Connect with us

Pagi tadi, saat saya melaksanakan visitasi ke Desa Wisata Lubuk Sukon, Aceh Besar (14/4/2023) - twitter sandiuno

Opini

Menuju RI-1 Sandi Siap Loncat Partai: Kader Parpol Bersinarlah, Kesan Yang Abadi Merupakan Modal Karir Politik Dimasa Depan

Untuk menjadi pemimpin nasional, tidak ada yang langsung jadi. Seorang kader partai politik harus melalui proses yang panjang untuk bisa  memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan komitmen yang kuat terhadap negara dan masyarakat.

Kader partai politik sangat penting karena kunci kesuksesan dan kejayaan partai politik, terletak pada para kadernya.

Sandiaga Salahuddin Uno merupakan contoh yang sukses dibina Partai Gerindra. Pertama, dicalonkan menjadi Wakil Gubernur untuk mendampingi Anies Baswedan. Keduanya terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. 

Akan tetapi, Sandi panggilan akrabmya, di daulat menjadi calon Wakil Presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon Presiden periode 2019-2024. Sesuai konstitusi, Sandi terpaksa mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. 

Sehubungan pasangan Prabowo-Sandi kalah dalam pemilihan presiden tahun 2019, maka atas permintaan Presiden Jokowi, Prabowo Subianto diminta bergabung di pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan RI dan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2019-2024.

Oleh karena, mas Sandi merasa sudah mentok sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, maka ramai diberitakan media sosial bahwa pasca Idul Fitri, mas Sandi akan membuat keputusan besar loncat partai yang kita sarankan untuk menjadi tokoh independen seperti Anies Baswedan, Erick Thohir, Mahfud MD dan lain-lain.

Penting Proses Pengkaderan

Partai politik harus melakukan proses pengkaderan, jika ingin berkembang maju dan dicintai publik setidaknya ada tiga  partai politik yang secara berkala melakukan pengkaderan.

Pertama, partai Golkar. Saya pernah di partai Golkar dan beberapa kali mengikuti pengkaderan.  Pelatihan dilakukan setiap departemen. Sebagai contoh, saya sekretaris Departemen koperasi dan wiraswasta DPP Golkar, mengikuti pelatihan yang pesertanya dari koordinator bidang ekonomi,  usaha kecil menengah dan koperasi.  Begitu juga, departemen lain melaksanakan pelatihan seperti yang dilakukan di departemen koperasi dan wiraswasta. Para kader Golkar yang telah  mengikuti pelatihan,  kemudian diberi penugasan untuk menduduki jabatan politik di legislatif dan eksekutif.

Contoh pengkaderan  yang sukses ialah Surya Paloh. Dia memulai karir dari bawah sebagai kader Golkar. Jabatan terakhir di DPP Golkar adalah sebagai Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar.  Oleh karena jabatan di Golkar sudah mentok, kemudian Surya Paloh mendirikan ormas Nasional Demokrat (NasDem) yang menjadi cikal bakal Partai Nasional Demokrat (NasDem).


Surya Paloh Ketika Menjadi Kader Golkar

Setelah Surya Paloh sukses mendirikan partai Nasional Demokrat (NasDem) pada 2011 dan partai NasDem sukses mengikuti pemilu 2014 dan 2019, menyongsong pemilu serentak 2024, Ketua Umum partai NasDem kembali membuat gebrakan dengan menjadi pioneer dalam mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon Presiden RI 2024 dari tokoh independen.

Kedua, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam beberapa tahun terakhir ini aktif melakukan pengkaderan terhadap seluruh pengurus PDIP di pusat dan daerah serta kader PDIP yang duduk di legislatif dan di eksekutif.   Selain itu, sebagaimana halnya di partai Golkar, para kadernya diberi penugasan untuk menduduki jabatan politik di eksekutif dan legislatif. Sebagai contoh Ganjar Pranowo ditugaskan menjadi Gubernur Jawa Tengah dan mulai 21 April 2023 ditingkatkan penugasannya menjadi  calon Presiden PDIP pemilihan Presiden 2024.

Ketiga, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang didirikan pada 20 Juli 1998 dengan nama Partai Keadilan (PK),  juga aktif melakukan proses pengkaderan seperti yang dilakukan partai Golkar dan PDIP. Proses pengkaderan tidak hanya melatih dalam bentuk pelatihan, tetapi melalui Majelis Syura PKS memberi jabatan puncak kepada kader PKS yang terbaik seperti H. Ahmad Syaikhu, semula Wakil Wali Kota Bekasi, kemudian menjadi calon anggota DPR dan terpilih anggota DPR RI, lalu dipromosikan menjadi Presiden PKS.

Menjadi Pemimpin Nasional

Untuk menjadi pemimpin nasional, tidak ada yang langsung “jadi.” Seorang kader partai politik harus melalui proses yang panjang untuk bisa  memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan komitmen yang kuat terhadap negara dan masyarakat.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu kader partai politik bersinar menjadi pemimpin nasional:

Pertama, memperluas wawasan dan pengetahuan. Seorang kader partai politik harus memiliki pengetahuan yang luas tentang kebijakan publik, ekonomi, sosial, politik, dan masalah-masalah penting lainnya yang dihadapi oleh masyarakat. Untuk itu, ia harus senantiasa memperdalam dan memperluas wawasan dan pengetahuannya agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi negara. Untuk itu, seorang kader partai politik bisa memperluas wawasan dan pengetahuan melalui pelatihan dan penugasan partai, bisa juga melalui otodidak ditempat pekerjaan sebagai usahawan dan akademisi.

Kedua, membangun hubungan dengan masyarakat. Seorang kader partai atau calon pemimpin nasional harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan membangun hubungan dengan masyarakat secara efektif. Kader partai politik harus mampu mendengarkan aspirasi masyarakat dan memberikan solusi yang tepat atas masalah yang dihadapi.

Ketiga, menunjukkan integritas dan moral yang tinggi.  Seorang kader partai dan calon pemimpin nasional harus memiliki integritas dan moralitas yang tinggi dalam setiap tindakan dan keputusannya. Hal ini sangat penting untuk membangun kepercayaan masyarakat dan meyakinkan mereka bahwa yang bersangkutan sebagai kader partai politik, calon pemimpin apalagi sudah menjadi tokoh dan pemimpin nasional mesti dapat dipercaya untuk memimpin bangsa dan negara.

Keempat, mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Seorang pemimpin nasional harus memiliki keterampilan  kepemimpinan yang baik, seperti kemampuan untuk memimpin dan menginspirasi orang lain. Kader partai politik harus senantiasa mengembangkan keterampilan kepemimpinan, agar siap mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin nasional.

Kelima, menerapkan prinsip-prinsip demokrasi. Seorang pemimpin nasional harus mampu menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dalam setiap tindakan dan keputusannya. Hal ini termasuk penghormatan terhadap hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, pers yang medeka, dan lembaga-lembaga negara yang independen.

Keenam, menjaga hubungan baik dengan pengurus dan  anggota partai politik. Seorang kader partai politik harus selalu menjaga hubungan baik dengan seluruh pengurus dan anggota partainya. Hal ini termasuk membangun jaringan hubungan yang baik dan saling mendukung satu sama lain. Dengan cara ini, kader partai politik mampu memimpin yang dimulai dari skala kecil, dari kota, provinsi dan akhirnya di tingkat nasional,  sehingga melalui kolaborasi dan dukungan semua, dari partai, parlemen jika sudah ditingkat nasional, diharapkan bisa  memberikan kontribusi yang besar dan terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara.

Perjuangan untuk terus mempertahankan elektabilitas bertahun tahun tidaklah mudah. Tetapi suatu hari elektabilitas kader tersebut akan menjadi kunci untuk terus maju menjadi RI-1. Terlepas dari partai politik yang mendukung merupakan partai nya sendiri atau bukan. Mencalonkan diri menjadi RI-1 butuh kekuatan dana, support dan mental yang kuat. Pada akhirnya yang paling penting bukanlah kemenangan yang sebaiknya dikejar, tetapi kesan penuh dengan kemuliaan yang abadi.

Meski peluang menang tidak besar dan hanya 50-50, fokuslah untuk meninggalkan kesan yang abadi pada pemilih dan pendukung setia. Ini dapat membantu mempersiapkan pondasi untuk kampanye masa depannya. Kader parpol tersebut juga akan memiliki pengaruh yang berkelanjutan untuk karir politiknya dimasa depan.

Baca Juga

Pemilu

Anies Anies Baswedan lantang menceritakan keluhan masyarakat Jawa Tengah dari masalah pupuk hingga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau yang kini disebut Pekerja Migran Indonesia...

Opini

Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi sorotan publik dan anggota parlemen setelah memperpanjang masa jabatan pimpinan KPK dari 4 tahun menjadi 5 tahun.

Opini

AHY mempunyai peluang menjadi Cawapres 2024. Begitu pula Sandi. Masalahnya, peluang menjadi calon wakil presiden RI dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti popularitas, dukungan partai politik, dan...

Politik

Semua Kritik Anies yang dikemukakan dalam berbagai kesempatan merupakan fakta dan realita yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan negara.

Pemilu

Tidak mudah Partai Demokrat kubu AHY menghadapi kubu Moeldoko dalam kasus Judicial Review di Mahkamah Agung.

DKI Jakarta

Pada 20 Mei 2023, seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (HKN). Pada saat yang sama, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggunakan momentum HKN untuk memperingati...

Opini

Partai Ummat yang merupakan partai politik baru tak obahnya mission impossible untuk masuk ke parlemen (DPR) karena harus mampu menembus Parliamentary Threshold 4 Persen atau...

Pemilu

Partai Nasdem perlu membangun dan memperkuat dukungan konstituen di akar rumput. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengorganisir kampanye lokal, mengadakan pertemuan dengan warga...