Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah partai politik yang hebat.
Pertama, karena memiliki kader yang banyak, solid dan setia.
Kedua, selama hampir 10 (sepuluh) tahun Partai Keadilan Sejahtera PKS beroposisi. Tidak tergiur untuk masuk ke dalam gerbong pemerintahan Jokowi.
Ketiga, PKS tidak bisa dikudeta. Walaupun ada kadernya yang keluar dari PKS dan membentuk partai baru, tetapi tidak menjadi masalah serius karena tidak sampai melemahkan PKS, bahkan semakin memperkukuh persatuan dan kesatuan di internal PKS.
Keempat, PKS telah melahirkan pemimpin daerah yang hebat seperti Ahmad Heryawan, Irwan Prayitno dan lain-lain.
Kelima, PKS konsisten mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada kepentingan bangsa dan negara.
Memberikan yang terbaik untuk Indonesia
Bismillah pic.twitter.com/j9qsaj0ucf
— DPP PKS (@PKSejahtera) October 30, 2022
Dr Salim: Kita Harus Naik Kelas Jadi Partai Papan Atas
''Hari ini, saya beri motivasi kepada para kader agar PKS agar naik kelas jadi. PKS harus jadi pemenang dan jadi partai papan atas di Pemilu 2024," ~ @salimsegaf https://t.co/wHPwtHW08W
— DPP PKS (@PKSejahtera) November 6, 2022
PKS Siap Hadapi Pemilu 2024
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang beroposisi selama Presiden Jokowi memimpin Indonesia, nampak siap menghadapi pemilu serentak 2024 yaitu pemilu presiden dan wakil presiden serta pemilu legislatif.
Kesiapan PKS menghadapi pemilu serentak 2024, antara lain dapat dilihat terjadinya pengerahan kader turun ke masyarakat. Selain itu, gencarnya kader PKS membantu masyarakat yang terkena dampak musibah alam seperti banjir dan sebagainya.
Selain itu, di parlemen (DPR) para kader PKS yang menjadi anggota DPR sangat vokal mengeritik berbagai kebijakan pemerintah yang tidak adil. Fraksi PKS juga berani walk out dari sidang paripurna DPR jika RUU yang mau disahkan menjadi UU dianggap tidak melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Disamping itu, para kader PKS di DPR sangat aktif menggunakan media sosial untuk menyampaikan pandangan fraksi PKS, program aksi dan pandangan para kader terhadap berbagai permasalahan yang dialami masyarakat.
Dengan demikian, saya dapat katakan bahwa seluruh kader PKS siap menyongsong dan memasuki pemilu serentak 2024.
Partai Demokrat merespons hasil survei Litbang Kompas yang menempatkan koalisi perubahan partai Demokrat, PKS, dan NasDem berpeluang besar menang Pemilu 2024. https://t.co/PEHw6QolWN
— detikcom (@detikcom) October 25, 2022
Tapi memang perlu dibahas dengan seksama karena kita ingin menang dan efektif mengelola pemerintahan. Terlalu lama rakyat dibiarkan sendiri
— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) November 7, 2022
PKS Cawapres Anies?
Sebagai sosiolog saya sangat memahami keinginan PKS mendorong kader terbaiknya untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Pertama, kader terbaik PKS sangat memenuhi kriteria kedua yang disebut Anies bahwa yang diharapkan mendampinginya sebagai calon presiden adalah calon wakil presiden yang bisa menjamin kelangsungan koalisi partai politik yang mengusung calon presiden dan calon wakil presiden.
Selain itu, kriteria ketiga yang disebut Anies bahwa calon wakil presiden yang diharapkan bisa mendampinginya sebagai calon presiden adalah yang bisa memastikan jalannya pemerintahan dengan baik, jika rakyat dalam pemilu memberi amanah untuk memimpin Indonesia.
Dua kriteria yang disebut Anies Baswedan sebagai calon presiden partai Nasdem, memenuhi syarat bagi kader terbaik PKS untuk mendampingi Anies sebagai calon wakil presiden.
Sebuah kehormatan dapat berbagi pengalaman membangun gerakan sosial, pada Pelatihan Relawan Advokasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di DPP Partai Keadilan Sejahtera hari Minggu kemarin. pic.twitter.com/H9O49GtoeS
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) November 2, 2022
PKS Tak Mau Berandai-andai Jika Aher Gagal Dampingi Anieshttps://t.co/Z435LmkB1p
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) November 6, 2022
Pemilih Perempuan
Salah satu kekuatan PKS yang sangat potensial dan setia adalah wanita yang dalam bahasa keren emak-emak.
Mereka rela berkorban dengan membuat dapur umum untuk membantu masyarakat yang mengalami korban kebakaran, kebanjiran dan sebagainya.
Selain itu, kalau ada demonstrasi yang digalang oleh PKS, emak-emak selalu hadir dan bahkan tidak jarang bawa anak mereka. Semua itu, mereka lakukan tanpa pamrih.
Disamping itu, berbagai upaya PKS untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat luas untuk melakukan kegiatan sosial, tidak terlepas dari peran emak-emak.
Mereka ini menurut saya merupakan pendukung dan pemilih setia PKS sekaligus pendukung setia Anies Baswedan.
Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan, terkesan anggap remeh kasus gagal ginjal akut. Bagaimana tidak? Kasus awal sudah dideteksi sejak Januari. Namun, tidak pernah ada informasi sampai akhirnya terjadi ledakan kasus di banyak tempat.
Sungguh ironis!!
|| @netty_heryawan pic.twitter.com/YSa0Ajjm7F
— Fraksi PKS DPR RI (@FPKSDPRRI) November 7, 2022
Latansa Sleman, Mulai dari Penjagaan Sampai Kesehatan Diri
Lebih dari 500 perempuan mengikuti Latansa PKS Sleman di Desa Wisata Pancoh, Turi (30/10). Latansa merupakan kegiatan rutin PKS sebagai pembekalan sekaligus konsolidasi perempuan PKS. https://t.co/7RuA5O8lXO pic.twitter.com/aVWHKyVtlU
— DPP PKS (@PKSejahtera) November 2, 2022
Peta Sosiologis
Anies Baswedan bukan petahana seperti presiden SBY ketika memilih Budiono sebagai calon wakil presiden. Begitu pula presiden Jokowi sebagai petahana ketika memilih Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden.
Kedua tokoh tersebut hebat, tetapi tidak tinggi popularitas dan elektabilitasnya. Walaupun begitu, SBY dan Budiono, begitu pula Jokowi dan Ma’ruf Amin bisa memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden.
Akan tetapi, posisi Anies Baswedan bukan petahana. Dia adalah penantang dari kekuatan status quo yang sangat kuat dan ingin melanggengkan kekuasaan.
Oleh karena itu, kriteria calon wakil presiden yang diharapkan Anies untuk mendampinginya adalah yang bisa memberi kontribusi secara signifikan pemenangan pemilu presiden dan wakil presiden. Maka, suka tidak suka dan mau tidak mau harus tinggi popularitas dan elektabilitasnya.
Berdasarkan kajian sosiologis, pemilih Anies Baswedan merupakan pemilih PKS. Begitu pula sebaliknya, pemilih PKS mayoritas adalah pemilih Anies Baswedan.
Berdasarkan realitas sosiologis, Anies Baswedan yang sangat diharapkan memenangkan pemilu 2024, akan mengalami kesulitan dan berpeluang kalah dalam pemilu presiden jika kita tidak memahami peta sosiologis masyarakat Indonesia.
Kita sangat apresiasi keinginan PKS mencalonkan kader terbaiknya mendampingi Anies Baswedan dalam pemilu presiden dan wakil presiden 2024, akan tetapi seperti dikemukakan di atas bahwa secara sosiologis-politis dan akomodasi politik tidak akan menambah dukungan secara signifikan bagi Anies Baswedan untuk memenangkan pemilu presiden dan wakil presiden 2024.
Semoga tulisan ini menjadi bahan renungan dan pertimbangan dalam menetapkan calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan dalam pemilu presiden dan wakil presiden 2024.
Kalo Kamu Pilih PKS
Di Pemilu Tanggal 14 Februari 2024
Boleh likes, share and RT
LAMBANG BARU PKS 👇VOTE pic.twitter.com/qzxBrQM1vL
— Fraksi PKS DPR RI (@FPKSDPRRI) November 7, 2022
Ayo gabung bersama keluarga besar PKS. Daftarnya pakai link yg ada digambar yaa.. Nanti akan dihubungi oleh Tim PKS…😃👍
Apa harapan teman2 untuk anggota baru PKS nanti? pic.twitter.com/rSKfDChWH4
— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) April 28, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
