Prof Dr. Kasim bin Mansor, Rektor Universiti Malaysia Sabah (UMS) mengemukakan bahwa dia akan mendirikan (menubuhkan) Bajau Chair di Universiti yang dipimpinnya.
Hal tersebut dikemukakan pada saat menjadi pembicara dalam Dialog Persaudaraan Bajau Internasional (Susurang Padanakanang Sama), yang dilaksanakan di Hotel Edotel, Jakarta.
Kasim bin Mansor merupakan guru besar dalam bidang ekonomi dari komunitas Bajau Sama di Sabah Malaysia.
Menurut dia, dengan didirikannya Bajau Chair di UMS, maka akan digalakkan riset Bajau yang diperkirakan berjumlah 20 juta orang di Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand dan di berbagai negara lainnya.
Bajau Chair di Universitas Halu Oleo
Sementara itu, Marsekal Madya Purn Sutomo, yang merupakan pembina Persatuan Orang Sama Bajau Indonesia (POSBI) ketika menjadi salah satu pembicara di floor, mengusulkan supaya Universitas Halu Oleo Kendari mendirikan Bajau Chair.
Tidak disebutkan alasannya mengapa UHO diusulkan untuk dijadikan sebagai tempat didirikannya Bajau Chair.
Menurut saya, bisa dipertimbangkan usulan Marsekal Madya Purn. Sutomo karena, pertama, Erni Bajau, Ketua Umum Persatuan Orang Sama Bajau Indonesia merupakan alumnus Universitas Halu Oleo Kendari.
Kedua, Universitas Halu Oleo Kendari bisa menjadi counterpart dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS) karena hampir pasti UMS akan mendirikan Bajau Chair di universitas yang dipimpinnya.
Ketiga, komunitas Bajau di Sulawesi Tenggara masih jauh tertinggal dalam segala bidang, sehingga dapat menjadi pilot project dalam pemberdayaan masyarakat Bajau.
Fokus Pendidikan Untuk Dorong Kemajuan Masyarakat Bajau
Seorang peserta Dialog Persaudaraan Bajau Internasional dari Maluku Utara mengemukakan, prioritas apa yang akan difokuskan dari dialog ini.
Menurut dia, setidaknya ada tiga persoalan yang dihadapi masyarakat Bajau yaitu:
1) Perumahan
2) Pendidikan
3) ekonomi.
Seorang peserta dari Malaysia, pada saat rehat makan siang, menjumpai saya untuk menanyakan prioritas yang harus dilakukan untuk mengangkat masyarakat Bajau yang pada umumnya terkebelakang, kurang pendidikan dan miskin.
Sebagai sosiolog saya kemukakan bahwa kita semua yang berada di ruangan ini, samaada dari Malaysia maupun dari Indonesia, karena memiliki pendidikan.
Oleh karena itu, fokus pertama dan utama yang harus dilakukan adalah mendorong dan menfasilitasi orang-orang Bajau untuk memperoleh pendidiksan yang tinggi sesuai firman Allah dalam Alqur’an yang saya bacakan pada saat memimpin doa “Allah akan meninggikan derajat (kedudukan) orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan pada derajat yang bertingkat-tingkat.”
Dialog Persaudaraan Bajau Internasional dihadiri para tokoh terkemuka dari Sabah, Sarawak, Tawau, Sampurna dan lain-lain serta dari Indonesia hadir secara offline dan Online. Salah satu tokoh perempuan yang mengikuti dialog secara Online ialah Ibu Ilmiati Daud, Wakil Bupati Wakatobi. Sedang yang hadir secara Offline Bapak Haji Jira, Wakil Bupati Morowali Utara.
Turut hadir secara Offline dan turut berbicara di floor ialah haji Ma, seorang pengusaha dari Makassar yang sengaja datang ke Jakarta untuk menghadiri Dialog Persaudaraan Bajau Internasional. Dia mengemukakan bahwa asal usul Bajau dari Celebes (Sulawesi) yaitu dari Luwu. Nenek moyang Bajau dariLuwu. Raja Goa pertama menurut Lontara adalah Ratu Tumanurung yang dikenal Lolo Bajau. Suaminya Latu Padada.
Zulkifly Azier yang menjadi moderator dalam Dialog Persaudaraan Bajau Internasional merespon pernyataan Haji Ma untuk didalami secara akademik, agar bisa dipertanggungjawakan kebenarannya.
Para peserta dari Malaysia dan Indonesia memberi apresiasi yang tinggi kepada Erni Bajau, Ketua Umum Orang Sama Bajau Indonesia (POSBI) yang menjadi penggagas dan pelaksana Dialog Persaudaraan Bajau Internasional 25 Januari 2023 di Jakarta.
Dialog ini dibuka Raja Juli Anthoni, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, diikuti secara Offline dari Sabah, Sarawak, Tawau dan lain-lain serta dari Indonesia, dan secara online sebanyak 300 orang dari komunitas Bajau di seluruh Indonesia.
Berikut foto-foto kegiatan

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
