Fenomena yang terjadi di berbagai negara di dunia, yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19, dan melambungnya harga energi serta pangan akibat perang antara Rusia dengan Ukraina, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa tahun 2023, berbagai negara akan mengalami resesi.
Resesi adalah kemerosotan ekonomi, tidak hanya disebabkan oleh aktivitas ekonomi itu sendiri, tetapi juga perkembangan teknologi turut menjadi faktor adanya resesi. Hal ini bisa terjadi karena adanya penurunan lapangan pekerjaan yang banyak digantikan oleh teknologi terkemuka seperti Artificial Intelligence (AI) dan robot.
Sejumlah perusahaan asuransi dikabarkan lakukan PHK terhadap karyawannya. Pengurangan ini diduga imbas dari transformasi digital. Apakah karena agen mulai diganti 'robot'? https://t.co/wVB6Ctp3Ka
— detikcom (@detikcom) December 9, 2022
Melihat fenomena ekonomi yang terjadi di Inggris, Jerman, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa lainnya tahun 2022, para ahli memprediksi tahun 2023, akan terjadi resesi ekonomi di negara-negara tersebut.
China sebagai contoh, yang merupakan kekuatan ekonomi dunia terbesar kedua setelah Amerika Serikat, tahun ini mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, yang sebelum pandemi Covid-19 sangat tinggi pertumbuhan ekonominya.
Diperkirakan di tahun baru 2023, ekonomi China akan mengalami kemerosotan dari tahun 2022. Kalau negara-negara Eropa seperti Inggris, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya mengalami krisis ekonomi tahun 2022, maka bisa berlanjut kepada resesi ekonomi tahun 2023.
Menghadapi resesi ekonomi dunia, yang berpotensi menerjang Indonesia di tahun baru 2023, ada 15 kiat atau langkah yang dapat diambil dan diamalkan:
1) Bangun karakter moral dengan perkuat iman dan takwa, disiplin, kerja keras, tekun, sabar dan optimis.
2) Siapkan diri dengan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar kerja yang semakin ketat. Ini bisa dilakukan dengan terus belajar dan meningkatkan kemampuan dan kualitas sesuai dengan kebutuhan pasar.
3) Cari peluang bisnis yang masih menjanjikan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat selama resesi. Ini bisa dilakukan dengan mempelajari tren pasar dan mencari peluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4) Kurangi pengeluaran yang tidak perlu dan kelola keuangan dengan baik. Ini bisa dilakukan dengan membuat anggaran bulanan, mencari cara untuk menghemat uang, dan mengelola keuangan dengan baik.
5) Cari sumber pendapatan alternatif. Ini bisa dilakukan dengan mencari pekerjaan paruh waktu atau menjalankan bisnis sampingan untuk menambah penghasilan.
6) Cari dukungan dari keluarga dan teman untuk membantu mengatasi tekanan finansial yang mungkin dihadapi selama resesi.
7) Pertahankan kondisi fisik dan mental yang sehat dengan teratur berolahraga, makan makanan sehat, dan mencari cara untuk mengurangi stres.
8) Jaga komunikasi dan kerja sama yang baik dengan rekan kerja dan atasan untuk membantu mempertahankan pekerjaan yang saat ini dimiliki.
9) Cari informasi dan bantuan yang tersedia dari pemerintah dan organisasi yang menyediakan bantuan keuangan dan karier selama resesi.
10) Cari cara untuk memperluas jangkauan pasar bisnis yang saat ini dimiliki, misalnya dengan mengeksplorasi pasar baru atau mencari cara untuk meningkatkan pemasaran produk atau jasa.
11) Cari cara untuk mengurangi biaya operasi bisnis, misalnya mencari supplier yang lebih hemat biaya atau mengevaluasi kebutuhan akan sumber daya manusia dan menyesuaikannya dengan situasi ekonomi.
12) Cari cara untuk memperluas sumber pendapatan, misalnya menjual produk atau jasa tambahan atau mencari peluang untuk bekerja sama dengan perusahaan lain.
13) Ikuti program pelatihan atau kursus untuk meningkatkan keterampilan dan memperluas pengetahuan, terutama di bidang yang sedang mengalami pertumbuhan.
14) Cari cara untuk menjaga agar bisnis tetap menjadi daya tarik bagi pelanggan, misalnya meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan atau menawarkan program loyalitas kepada pelanggan setia.
15) Jaga hubungan yang baik dengan bank dan institusi keuangan lainnya, terutama jika membutuhkan dukungan finansial untuk mengatasi masalah keuangan yang mungkin terjadi selama resesi.
Penting untuk diingat bahwa resesi ekonomi merupakan tantangan yang sulit bagi semua orang. Akan tetapi, mereka yang beriman, harus selalu diingat dan dihayati bahwa di dalam kesulitan, ada kemudahan dan bahkan jalan keluar.
Oleh karena itu, karakter moral harus ditumbuhkan ke dalam diri setiap orang. Perlu kerja keras, disiplin, optimis, sabar, serta komitmen dan doa untuk menemukan solusi dan cara untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Akhir kata saya ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru 2023, semoga pembaca setia sehat selalu dan selalu barada dibawah perlindungan Allah SWT.
Tips Hadapi Resesi dari Ahli, Jangan Hanya Andalkan Gaji https://t.co/BQ7OgCLtpV #TempoGaya
— tempo.co (@tempodotco) December 17, 2022
Tren pekerjaan yang dibutuhkan di masa depan erat kaitannya dengan dunia teknologi dan digital, nih, detikers. Empat pekerjaan ini bahkan diramal 'anti resesi'. https://t.co/aeVVlyFqUf
— detikcom (@detikcom) December 27, 2022
Bangkit dari Tekanan Ekonomi Akibat Pandemi di Tengah Ancaman Resesi https://t.co/cLfDCMFWEv
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) December 27, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
