Beberapa bulan sebelum Anies Baswedan mengakhiri masa baktinya sebagai Gubernur DKI Jakarta, para pengamat politik dan direktur berbagai lembaga survei memprediksi pasca Anies lengser sebagai Gubernur DKI Jakarta tabnggal 16 Oktober 2022 akan kehilangan panggung dan elektabiltasnya akan terjun bebas.
Sebagai sosiolog, pada saat itu saya membantah bahwa Anies akan kehilangan panggung dan akan merosot elektabiltasnya pasca lengser sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Setidaknya ada lima alasan saya kemukakan, Anies tidak akan kehilangan panggung dan elektabilitasnya tidak akan merosot.
Pertama, Anies adalah public figure (tokoh masyarakat) yang akan selalu ditunggu pendapatnya oleh wartawan dan masyarakat luas.
Kedua, Anies mempunyai reputasi yang hebat dan sudah dikenal luas di dalam dan luar negeri. Setiap saat akan diundang untuk berbicara di kampus dalam negeri dan luar negeri dan lembaga-lembaga bukan pemerintah di dalam dan luar negeri.
Ketiga, Anies sukses membangun DKI Jakarta. Rakyat di luar DKI Jakarta ingin Indonesia dibangun seperti di DKI Jakarta. Oleh karena itu, kampus dan LSM di luar DKI Jakarta akan mengundang Anies ke daerah mereka untuk berceramah atau berdiskusi.
Keempat, Anies mempunyai waktu yang cukup untuk bersilaturahmi dengan para relawan yang sudah terbentuk di berbagai daerah seluruh Indonesia, yang pada saat menjadi Gubernur DKI Jakarta tidak mungkin berkunjung ke berbagai provinsi di seluruh indonesia karena diatur oleh protokol.
Kelima, rakyat Indonesia banyak mengalami kesulitan ekonomi akibat Covid-19, subsidi dihilangkan, sembilan bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan, sehingga rakyat banyak yang tidak puas terhadap pemerintah. Dampaknya mereka ingin ada perubahan. Simbol perubahan adalah Anies Baswedan.
Dan Datanesia memetakan kondisi yang tercipta dari dampak berlipat akibat krisis pangan dan energi di tiga ekonomi besar: Amerika Serikat, kawasan Eropa dan Cina yang memicu perlambatan ekonomi global, serta dampaknya yang mulai tampak di Indonesia. pic.twitter.com/3xGjiQrd57
— Datanesia.ID (@datanesia_id) December 6, 2022
Para investor agar mewaspadai gejolak ekonomi global pada tahun depan. https://t.co/PMr19iOgQV
— Republika.co.id (@republikaonline) December 5, 2022
Top 3 Dunia: Media Asing Soroti KUHP Baru, Indonesia Negara Berbahaya untuk Dikunjungi https://t.co/PT2iyFGBZ6 #TempoDunia
— tempo.co (@tempodotco) December 6, 2022
Muncul Penolakan di Daerah
Seorang teman yang tinggal di Palu bercerita kepada saya, beberapa hari sebelum Anies datang ke Palu untuk menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Palu telah dipasang banyak spanduk di kota Palu dan sekitarnya untuk menolak Anies Baswedan.
Sebagaimana diketahui, Munas ke XI Kahmi telah berlangsung 24 hingga 27 November 2022 di Kota Palu. Pembukaan Munas ke XI Kahmi, Rencananya akan dibuka Presiden Jokowi, tetapi pihak protokol menghendaki Anies tidak hadir dalam Pembukaan Munas Kahmi.
Oleh karena Panitia Munas XI Kahmi tidak mau mencabut undangan pembukaan kepada Anies, maka Presiden Jokowi batal membuka Munas ke XI KAHMI yang kemudian digantikan oleh Wakil Presiden RI Prof Ma’ruf Amin.
Penolakan yang sama dialami Anies Baswedan ketika berkunjung ke Aceh pada 25 November 2022. Muncul spanduk penolakan dan baliho yang mendiskreditkan Anies. Bahkan kantor Nasdem dilempari dengan telur busuk.
Selain itu, izin penggunaan tempat di Aceh dan di Riau dicabut secara tiba-tiba oleh pemerintah daerah setempat.
Bahkan di Riau, lebih mencolok. Beberapa orang yang menamakan mahasiswa membawa spanduk yang menolak Anies Baswedan datang ke Riau.
Tapi Anies tetep kalem aja, katanya sih "agendanya berjalan sesuai rencana kok." #WhatTheFact pic.twitter.com/nEoHP8EkZm
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) December 6, 2022
Massa Membludak
Silaturahmi kebangsaan yang dilaksanakan Anies pada 5-7 November 2022 di Medan, Sumatera Utara luar biasa meriahnya yang sambut. Iskandar ST, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Sumatra Utara mengemukakan “banyak, luar biasa. Totalnya kurang lebih ada 200.000-an,” ucapnya.
Jumlah tersebut dihitung dari dalam bandara yang ditaksir mencapai 7 sampai 8.000-an orang. Kemudian, mulai pintu tol sampai pintu keluar bandara, ada 50.000 lebih orang. Selanjut pintu tol bandara, masih banyak lagi masyarakat yang menunggu. Sebagian masyarakat menganggap Anies tidak melalui tol, melewati jalan umum. Makanya sekitar 1,5 kilometer sekitar bandara massa yang menunggui mantan gubernur DKI Jakarta tersebut (Tempo.co, 11 November 2022).
Selain itu, Safari Kebangsaan Anies bersama Nasdem di Tasikmalaya. Anies disambut lautan manusia. Anies bersilaturahmi dengan pimpinan dan para santri Pesantren Cintapada. Anies merasa sangat terhormat melihat sambutan dari masyarakat dan keluarga besar pondok pesantren ini. Anies mendapatkan doa dari KH Faqih Yusuf, Insya Allah itu menjadi bekal penguat perjalanan ini,” kata Anies, usai acara.
Selain itu, Anies menggelar acara di pondok pesantren Mathlaul Khaer, Anies juga bersilaturahmi dengan sejumlah pimpinan pondok pesantren di Tasikmalaya dan Ciamis, seperti Mathlaul Khaer Cintapada, Sirnarasa Ciseuri, dan Suryalaya.
Anies mengaku terkesan dengan sambutan masyarakat. Ini kalau dilihat penghitungan jadwal mundur sejam, karena perjalanan dari bandara ke lokasi ini merayap. “Jalan dipadati masyarakat, Masya Allah,” kata Anies.
Dia mengatakan bahwa dukungan luar biasa ini dianggapnya sebagai amanah dari masyarakat. “Saya terharu dengan sambutan masyarakat Tasikmalaya. Saya melihatnya itu sebagai amanah dan kepercayaan yang harus kita jaga sebaik-baiknya,” kata Anies.
Puncak silaturahmi Anies di Tasikmalaya dan Ciamis adalah olahraga jalan sehat bareng yang dilaksanakan pada 19 November 2022. Kegiatan ini luar biasa ramai dan semaraknya.
Senang sekali bisa mengikuti jalan sehat bersama ribuan warga yang memadati Alun-Alun Ciamis tadi pagi.
Insya Allah dari Ciamis kita kirimkan pesan perubahan ke seluruh Indonesia.
Ciamis Manis
Manjing Dinamis
Hatur Nuhun pic.twitter.com/TvJPT91ftq— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) November 20, 2022
Dan ribuan pendukung Anies yang berasal dari puluhan simpul relawan wilayah Priangan Timur berkumpul untuk kedatangan Anies bersama rombongan dari Partai NasDem. #PartaiNasDem #ItsTimeRestorasiIndonesia #NasDemBersamaRakyat #NasDemMemanggil pic.twitter.com/CVSu8T9zqc
— Partai NasDem (@NasDem) November 19, 2022
Salam Restorasi 🇮🇩 https://t.co/3UGNsZIVX8
— Partai NasDem (@NasDem) November 26, 2022
Anies di Aceh, Padang dan Riau
Pada tgl 2-5 Desember 2022, Anies yang difasilitasi Partai Nasdem, melakukan safari Kebangsaan di Aceh, Padang dan Riau.
Anies yang didampingi Wakil Ketua Umum Partai Ahmad Ali dan rombongan dari Jakarta tiba di Bandara internasional Sultan Iskandar Muda, disambut meriah oleh para kader Nasdem, seluruh relawan dan para pendukung Anies.
Dari Bandara Internasional Sultan Iskandar muda, Anies dan rombongan langsung ke Masjid Raya Baiturrahim Banda Aceh untuk melaksanakan Salat Jumat. Sesudah Salat Jum’at, lautan manusia berdesak-desak untuk bersalaman dengan Anies.
Keesokan hari, Anies jalan sehat bersama dengan para pengurus Partai Nasdem, para relawan dan masyarakat kota Banda Aceh dan sekitarnya. Walaupun tempat acara dicabut izinnya oleh pemerintah daerah di Aceh, tetapi acara berlangsung sangat meriah yang dihadiri lautan manusia.
Pada tanggal 4 Desember 2022, Anies dan para tokoh Partai Nasdem ke Pandang. Tiba di bandara internasional Minangkabau, Anies Baswedan disambut meriah para kader Partai Nasdem, para relawan dan masyarakat luas di Sumatera Barat yang sangat mengidolakan Anies Baswedan. Pada saat acara turun hujan, sama sekali tidak mengurungkan niat dan hasrat. Lautan manusia bersilaturahmi dengan Anies Baswedan di lapangan terbuka. Mereka memakai payung agar bisa bersilaturahmi dengan Anies Baswedan.
Selanjutnya pada 5 Desember 2022 melanjutkan perjalanan ke Riau. Sebelum Anies Baswedan tiba di Riau, beberapa orang yang menamakan mahasiswa sempat demo dengan membawa spanduk yang menolak kedatangan Anies.
Akan tetapi, sambutan pimpinan dan kader Nasdem, relawan dan warga masyarakat luar biasa. Sejak Anies Baswedan tiba di Bandara Sultan Syarif Qasim Riau, sudah menyemut manusia yang menjemput sampai tiba di ibukota Provinsi Riau.
Hambatan yang diterima Anies di Aceh, Padang dan Riau, justru berbalik dengan sambutan yang luar biasa. Lautan manusia datang untuk bersilaturahmi dengan Anies.
Sambutan warga Sumbar pecah!
Betapa luarbiasa antusiasme ranah Minang untuk Perubahan Indonesia yang lebih baikBakal calon presiden dari Partai NasDem @aniesbaswedan mendapat sambutan hangat penuh cinta.
Terima kasih kami ucapkan.It’s Time Restorasi Indonesia#RanahMinang pic.twitter.com/v5KCRjJ0gU
— Partai NasDem (@NasDem) December 4, 2022
Silaturahmi kebangsaan bakal calon presiden 2024 dari Partai NasDem kakak @aniesbaswedan di Nangroe Aceh Darussalam.
It's Time Restorasi Indonesia!
It's Time Aceh!Salam Restorasi 🇮🇩#ItsTime #Aceh #RestorasiIndonesia #PartaiNasDem pic.twitter.com/LrV7tCrvab
— Partai NasDem (@NasDem) December 6, 2022
Kami bersyukur sekali bisa hadir kembali di Ranah Minang.
Sebuah tanah yang melahirkan dan membesarkan begitu banyak pejuang untuk republik ini, yang Insya Allah akan kita pertahankan sama-sama ke depan.#AniesBaswedan #LKAAM #Minangkabau #Padang #SumateraBarat #UntukIndonesia pic.twitter.com/RwzxNgQtFg
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) December 5, 2022
Sambutan Rakyat Luar Biasa
Lautan manusia yang datang untuk bersilaturahmi kepada Anies Baswedan merupakan massa yang disebut dalam literatur sosial politik sebagai autonomous participation (partisipasi otonom) yang datang karena digerakkan oleh kemauan dan kesadaran diri sendiri tanpa dibayar atau diberi sembako.
Sebaliknya, terdapat pula partisipasi masyarakat yang dimobilisasi yang disebut mobilized participation (partisipasi yang dimobilisasi). Massa yang bagaikan lautan manusia yang datang untuk bersilaturahmi dengan Anies Baswedan sama sekali adalah massa yang bukan dimobilisasi karena Anies Baswedan tidak mampu membayar dan memberi sembako kepada lautan manusia yang datang untuk bersilaturahmi kepadanya.
Pertanyaannya, apa yang menggerakkan massa yang luar biasa banyak untuk datang bersilaturahmi dengan Anies Baswedan?.
Tatat Ujiati, mantan anggota TGUPP dalam komentarnya di Twitter mengatakan: “Mereka datang dari berbagai penjuru. Bukan karena uang, bukan karena sembako. Mereka datang karena harapan akan datangnya perubahan yang lebih baik. Indonesia yg lebih adil, lebih sejahtera, bersama Anies. Apakah kamu punya harapan yg sama”?.
Saya pikir benar, di setiap daerah massa yang datang untuk bersilaturahmi dengan Anies Baswedan yang bagaikan lautan manusia saking ramainya, menaruh harapan dan mimpi kepada Anies Baswedan untuk memimpin Indonesia yang insya Allah akan membawa Indonesia mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita sudah merdeka 77 tahun, keadilan sosial belum pernah diwujudkan.
Anies: Kita Harus Ikhtiarkan 2024 Akan Terjadi Kesempatan Perubahan https://t.co/ALNFBsjxXr
— VivaCoid (@VIVAcoid) December 3, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
