarakat Indonesia, yang hampir sama dengan aspirasi kaum milenial. Mereka ini pada umumnya dimotori para akademisi dan mayoritas mahasiswa yang ingin Presiden, Wakil Presiden, Kepala Daerah adalah yang terbaik dari bangsa Indonesia yang bisa mengubah Indonesia menjadi maju seperti negara-negara lain. Oleh karena itu, mereka sangat mementingkan rekam jejak calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, prestasi apa yang dicapai sebagai success story di masa lalu, sebagai bekal untuk memberi solusi atas persoalan ekonomi, sosial, pendidikan, politik, persatuan-kesatuan dan sebagainya.
Oleh karena Anies Baswedan yang bukan petahana sangat berbeda seperti SBY ketika memilih Boediono sebagai Calon Wakil Presiden RI dan Joko Widodo sebagai petahana saat memilih Prof. KH Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden.
Menurut saya, Pak Anies sebaiknya dalam memilih Calon Wakil Presiden mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Selain itu, tidak mungkin tidak mempertimbangkan popularitas dan elektabilitas terutama yang bisa memberi kontribusi pemenangan di provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Semoga tulisan ini memberi manfaat bagi kepentingan bangsa dan negara.
Baca di sini! Hanya di Liputan Khusus @HarianDisway Edisi Selasa, 1 November 2022 tentang Legacy Anies Baswedan.#JakartaKotaGlobalhttps://t.co/lxijvrTEcm
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) November 1, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
