Pada Rabu, 14 Februari 2024, bangsa Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum serentak yaitu pemilu legislatif dan pemilu presiden RI.
Dua belas bulan lebih dari sekarang untuk memasuki pemilu serentak 2024 bukanlah waktu yang panjang.
Waktu dua belas bulan lebih harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mempromosikan partai politik yang mengusung, ketua umum partai politik dan kader yang ingin bertarung pada pemilu serentak 2024 untuk menjadi calon anggota DPR RI, calon anggota DPD RI, dan calon anggota DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Selain itu, untuk mempersiapkan diri menjadi calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di tingkat provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia pada akhir 2024.
KPU menyiapkan sanksi jika parpol Pemilu 2024 tak menyerahkan laporan akhir dana kampanye yang berupa pembatalan status peserta Pemilu. https://t.co/150k0kHgSR
— detikcom (@detikcom) January 28, 2023
Promosi Cara Lama
Suka tidak suka dan mau tidak mau partai politik harus dipromosikan. Walaupun sudah dikenal, tetapi bukan berarti partai politik tidak perlu di promosikan.
Promosi merupakan bagian dari pemasaran yang harus terus-menerus dilakukan agar masyarakat luas semakin “familiar” dan mengenal dekat yang dipromosikan serta mau memilih partai politik dan calon anggota legislatifnya.
Dalam kaitan dengan promosi partai politik, ketua umum partai politik dan kader partai politik yang akan bertarung dalam pemilihan umum serentak dan pemilihan kepada daerah akhir 2024, jika ingin meraih kesuksesan dalam pemilu serentak 2024, mesti melakukan promosi.
Semua sadar pentingnya berpromosi, akan tetapi ada yang masih memegang pola lama yaitu memasang baliho yang besar di berbagai kota dan jalan protokol serta mencetak spanduk dalam jumlah besar untuk dipasang diberbagai sudut jalan.
Selain itu, mencetak stiker dan kartu nama disertai foto partai politik, foto ketua umum partai politik, dan foto kader yang akan bertanding di daerah pemilihan yang telah ditetapkan.
Bagi partai politik dan kader partai politik yang akan bertanding dan mempunyai banyak uang, pada umumnya menggunakan TV untuk mempromosikan partai politiknya, ketua umumnya dan kader yang bersangkutan.
Akan tetapi biaya promosi semacam itu sangat mahal dan hanya mereka yang memiliki dana besar yang bisa melakukan promosi melalui TV.
Perludem menilai masa sosialisasi sebelum kampanye bisa jadi celah bagi parpol untuk menghindari akuntabilitas dana kampanye pemilu https://t.co/81EjcFeK5u
— Kompas.com (@kompascom) January 29, 2023
Pemilu di Malaysia diikuti ol. 14.940.624 pemilih terdaftar, yakni pemilih biasa 14.636.716, 300.255 pemilih melalui pos, 3.653 pemilih luar negeri. Teknologi dlm pemilu di Malaysia digunakan dalam pendaftaran pemilih online, informasi hasil pemilu & kampanye di media sosial. pic.twitter.com/WskWvFYf4V
— Perludem (@perludem) October 1, 2019
Promosi Menggunakan Media Sosial
Di era digital seperti sekarang terbuka peluang untuk mempromosikan partai politik, ketua umum partai politik dan kader partai politik yang mau bertanding dalam pemilu serentak 2024.
Promosi partai politik, ketua umum partai politik dan seluruh kader partai politik yang mau bertanding dalam pemilu serentak 2024, bisa lebih murah jika menggunakan media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram dan Tik Tok untuk mempromosikan partai politik, ketua umum partai politik dan semua kader partai politik yang mau bertanding dalam pemilu serentak 2024.
Masalah yang dihadapi, masih banyak kader partai politik yang gaptek (gagap teknologi), tidak mengerti dan tidak mampu menggunakan teknologi.
Mereka yang gaptek, tidak punya pilihan harus belajar. Pertama, meminta bantuan kepada mereka yang sudah pakar untuk dibuatkan akun di Twitter, Facebook, Instagram dan Tik Tok.
Kedua, belajar kepada yang sudah pakar teknologi di media sosial, bagaimana menggunakan Twitter, Facebook, Instagram dan Tik Tok.
Ketiga, membayar tim media sosial untuk memberitakan semua kegiatan yang dilakukan partai politik, ketua umum dan para kader partai politik yang mau bertanding dalam pemilu 2024.
Pada umumnya partai politik dan ketua umum partai politik sudah mempunyai tim media sosial, akan tetapi para kader partai politik masih banyak yang belum familiar apalagi menggunakan media sosial.
"Upaya pencegahan Koalisi Perubahan dilakukan pihak yg tak ingin perubahan & berupaya langgengkan kekuasaan dgn pemufakatan jahat. Pihak tsb adalah yg melanggengkan status quo dgn berbagai cara. Mendorong presiden 3 periode, lalu perpanjangan masa jabatan"
Herzaky Mahendra Putra pic.twitter.com/9ieT4v0wD1
— Partai Demokrat (@PDemokrat) January 28, 2023
Elektabilitas Partai Demokrat terus meningkat dan sudah menembus batas critical mass 10%. Artinya, sudah cukup untuk mengkoreksi narasi" negatif terhadap Partai. Untuk itu seluruh kader di manapun berada harus terlibat aktif melakukannya. Saya akan bagikan data penunjang.
— Ardi W (@awemany) January 28, 2023
Demokrasi: Anies Effect Dalam Promosi
Di era reformasi yang membawa keterbukaan dan demokrasi, para anak pejabat dan pemilik modal, dengan mudah meraih kekuasaan melalui pemilihan umum.
Mereka ini tidak memiliki pengalaman berorganisasi dan memimpin, tapi karena anak pejabat dan memiliki banyak uang, rakyat memilih mereka dalam pemilihan umum legislatif maupun pemilihan kepala daerah.
Ada pula yang terpilih menjadi anggota legislatif dan kepala daerah karena dibiayai oleh para pemodal.
Selain itu, dalam pelaksanaan pemilu, para anak pejabat yang kaya, pemilik modal serta mereka yang dibiayai pemodal, diisukan melakukan politik uang. Isu ini sulit dibuktikan karena rakyat yang menerima sogokan berupa uang dan sembako tidak berani buka suara. Penyogok tutup mulut. Akibatnya permainan uang dalam pemilu tidak pernah bisa di bawa ke pengadilan untuk diadili.
Sementara para aktivis yang tidak memiliki modal, sangat sulit untuk terpilih menjadi anggota legislatif dan kepala daerah karena mempunyai uang.
Akan tetapi, di era digital sekarang, mereka yang aktivis dan tidak mempunyai uang untuk promosi, bisa mempromosikan diri secara masif di tengah-tengah masyarakat untuk dikenal secara “familiar” dan insya Allah dipilih.
Akan tetapi dalam berpromosi harus ada tokoh politik yang populer atau artis cantik yang menjadi “ikon” yang dipajang dalam lembar promosi di media sosial.
Pasanglah foto Anies Baswedan di dalam mempromosikan partai politik pengusung, para kader partai politik (Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS) yang akan bertanding dalam pemilu legislatif 2024 karena Anies Baswedan telah menjadi magnet dalam eskalasi perpolitikan nasional.
Insya Allah akan semakin populer partai politik pengusung dan para kader yang mau dan akan menjadi calon anggota legislatif. Yakin akan menghadirkan simpati, dukungan dan pada akhirnya mayoritas rakyat Indonesia akan memilih partai politik pengusung Anies Baswedan serta para calon legislatifnya.
Nasihat saya kepada para aktivis yang bergabung di partai politik dan ingin bertanding dalam pemilu 2024, jangan ragu, khawatir apalagi takut untuk bertanding karena peluang untuk menang terbuka asalkan bisa menggunakan media sosial secara masif sebagai sarana mempromosikan diri.
IT’S TIME!
Anies Mendengar Warga NTBHalo warga NTB, jangan sampai terlewatkan tanggal 30-31 Januari, dan 1 Februari 2023 Capres Partai NasDem Anies Baswedan akan hadir dan bersilaturahmi dengan masyarakat NTB khususnya di Lombok, Bima dan Sumbawa mari hadiri dan ramaikan. pic.twitter.com/puK78XyzR0
— Partai NasDem (@NasDem) January 29, 2023
Anies Baswedan bersilaturahmi ke Suku Baduy di Desa Kanekes, Lebak, Banten. Dalam kesempatan itu, bakal calon presiden @aniesbaswedan yang diusung @NasDem ini bernostalgia terkait kunjungannya 10 tahun lalu#aniesbaswedan #sukubaduy #baduy #nasdem https://t.co/Muf9WDnVdT
— medcom_id (@medcom_id) January 24, 2023
Pemilu di Malaysia: Dunia Beri Pujian
Pemilu di Malaysia 2022 telah menghantarkan Datuk Seri Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-X, dunia memberi apresiasi atas pelaksanaan demokrasi di Malaysia melalui pemilu yang jujur dan adil.
Sebagaimana diberitakan di media sosial, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengucapkan selamat kepada Datuk Seri Anwar Ibrahim yang telah dipilih menjadi Perdana Menteri Malaysia dan memuji pelaksanaan demokrasi di Malaysia melalui pemilu yang jujur dan adil.
Begitu juga para pemimpin negara-negara lain di dunia yang mengamalkan demokrasi memuji pelaksanaan demokrasi di Malaysia dan menyampaikan selamat kepada Datuk Seri Anwar Ibrahim yang telah dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia ke X.
Presiden Amerika Syarikat Joe Biden ucap tahniah kepada Anwar, puji demokrasi Malaysiahttps://t.co/z5jAHUPhIf pic.twitter.com/ANiQlemV7z
— BERNAMA (@bernamadotcom) January 28, 2023
Indonesia adalah negara demokrasi yang akan melaksanakan pemilu serentak pada 14 Februari 2024. Oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia harus berpartisipasi dalam menjaga, mengawasi serta terlibat langsung dalam proses pelaksanaan pemilu 2024, sehingga pemilu terlaksana secara langsung, umum, bebas, rahasia, demokratis, jujur dan adil.
Dalam rangka itu, seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan kedudukan dan kapasitas masing-masing, diharapkan berpartisipasi secara otonom untuk menyukseskan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2024.
Dunia akan melihat pelaksanaan demokrasi di Indonesia 2024. Maka, Komisi Pemilihan Umum (KPU) di semua tingkatan serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di semua tingkatan, rakyat yang berdaulat (berkuasa) secara pribadi dan kelompok termasuk berbagai organisasi kemasyarakatan, pemuda dan mahasiswa wajib mengawasi KPU dan Bawaslu agar bekerja secara profesional, jujur, adil dan benar, sehingga pemilu berlangsung damai, demokratis, jujur dan adil.
Kepada seluruh aparat TNI dan Polri serta seluruh jajaran birokrasi supaya bersikap netral, adil, dan tidak memihak kepada calon tertentu yang bertanding dalam pemilu dan mengutamakan keselamatan bangsa dan negara.
Terakhir, partai politik harus solid dan bersatu, karena menjelang penetapan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dilakukan partai-partai politik, tidak tertutup kemungkinan, ketua umum partai politik dikudeta seperti yang pernah dialami Partai Demokrat (PD) dan Partai Persatuan Pembangunan.
Dinilai bisa bubar, Partai Demokrat menegaskan koalisi perubahan akan tetap solid dan berproses. https://t.co/Hr3rUnQbHc
— detikcom (@detikcom) January 27, 2023
Patut disyukuri Partai Demokrat selamat dari percobaan kudeta setelah melalui proses hukum di pengadilan. Akan tetapi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ketua umum terpilih dalam Muktamar PPP di Makassar berhasil digantikan ketua umumnya melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PPP di Banten dengan mengangkat Plt Ketua Umum PPP. Ini sangat aneh tapi nyata.
Kita prihatin, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bisa semakin terpuruk dalam pemilu 2024, karena para pemilih akan menjauhi PPP yang tidak solid, kisruh dan mau diintervensi oleh kekuatan dari luar.
Semoga tulisan ini memberi manfaat dalam rangka partisipasi menyukseskan pemilu serentak 2024.
Alhamdulillah, Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera semakin solid.#AniesBaswedan #KoalisiPerubahan #PartaiNasdem #PartaiDemokrat #PartaiKeadilanSejahtera #UntukIndonesia pic.twitter.com/gW96bcXZmH
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) January 28, 2023
Presiden PKS: Canangkan Tekad Kita Harus Berjuang Sekuat Tenaga
“Tujuan kita untuk pemilu di tahun 2024 ini bukan tujuan pendek yang hanya semata-mata karena duniawi, melainkan jauh sampai akhirat nanti.” ~@syaikhu_ahmad https://t.co/uKbJAHMclB pic.twitter.com/vVgNQoA6zu
— DPP PKS (@PKSejahtera) January 25, 2023

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
