Dihari Ulang Tahun Ibu Megawati Soekarnoputri saya, Musni Umar telah menulis analisa Capres PDIP yang akan di umumkan Bu Mega dan manuver parpol politik kedepannya. Saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bu Mega, semoga panjang umur dan sehat selalu.
Kami Segenap keluarga besar PDI Perjuangan mengucapkan Selamat Ulang Tahun Kepada Ketua Umum Kami "Dr. (HC) HJ. Megawati Soekarnoputri"
Semoga Ibu Megawati senantiasa terus mengawal spirit NKRI Dan Semangat Api Perjuangan.#PDIPerjuangan#50tahunPDIP#bangunlahjiwadanbadannya pic.twitter.com/nZqIVnZScH
— PDI Perjuangan (@PDI_Perjuangan) January 23, 2023
Puan Maharani menyebut Megawati sempat menyanyikan sebuah lagi di acara ulang tahunnya. Megawati bernyayi lagu "My Way" milik Frank Sinatra https://t.co/3N5v507cWy
— Kompas.com (@kompascom) January 23, 2023
Megawati Soekarnoputri memberikan potongan kue ulang tahunnya yang ke-76 kepada tiga orang spesial. Siapa saja? https://t.co/YEjFAxYLfo
— detikcom (@detikcom) January 23, 2023
Publik Indonesia sejatinya menunggu pengumuman calon presiden dan calon wakil presiden RI 2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebelum ada pengumuman Capres-Cawapres dari Ibu Megawati Soekarnoputri, para tokoh yang berambisi menjadi calon presiden dan calon wakil presiden masih terbuka peluang bermanuver.
Setidaknya ada enam alasan, publik Indonesia menunggu pengumuman dari Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri tentang calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung PDIP pada pemilu 2024.
Pertama, PDIP merupakan partai terbesar terkuat di Indonesia, sehingga siapapun calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung berpotensi untuk menang dalam pemilu 2024.
Kedua, PDIP tanpa berkoalisi dengan partai lain bisa mencalonkan sendiri calon presiden dan calon wakil presiden pemilu 2024.
Ketiga, kader PDIP sedang memegang kekuasaan sebagai Presiden RI, sehingga mempunyai kekuatan di pemerintahan pusat dan daerah.
Keempat, PDIP sangat diuntungkan dengan penundaan pemilihan kepala daerah, karena diduga para pejabat (Pj) Gubernur, Bupati dan Walikota bisa terpilih dan dilantik sebagai Pj tidak terlepas dari endorsement PDIP.
Kelima, tidak ada lembaga survei yang merilis hasil survei mereka tanpa menempatkan PDIP sebagai partai paling tinggi elektabilitasnya.
Keenam, dalam pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dikemukakan bahwa calon presiden dari PDIP dari internal partai. Artinya tertutup peluang Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra untuk dicalonkan PDIP sebagai calon presiden 2024.
Berdasarkan enam hal tersebut, maka sebaiknya PDIP lebih cepat lebih baik mengumumkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden RI dari PDIP yang diusung di pemilu 2024.
Said menilai, Puan sangat memahami konstitusi partai. Penentuan capres yang akan diusung PDI-P merupakan hak prerogratif Megawati. https://t.co/usluuyxofi
— Kompas.com (@kompascom) January 15, 2023
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyebut bahwa tidak mungkin sang ibu Megawati Soekarnoputri mencalonkan diri sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024.
Ia lantas menegaskan bahwa keluarganya tak mengizinkan jika hal itu terjadi. < #PuanMaharani #Megawati #PDIP pic.twitter.com/2MdrZxaurE
— Kompas.com (@kompascom) January 16, 2023
Menunggu PDIP: PAN & PPP Bak Buah Simalakama
Setidaknya terdapat tiga bakal koalisi partai politik yang menunggu pengumuman calon presiden dan calon wakil presiden dari PDIP.
Pertama, koalisi perubahan yang sering disebut di media terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Berdasarkan pemberitaan di media, koalisi ini telah sepakat akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Ketum PDIP Megawati berulang tahun yang ke-76 hari ini. PKS berpesan agar Megawati mulai menemui partai lain, termasuk PKS, walau beda sikap politik. https://t.co/i4qsAvKy4X
— detikcom (@detikcom) January 23, 2023
Akan tetapi, koalisi perubahan ini tidak kunjung dideklarasikan karena menunggu deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden dari PDIP. Publik Indonesia terutama para pendukung Anies Baswedan sangat menginginkan Anies Baswedan segera dideklarasikan oleh koalisi perubahan.
Namun, PDIP sebagai partai terbesar dan terkuat di Indonesia, masih wait and see, siapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung koalisi partai lain. Saling menunggu dan mengulur waktu, dilakukan semua partai politik yang mempunyai hak untuk mencalonkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024.
Kedua, Koalisi Gerindra-PKB. Koalisi ini telah meresmikan sekretariat bersama pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Gerindra-PKB. Walaupun koalisi ini nyaris bubar, karena menunggu sinyal dari Ketua Umum PDIP, tetapi setelah Ketua Umum PDIP menegaskan pada saat memperingati HUT PDIP bahwa calon presiden RI yang bakal diusung PDIP adalah dari internal PDIP, maka pupus harapan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal dicalonkan oleh PDIP sebagai calon presiden 2024.
Oleh karena itu, koalisi Gerindra-PKB kembali dikuatkan dan berdasarkan ijtima’ ulama PKB, mereka mengharapkan deklarasi Gerindra-PKB dilaksanakan sebelum masuk bulan Ramadhan yang diperkirakan tanggal 20-21 Maret 2023.
Sekber dengan PKB, Gerindra Enggan Buru-buru Deklarasi Capres-Cawapres https://t.co/TYfEi9MBuJ
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) January 23, 2023
Fadli Zon mengatakan capres-cawapres Koalisi Gerindra-PKB ranah ketum kedua partai. Namun, dia menyebut keputusan juga dikomunikasikan dengan Jokowi. https://t.co/bPkYXnjcz0
— detikcom (@detikcom) January 23, 2023
Ketiga, Koalisi Golkar-PAN dan PPP. Koalisi partai ini belum melakukan deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden. Koalisi ini diduga terbentuk untuk menjadi kendaraan politik Ganjar Pranowo, jika PDIP tidak mencalonkan Ganjar Pranowo.
Akan tetapi, menurut informasi di internal partai Golkar, pengurus Golkar kukuh mempertahankan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden RI 2024. Oleh karena Munas Golkar dan Rakernas Golkar sudah memutuskan bahwa calon presiden dari partai Golkar 2024 adalah Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar.
Ia menuturkan pengumuman capres dari Golkar sudah diumumkan sejak pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) beberapa tahun lalu. https://t.co/Wwz5vJfJlY
— detikcom (@detikcom) January 22, 2023
Ini bisa dipahami karena tidak ada untungnya partai Golkar mengusung kader partai lain. Lain halnya kalau mengusung kader independen seperti Anies Baswedan yang belum menjadi kader partai lain.
Persoalan lain yang dihadapi, kader PAN dan PPP mayoritas menginginkan partai mereka mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Ketua Umum PAN dan Plt. Ketua Umum PPP bak buah simalakama. Suka tidak suka harus mengikuti arahan Presiden Jokowi, sementara para kader mereka dan mayoritas pemilih di tingkat akar rumput tidak mau ikut kedua ketua umum partai tersebut. Jika ini terjadi, maka para pemilih kedua partai tersebut akan memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden dari koalisi perubahan. Selain itu, kedua partai yang berbasis massa Islam bakal tergerus dukungan mereka di tingkat akar rumput dan berpotensi besar terhempas dari parlemen pemilu 2024.
Kemana pemilih PAN dan PPP akan berhijrah? Sebagai sosiolog, saya memprediksi mereka akan memilih Partai Ummat yang lolos menjadi peserta pemilu 2024.
KPU Putuskan Partai Ummat Besutan Amien Rais Lolos Verifikasi Administrasi Ulang https://t.co/V8AqxCzlGR
— KOMPAS TV (@KompasTV) December 26, 2022

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
