Sebagai seorang Sosiolog yang mengamati kampanye Pemilihan Umum Pilihan Raya Umum PRU 15 di Malaysia, sejak awal saya sudah prediksi bahwa Pakatan Harapan (PH) akan memenangi PRU ke-15.
Amanah akan digalas dengan penuh tawaduk dan bertanggungjawab.
Tugas berat ini akan saya pikul berpandukan kehendak dan nurani rakyat bersama pasukan. #DemiPertiwi pic.twitter.com/7zQ2PZTPSx
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) November 24, 2022
Setidaknya ada lima alasan, saya prediksi, Pakatan Harapan akan memenangi PRU ke-15.
Pertama, Dato’ Seri Anwar Ibrahim merupakan satu-satunya presiden partai dan pimpinan kumpulan partai-partai politik yang berhimpun di Pakatan Harapan) yang berkampanye di seluruh Malaysia.
Kedua, setiap Dato’ Seri Anwar Ibrahim datang di suatu tempat untuk berkampanye, selalu dihadiri oleh banyak massa.
Ketiga, Pakatan Harapan merupakan kumpulan partai-partai politik yang sangat ramai menggunakan media sosial khususnya Twitter untuk berkampanye.
Keempat, semua jadual kampanye Dato’ Seri Anwar Ibrahim selalu diberitakan di Twitter, sehingga massa pendukung Pakatan Harapan selalu membanjiri kampanye Dato’ Seri Anwar Ibrahim.
Kelima, setiap Dato’ Seri Anwar Ibrahim berkampanye selalu menyuarakan pentingnya menjaga kebersamaan, persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Malaysia yang multi rasial.
1. Komited mempertahankan Perlembagaan – Bahasa Melayu, agama Islam sebagai agama rasmi negara dan kedudukan Raja-Raja Melayu, hak keistimewaan kaum Melayu tanpa meminggirkan hak kaum Cina, India, suku kaum Sabah dan Sarawak serta Orang Asli
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) November 24, 2022
Amanat Dari Tambun Untuk Malaysia
Saya merayu kepada rakyat Malaysia untuk berani buat perubahan dengan singkirkan kerajaan yang korup, khianat serta tidak peduli nasib dan kebajikan mereka.#UndiHarapan#KitaBoleh#MalaysiaBangkit pic.twitter.com/9Kq5Vme2OQ
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) November 18, 2022
Negara ini perlukan kekuatan semua bangsa untuk bergerak ke depan, dan oleh itu saya gesa masyarakat India untuk bersama bangkit dengan Harapan!
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) November 18, 2022
Akhirnya Perdana Menteri
Dato’ Seri Anwar Ibrahim telah berjuang untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia selama 24 tahun. Jika tidak salah tiga dipenjara. Pada saat dipenjara seperti diberitakan media sempat disiksa.
Pada saat Pakatan Harapan memenangi pemilihan umum (Pilihan Raya Umum/PRU) ke-14, Raja Malaysia menawarkan kepada Dr Wan Azizah Wan Ismail (isteri) Dato’ Seri Anwar Ibrahim untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia, tetapi Dr Wan Azizah mengatakan sudah ada perjanjian dengan Mahathir Mohamad bahwa Tun akan menjadi Perdana Menteri dua setengah tahun, setelah itu akan diserahkan kepada Dato’ Seri Anwar Ibrahim.
Janji tinggal janji. Mahathir Mohamad enggan menyerahkan jabatan PM kepada Anwar Ibrahim. Akhirnya terjadi kisruh, sebagian anggota parlemen dari partainya Mahathir (Partai Bersatu) dan sebagian lagi dari partainya Anwar (PKR) keluar dari partai, lalu bersekutu dengan Barisan Nasional (BN) membentuk Perikatan Nasional (PN) guna membentuk pemerintahan baru.
Sehubungan itu, pemerintahan Mahathir Mohamad jatuh, kemudian digantikan oleh Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri. Masa pemerintahan Muhyiddin Yassin tidak berlangsung lama, kemudian digantikan oleh Ismail Shabri. Pemerintahan Ismail Shabri tidak berlangsung lama karena dukungan di Dewan Rakyat tidak kuat.
Untuk mengatasi masalah politik seperti dikemukakan di atas, Ismail Shabri, Perdana Menteri bertemu Raja dan meminta dipercepat Pemilihan Umum (PRU) ke- 15. Akhirnya, Pemilihan Umum dilaksanakan pada 19 November 2022.
Hasil pemilihan umum (PRU) ke-15 dimenangi Pakatan Harapan dengan meraih 82 kursi. Akan tetapi belum bisa membentuk pemerintahan baru karena memerlukan dukung 30 kursi lagi mencapai 112.
Raja kemudian bertemu dengan pemimpin BN dan Raja meminta BN bersama PH membentuk pemerintahan baru. Para pemimpin BN menerima permintaan Raja. Atas dasar itu, Raja menunjuk Dato Seri Anwar Ibrahim dan melantiknya menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10.
— Jabatan Perdana Menteri (@jpmgov_) November 24, 2022
Berita mengenai pelantikan Datuk Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia tersebar ke seluruh dunia.#AWANInews #PilihanMalaysia #MalaysiaMemilih #PM10 https://t.co/DUqXXzE9zR
— 🇲🇾Astro AWANI🇲🇾 (@501Awani) November 24, 2022
Yang di-Pertuan Agong telah perkenan melantik Datuk Seri @anwaribrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia Ke-10 selaras dengan kuasa Baginda yang diperuntukkan dalam Perkara 40 (2)(A) dan Perkara 43 (2)(A) Perlembagaan Persekutuan .#PilihanMalaysia#PRU15#MalaysiaMemilih pic.twitter.com/8iZiJPqsVd
— 🇲🇾Astro AWANI🇲🇾 (@501Awani) November 24, 2022
Pesan Raja ke Anwar
Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Abdullah dari Pahang menyampaikan pesan kepada Perdana Menteri Anwar Ibrahim yang baru dilantik sore ini. Dalam pernyataan resmi Istana Malaysia, Kamis, 24 November 2022, ia mewanti-wanti kepada Anwar Ibrahim agar menerapkan filosofi padi. “Baginda Raja berpesan kepada perdana menteri Malaysia yang baru agar mengambil ilmu padi, semakin berisi semakin tunduk,” tulis Istana Malaysia.
Raja Abdullah menyatakan rakyat Malaysia sudah lama dibebankan oleh kemelut yang tak berkesudahan. “Negara memerlukan kondisi yang stabil untuk meningkatkan ekonomi dan membangun negara,” tulisnya.
Anwar Ibrahim, ketua koalisi Pakatan Harapan, telah ditunjuk untuk menjabat sebagai perdana menteri Malaysia ke-10. Dato’ Seri Anwar Ibrahim telah dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia, sore ini pukul 17.00 waktu setempat.
“Baginda mengingatkan semua pihak bahwa yang menang tidak kalah semua dan yang kalah tidak kalah semua,” tulis pernyataan resmi Istana Malaysia.
Pemilu Malaysia yang baru digelar pada Sabtu, 19 November 2022, menemui jalan buntu. Tidak satu partai pun yang mendapat suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan.
Alhamdulillah hari ini, 24 November 2022 setelah Raja bermusyawarah dengan raja-raja Melayu di Istana, akhirnya menunjuk Dato’ Seri Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10.
Dengan pelantikan Dato’ Seri Anwar Ibrahim, diharapkan ketidakpastian dari hasil pemilu yang meningkatkan kekhawatiran akan ketidakstabilan politik, yang berisiko menunda kebijakan penting untuk mendorong pemulihan ekonomi, sudah berakhir.
Kita harapkan Dato’ Seri Anwar Ibrahim kuat sehebat Tun Mahathir Mohamad. Jika tidak, maka akan jatuh seperti Perdana Menteri sebelumnya. Akan terjadi ketidakstabilan politik terus-menerus dan pasti sulit membangun ekonomi Malaysia sebagaimana yang diharapkan Raja Abdullah.
Akhirnya, kita ucapkan tahniah kepada Raja Abdullah yang telah mengambil keputusan yang amat mulia dan adil. Selain itu, kita ucapkan pula Tahniah kepada Dato’ Seri Anwar Ibrahim, kepada Pakatan Harapan, Barisan Nasional dan Gabungan Partai Sarawak yang menyertai Pakatan Harapan untuk membentuk pemerintahan baru Malaysia hasil Pemilu (PRU) ke-15.
Sedang @anwaribrahim nak mulakan pc, terima panggilan dari TYT Presiden @RTErdogan pic.twitter.com/CCx2e2Bfia
— Fahmi Fadzil 🇲🇾🏴 (@fahmi_fadzil) November 24, 2022
"Hello Mr President @RTErdogan !" – DS @anwaribrahim #PilihanMalaysia #PM10
📸 Astro AWANI / @shahirom pic.twitter.com/YLhjhCEKAo
— 🇲🇾Astro AWANI🇲🇾 (@501Awani) November 24, 2022
Lee berkata beliau tidak sabar untuk bertemu Anwar tidak lama lagi untuk membincangkan isu-isu biasa yang dihadapi kedua-dua negara. #PilihanMalaysia #MalaysiaMemilih #PM10 https://t.co/dgHOjQySF8
— 🇲🇾Astro AWANI🇲🇾 (@501Awani) November 24, 2022
Saya tegaskan Indonesia merupakan sahabat sejati Malaysia dan saya mengharapkan hubungan dagang dan bisnis, investasi, budaya dan isu pekerja dapat dipertingkatkan. Persahabatan kedua-dua semestinya diperkukuh.
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) November 24, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
