Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia, walaupun belum lama menjadi perdana menteri, tetapi pembelaannya terhadap dunia Islam sangat nyata dan luar biasa.
Sebelum menjadi perdana menteri pernah menggalang dana sebesar 500 ribu ringgit Malaysia atau sekitar Rp 1,72 miliar untuk membantu rakyat Palestina (Republika.co.id., 16 Mei 2021).
Dalam CT Corp Leadership Forum di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (9/1/2023), Anwar Ibrahim dengan tegas menyatakan sikapnya atas konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Ia menentang keras tindakan Israel yang menyengsarakan rakyat Palestina.
“Ini soal kezaliman yang keras, yang dilakukan terhadap rakyat Palestina oleh rezim Israel,” tegasnya
Dia pun menekankan konflik yang terjadi itu bukan soal agama, tetapi murni masalah kemanusiaan dan keadilan.
Dia pun mengutip istilah dari Edward Said, seorang profesor Palestina-Amerika yang menyatakan apa yang terjadi di Palestina sebagai politics of dispossession (politik perampasan).
“Politik di mana hak mutlak rakyat, kebebasan dia, marwah dia, tanah dia, rumah dia, itu dirampas. Ini bukan hanya soal Islam, tapi juga soal kemanusiaan,” tuturnya ( CNBC, Indonesia, Senin, 09/01/2023 16:37 WIB)
Anwar Ibrahim: Di Negara Islam Lebih Banyak Dana Hilang https://t.co/T7oCv46mXX
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) January 9, 2023
𝐊𝐄𝐍𝐘𝐀𝐓𝐀𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐃𝐈𝐀
𝐁𝐄𝐑𝐊𝐀𝐈𝐓𝐀𝐍
𝐍𝐀𝐒𝐈𝐇𝐀𝐓 𝐀𝐆𝐀𝐑 𝐔𝐌𝐀𝐓 𝐈𝐒𝐋𝐀𝐌 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐈𝐁𝐀𝐓 𝐏𝐄𝐑𝐀𝐑𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐎𝐋𝐄𝐇 𝐌𝐄𝐍𝐈𝐌𝐁𝐔𝐋𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐀𝐋𝐀𝐇 𝐅𝐀𝐇𝐀𝐌 𝐃𝐀𝐍 𝐊𝐄𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊𝐇𝐀𝐑𝐌𝐎𝐍𝐈𝐀𝐍 𝐌𝐀𝐒𝐘𝐀𝐑𝐀𝐊𝐀𝐓 pic.twitter.com/idiYgAesiH
— Dato’ Setia Dr.Na’im (@DSDrNaim) February 19, 2023
Umat Islam di Thailand Selatan
Perdana Menteri Malaysia berjanji untuk memfasilitasi proses perdamaian antara Pemerintah Thailand dan kelompok pemberontak di Thailand Selatan. Pernyataan tersebut dikeluarkan saat Anwar melakukan kunjungan ke Bangkok.
Tidak banyak pemimpin pemerintahan di dunia yang beragama Islam yang peduli terhadap nasib umat Islam minoritas yang diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.
Anwar Ibrahim termasuk yang sangat peduli nasib umat Islam di manapun, yang diperlakukan tidak manusiawi dan tidak adil seperti nasib umat Islam di Thailand Selatan dan bangsa Palestina.
Sebagaimana diketahui, sudah lebih dari 7.300 orang tewas sejak 2004 dalam pertempuran antara pasukan Thailand dan kelompok pemberontak yang menginginkan kemerdekaan bagi provinsi Narathiwat, Yala, Pattani dan sebagian Songkhla yang berbatasan dengan Malaysia dan ditinggali oleh etnis Melayu.
PM @anwaribrahim puas hati dengan hasil lawatan kerja ke Thailand yang sentuh pelbagai bidang seperti ekonomi, pelaburan pic.twitter.com/sOKlrwy8a5
— BERNAMA (@bernamadotcom) February 10, 2023
Minggu ini solat Jumaat bersama masyarakat Islam di Bangkok dalam rangka lawatan kerja ke Thailand. Pihak pengurusan majlis turut mengundang saya untuk menyampaikan ucapan ringkas seusai solat Jumaat. #MalaysiaMADANI pic.twitter.com/uvsaVJl3mB
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) February 10, 2023
Fasilitator baharu dan keazaman Anwar bawa sinar baharu untuk rundingan damai selatan Thailand
https://t.co/AWMkYCdJjx pic.twitter.com/poLNIrmKtm— BERNAMA (@bernamadotcom) February 21, 2023
Gempa Bumi Di Turki
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim paling awal mengirim tim penyelamat untuk mencari mangsa yang tertimbun akibat gempa bumi yang dahsyat di Turkiye dan Suriah.Bukan hanya itu, tetapi juga dia mengumpulkan dana 11,4 juta dolar Amerika Serikat untuk membantu para korban gempa bumi di Turkiye dan Suriah.
Selain itu, mantan pimpinan oposisi Malaysia itu, datang sendiri ke Turkiye untuk berjumpa dengan para tim penyelamat dari Malaysia yang sedang bekerja keras membantu penyelamatan nyawa warga Turkiye yang tertimbun bangunan yang runtuh akibat gempa bumi.
PM Malaysia itu, juga bertemu dengan Presiden Turkiye Tayyip Recep Erdogan untuk memberi dukungan materiil dan moral kepada warga Turkiye yang alami musibah.
Perhatian Perdana Menteri Anwar Ibrahim yang luar biasa besar terhadap nasib warga Turkiye dan Suriah, patut diberi apresiasi oleh dunia karena yang dilakukan merupakan manifestasi dari ajaran Islam yang mengajarkan bahwa orang Islam itu tak obahnya satu tubuh, apabila salah satu bagian sakit, maka seluruh tubuh sakit.
Maka derita yang dialami masyarakat Muslim di Palestina, Thailand Selatan dan dimanapun di dunia, juga derita kaum muslim di Indonesia, Malaysia dan di manapun berada.
Menamatkan lawatan ke Turkiye bersama delegasi Malaysia. Walaupun singkat namun lawatan ini cukup bermakna buat Malaysia-Turkiye.
Semoga hubungan akrab antara kedua-dua negara terus berkembang.#MalaysiaMADANI pic.twitter.com/ralgnWYn9S
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) February 16, 2023
Bertemu Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdoğan di Ankara hari ini. Saya diapit Menteri Luar Negeri Dato’ Sri Diraja Zambry Abd Kadir, Menteri di Jabatan Perdana Menteri Datuk Armizan Mohd Ali,#MalaysiaMADANI #Turkiye pic.twitter.com/IOuoswCyl8
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) February 15, 2023
Çam ve Sakura Şehir Hastanesi'nde tedavi gören depremzede vatandaşlarımızı ziyaret ettik. Rabbim, tüm afetzedelerimize şifa versin.
Kaybettiğimiz vatandaşlarımızın acısını yüreğimizde taşırken, gözyaşlarımızı birlik ve beraberlikle dindireceğiz. pic.twitter.com/h61d3Tp8Y4
— Emine Erdoğan (@EmineErdogan) February 13, 2023
Anwar Ibrahim Intelektual Muslim
Anwar Ibrahim sejak muda sudah menjadi aktivis pemuda Islam. Dia pernah menjadi presiden Angkatan beliau Islam Malaysia (ABIM).
Selain itu sebagai aktivis pemuda Islam yang progresif, Anwar Ibrahim juga pemikir dan intelektual Muslim.
Atas berbagai aktivitasnya, Anwar Ibrahim kemudian terjun di dunia politik dan menjadi pimpinan UMNO. Dari sinilah karir politik Anwar Ibrahim moncer dan puncaknya menjadi Timbalan (Wakil)
Perdana Menteri Malaysia dengan Perdana Mahathir Mohamad.
Ketika terjadi krisis ekonomi 1997-1988, terjadi konflik antara Anwar Ibrahim dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Akhirnya dengan berbagai macam tuduhan, Anwar dijebloskan ke dalam penjara.
Anwar Ibrahim, kemudian mendirikan Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin isterinya Dr Wan Azizah Wan Ismail dibantu putri tertuanya Nurul Izzah Anwar.
Perjuangan keras dan penderitaan yang dialami Anwar Ibrahim yang dibela istrinya Azizah dan putrinya Nurul Izzah, akhirnya melalui pemilu (PRU) ke-15, Anwar Ibrahim pada 24 November 2022 dilantik oleh Yang Dipertuan Agong menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-X.
Harian Republika, pada 27 September 1996 pernah memuat tulisan Anwar Ibrahim yang diberi judul “Muslim Melayu dan Prinsip Jalan Tengah.”
Islam menyebar ke Asia Tenggara lebih banyak dibawa oleh pedagang melalui laut ketimb https://t.co/tJ0sLyeZyd
— Republika.co.id (@republikaonline) November 25, 2022
PM Malaysia Anwar Ibrahim akan membagikan satu juta Alquran ke seluruh dunia. https://t.co/UqYHbYE6cW
— Republika.co.id (@republikaonline) January 30, 2023
Salah satu bagian dari tulisannya “Wilayah ini sering disebut sebagai contoh di mana kaum Muslim berhasil menyesuaikan diri dengan modernitas. Sejarahnya yang tidak terlalu kompleks bisa menjadi penjelasannya.
Selama berabad-abad Islam di Asia Tenggara menjadi Islam pinggiran, meskipun jumlah pengikutnya melebihi penganut Islam di Arab, Turki, dan Persia. Tapi tidak adanya sejarah yang besar ini juga merupakan keuntungan: tidak ada obsesi-obsesi tertentu yang akan membawa kerinduan romantis.
Arab, Turki dan Persia terbebani oleh kejayaan sejarah mereka. Sebaliknya, bangsa Malaysia tidak terlalu dibayangi oleh hantu masa silam, lebih mencurahkan perhatian pada realitas masa kini, dan lebih sadar terhadap berbagai nuansa dan sisi-sisi gelap yang dimilikinya.
Harian Republika ketika memuat kembali artikel Anwar Ibrahim 27 September 1996 yang dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-X menulis: “Di puncak karir politiknya pada masa lalu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang baru terpilih tergolong pemikir Islam yang rajin menulis. Pemikiran-pemikirannya terkait erat dengan kebangkitan kaum intelektualitas Islam di Tanah Air pada 1990-an.”
Semoga bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim pada pemilu 2024, bisa memilih intelektual Islam menjadi Presiden yang akan membawa bangsa Indonesia dan dunia Islam bangkit dan maju seperti bangsa-bangsa lain di dunia.
Kunjungan siswa/siswi ini dalam rangka mengikuti pelaksanaan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Projek Ke-3 Kurikulum Merdeka. Siswa/siswi yang hadiri berjumlah 400. pic.twitter.com/OIkjaOI4xE
— KPU RI (@KPU_ID) February 17, 2023

Musni Umar adalah Sosiolog dan Warga DKI Jakarta.
