Pada 9 Januari 2023, Perdana Menteri Anwar Ibrahim telah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat.
Pertemuan antara Perdana Menteri Anwar Ibrahim dengan Presiden Jokowi adalah dalam rangka lawatan resmi yang pertama Anwar Ibrahim di luar negeri setelah dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10 pada 24 November 2022.
Lawatan Perdana Menteri Anwar Ibrahim di Indonesia dianggap sangat penting karena berbagai faktor kesejarahan Indonesia-Malaysia sebagai serumpun, pernah retak hubungan kedua negara 1962-1966, Anwar Ibrahim merasa ketika diasingkan, dibuang dan dipinggirkan, Indonesia merangkulnya sebagai sahabat dan saudara.
Teristimewa perkenalan Anwar Ibrahim dengan para tokoh HMI seperti Jusuf Kalla, Nurcholish Madjid, Fahmi Idris, Akbar Tandjung, Ahmad Ganis, Sugeng Sarjadi, Eky Syachrudin dan lain-lain. Bahkan Anwar Ibrahim pernah mengikuti Training HMI di Pekalongan, sehingga para tokoh dan kader HMI menganggap Anwar Ibrahim sebagai alumnus HMI.
Malaysia dan Indonesia akan sepakati delapan MoU senilai Rp 4,11 triliun https://t.co/Ws7aaZzV2H
— Republika.co.id (@republikaonline) January 9, 2023
Anwar Ibrahim: Kita Tidak Boleh Terlalu Bergantung Dolar https://t.co/kwiYUVKqDX
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 9, 2023
Pertanyaannya, apa benefit atau keuntungan Indonesia dan Malaysia dari lawatan Anwar Ibrahim di Indonesia?
Pertama, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan penyerahan 11 Letter of Intent (LOI) alias surat pernyataan minat berbagai perusahaan Malaysia untuk berinvestasi di proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
LOI ini diteken investor atau sektor swasta Malaysia dan telah diserahkan ke Badan Otorita IKN. Swasta ini bergerak di berbagai bidang, mulai dari elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, konstruksi dan properti.
Investasi ini memberikan keuntungan kepada Indonesia, dan juga Malaysia khususnya sektor swasta.
Kedua, sejumlah MoU di bidang perkapalan, pembiayaan ekspor impor, energi hijau, pengembangan industri baterai dan lain-lainnya, telah pula ditandatangani kedua belah pihak.
Investasi (pelaburan) perusahaan swasta Malaysia di bidang perkapalan, pembiayaan ekspor impor, energi hijau, pengembangan baterai dan lain-lainnya, pasti memberi keuntungan Indonesia dan Malaysia.
Ketiga, perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia alias PMI, dulu disebut Tenaga Kerja Indonesia atau TKI. Jokowi sangat berharap one channel system untuk perekrutan dan penempatan PMI benar-benar dijalankan bersama.
“Tadi saya (juga) mengulangi permintaan saya mengenai pentingnya pembangunan community learning center di semenanjung untuk Ke Etihad, memenuhi hak pendidikan anak-anak PMI,” kata Jokowi.
Masalah pekerja imigran sangat krusial karena sangat banyak warga negara Indonesia (WNI) yang datang ke Malaysia melalui prosedur yang legal dan tidak legal. Oleh karena itu, kita apresiasi adanya kesepakatan Presiden Jokowi dengan PM Anwar Ibrahim untuk memberi perlindungan pekerja imigran Indonesia yang bekerja di Malaysia.
Menyampaikan syarahan umum bertajuk Hubungan Strategik Malaysia-Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta. pic.twitter.com/JC43oPBx8y
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) January 9, 2023
Mengadakan pertemuan bersama Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor pagi tadi. pic.twitter.com/5evuIbtcDv
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) January 9, 2023
Mengadakan sesi dialog dan makan malam bersama diaspora Malaysia di Indonesia bertempat di Kedutaan Malaysia di Jakarta. pic.twitter.com/nDpwgLETe3
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) January 8, 2023
Menyaksikan Majlis Pertukaran Memorandum Persefahaman (MoU) dan surat niat (LoI) antara syarikat Malaysia dan Indonesia sebaik tiba di Jakarta. pic.twitter.com/KrI3N9Rz1d
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) January 8, 2023
Keempat, Jokowi dan Anwar sepakat agar MoU perbatasan darat segmen Sebatik dan Sinapad dapat diteken tahun ini. Termasuk, perjanjian di Laut Sulawesi dan Selat Malaka.
Kelima, Jokowi menghargai dukungan Malaysia terhadap perjanjian penyesuaian pelayanan ruang udara atau Fligt Information Region (FIR) antara Indonesia dan Singapura.
Kelima, kedua pemimpin negara sepakat untuk memperkuat kerja sama melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).
“Untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit,” kata Jokowi.
Keenam, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat ASEAN agar memainkan peran sentral di kawasan Indo-Pasifik.
Ketujuh, Jokowi dan Anwar mendesak Junta Myanmar mengimplementasikan Five Point Consensus untuk penyelesaian konflik di negara tersebut.
Akhirnya, kita berharap lawatan PM Anwar Ibrahim di Indonesia yang berlangsung 8-9 Januari 2023 memberi manfaat yang besar, semakin mempererat dan memperkukuh hubungan Indonesia- Malaysia di segala bidang khususnya di bidang ekonomi, investasi, sosial khususnya perlindungan pekerja imigran, budaya, pendidikan, pertahanan keamanan dan sebagainya.
Anwar Ibrahim soal Korupsi Malaysia: Sistemik dari Atas sampai Bawah https://t.co/AIXvXIOHAs
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 9, 2023
“Jadi saya tidak melupakan, sebab itu kita memberikan keutamaan untuk merentas dalam hubungan dua hala bilateral dengan Indonesia.”#AWANInews #AWANIpagi https://t.co/5yWpz1ci1r
— 🇲🇾Astro AWANI🇲🇾 (@501Awani) January 8, 2023

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
