Connect with us

Idlib, Syria. People here tell me it’s too late for help. #TurkeySyriaEarthquake (11/2/2024) - twitter sommervilletv

Lainnya

Gempa Bumi di Turkiye dan Suriah: Warga Suriah Sangat Menderita: JK, Muhammadiyah & NU Bisa Jadi Mediator Perdamaian di Suriah

Pertanyaannya, bisakah perang diakhiri di Suriah, setelah terjadi gempa bumi yang amat dahsyat di Turkiye dan Suriah yang sangat banyak menelan korban. 

Quentin Sommerville, wartawan BBC International, koresponden Timur Tengah melaporkan dari Suriah bagian utara pada 15 Februari 2023 bahwa penderitaan warga Suriah luar biasa karena tanpa bantuan internasional kepada mereka.

Pada hal tenda-tenda berdiri sangat dekat di dinding perbatasan Turki dan Suriah. Diceritakan mereka nyaris bisa menyentuhnya.

Warga Suriah mengalami masalah besar. Pertama, perang yang berlangsung sudah lebih dari satu dekade di negara itu akibat intervensi kekuatan asing yang menimbulkan perang saudara.

Kedua, gempa bumi yang menerjang Turkiye dan Suriah, yang menghancurkan tempat tinggal mereka dan menelan korban nyawa yang amat besar.

Kondisi warga Suriah saat ini seperti kata peribahasa “sudah jatuh tertimpa tangga.” Warga Suriah sangat menderita akibat perang di negara mereka dan gempa bumi.

Kasihan Warga Suriah

Gempa bumi yang menerjang warga Turkiye dan Suriah amat dahsyat. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan korban tewas di Turki mencapai 35.418 orang. Adapun, korban tewas di Suriah berdasarkan laporan Reuters telah mencapai 5.814 orang (CNBC Indonesia, 15/2/2023).

Warga Turkiye lebih beruntung karena pemerintah mereka cukup kuat dan dunia internasional membanjiri negara itu untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Akan tetapi di Suriah, bantuan internasional sangat terbatas. Kalaupun ada, terganggu oleh pos-pos pemeriksaan.

Di Turki Selatan misalnya, ribuan petugas penyelamatan dengan peralatan pengangkat beban berat, paramedis, dan anjing pelacak telah memenuhi jalanan dengan tujuan mencari korban-korban yang selamat.

Tetapi, di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai oleh oposisi, fenomena seperti itu sama sekali tidak terjadi.

Quentin Sommerville, wartawan BBC International, koresponden Timur Tengah mengatakan, baru saja melewati perbatasan setelah tinggal di Kota Antakya, Turki selama empat hari, di mana penyaluran bantuan begitu ramai.

Bunyi sirene ambulans berdengung sepanjang malam, puluhan pengerek tanah mesinnya mengaum dan mengoyak beton 24 jam sehari.

Sementara di antara kebun-kebun zaitun di Desa Bsania, Provinsi Idlib di Suriah, yang ada hanya kesunyiaan.

Rumah-rumah di area perbatasan ini masih baru dibangun. Sekarang, lebih dari 100 rumah musnah hingga tinggal pecahan-pecahan dan debu putih, bagaikan hantu yang melayang-layang di atas tanah pertanian.

Quentin Sommerville, wartawan BBC International, koresponden Timur Tengah mengatakan bahwa
“saat saya memanjat sisa-sisa desa yang berkapur, saya melihat celah di tengah reruntuhan. Di dalamnya terdapat kamar mandi berubin merah muda yang masih utuh sempurna.

Akhiri Perang Di Suriah Seperti Aceh

Apa yang terjadi di Suriah saat ini hampir sama yang dialami warga Aceh, yang pernah mengalami gempa bumi yang amat dahsyat yang mengakibatkan tsunami yang luar biasa pada 26 Desember 2004 yang menelan korban nyawa 170.000 jiwa.

Pada saat itu tengah terjadi perang yang hebat antara GAM dengan pemerintah Indonesia.

Dampak dari gempa bumi 9,3 SR sebagaimana dikemukakan telah menimbulkan tsunami yang luar biasa besar dan memporak-porandakan Aceh.

Pasca tsunami, datang bantuan internasional dari berbagai penjuru dunia. Namun untuk membangun kembali Aceh yang hancur akibat perang dan tsunami diperlukan perdamaian.

Maka setelah terlibat konflik selama 29 tahun antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang merenggut hampir 15 ribu korban jiwa, akhirnya melalui perjanjian damai yang dicetuskan Wakil Presiden RI kala itu, Jusuf Kalla, ditandatangi perjanjian damai di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005. Indonesia diwakili Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaludin, sedangkan GAM mengutus Malik Mahmud Al Haytar untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Perjanjian Damai.

Pertanyaannya, bisakah perang diakhiri di Suriah, setelah terjadi gempa bumi yang amat dahsyat di Turkiye dan Suriah yang sangat banyak menelan korban. 

Jawaban pasti bisa. Pertanyaan selanjutnya, siapa yang bisa memediasi agar konflik di Suriah diselesaikan secara damai?

Tulisan ini, berharap hadirnya tokoh perdamaian yang mempunyai reputasi internasional seperti Jusuf Kalla untuk memediasi diakhirinya perang di Suriah.

Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama (NU) bisa didorong untuk menjadi mediator internasional untuk mewujudkan perdamaian abadi di Suriah.

Dengan adanya perdamaian abadi di Suriah, maka negara yang porak-poranda akibat perang dan gempa bumi itu, bisa di bangun kembali.

Jika konflik tidak diakhiri, maka sangat sulit untuk membangun kembali Suriah yang hancur akibat perang dan gempa bumi.

Baca Juga

Lainnya

Dari informasi yang diberitakan media, nampak solidaritas sosial akan gempa cianjur begitu tinggi.

Dunia Usaha

Walaupun tingkat inflasi Turki 80% pertahun, Presiden Erdogan tidak mau menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi.

Politik

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengunjungi Arab Saudi untuk bertemu dengan raja Salman bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS). Kita...

Politik

Rusia akhirnya menggunakan rudal hipersonik dalam melawan Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengaku mereka telah menggunakan Kinzhal (berarti belati dalam bahasa Rusia), rudal aerobalistik hipersonik.

Sosial

Kekaguman saya terhadap FPI paling tidak didasari tiga hal, FPI membantu sebagai relawan dan aksi filantropi, memberi bantuan dana dan segala macam kebutuhan para...

DKI Jakarta

Lawatan Presiden Turki ke Jakarta, ibukota Republik Indonesia, sangat penting dan insya Allah menjadi sarana promosi untuk menarik wisatawan negara itu berkunjung ke Indonesia.

Opini

Sekarang ini sangat ramai dan heboh perbincangan di media sosial tentang rencana memberi nama jalan Kemal Ataturk di Menteng Jakarta.

Politik

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta umat Islam bersatu melawan ketidakadilan. Hal tersebut ia katakan dalam pidatonya untuk Pemuda Kerja Sama Islam (ICYF) dalam...